kegiatan mpls 2025 yang menarik resmi kemendikdasmen - News | Good News From Indonesia 2025

10 Kegiatan MPLS 2025 Resmi untuk PAUD hingga SMA, Lengkap Alat dan Tata Cara

10 Kegiatan MPLS 2025 Resmi untuk PAUD hingga SMA, Lengkap Alat dan Tata Cara
images info

Dikutip dari laman resminya, Kemendikdasmen mengusung tema MPLS Ramah untuk tahun pelajaran 2025/2026 yang dilaksanakan selama lima hari pada minggu pertama tahun pelajaran. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025.

MPLS Ramah 2025 dilaksanakan dengan tujuan menumbuhkan dan memperkuat karakter serta lulusan melalui perkenalan warga, lingkungan, dan kurikulum.

Caranya dengan memuliakan murid, menghormati hak anak, dan menjunjung tinggi karakter dengan pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna dan menggembirakan.

Bagi Kawan GNFI yang sedang mencari contoh kegiatan MPLS Ramah 2025 yang menarik dan resmi rujukan dari Kemendikdasmen. Lengkap untuk semua jenjang, yaitu TK-PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK sederajat.

Baca juga: 35 Twibbon MPLS SMA/SMK 2025 Gratis yang Keren, Bisa Diedit untuk Media Sosial

Contoh Kegiatan MPLS 2025 untuk TK-PAUD

Contoh 1: Jelajah PAUD-ku

Durasi kegiatan: 30 menit

Alat dan bahan:

  • Semua alat bermain di dalam dan luar kelas;
  • Tulisan ruangan/kelas (contoh simbol kelas, ruang guru, toilet, serta sarana dan prasarana lainnya; dan
  • Pengeras suara jika perlu.

Alur kegiatan:

  1. Guru memberikan penjelasan kegiatan “Jelajah PAUD-ku”.
  2. Guru mengingatkan batasan area bermain dan keselamatan.
  3. Murid dan orang tua/wali bebas menjelajah di area yang ditentukan, boleh di dalam dan luar kelas. Guru memperhatikan interaksi orang tua dan murid serta memberi bantuan jika dibutuhkan.
  4. Setelah 10 menit bermain, guru meminta seluruh murid dan orang tua/wali berkumpul.
  5. Guru merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan murid dan orang tua/wali. Contoh pertanyaan refleksi:
    • “Ada apa saja ya di kelas?”
    • “Siapa yang tadi bermain di luar kelas?”
    • “Mainan apa yang paling seru?”
  6. Guru mengajak murid dan orang tua/wali keliling sekolah dengan membentuk barisan memanjang ke belakang seperti kereta api dan diingatkan untuk berjalan yang tertib, menjaga diri dan teman, serta mendengarkan guru.
  7. Guru mengajak bernyanyi “Naik Kereta Api” sambil berkeliling.
  8. Setiap tempat yang dikunjungi diselingi interaksi atau tanya-jawab ringan.
  9. Selama berkeliling, guru menjelaskan lagi setiap tempat di sekolah.
  10. Setelah selesai, guru meminta untuk berkumpul lagi.
  11. Guru dapat mengajukan refleksi dengan contoh pertanyaan berikut:
    • “Siapa yang ingat ruang apa saja yang dikunjungi?”
    • “Alat bermain apa yang paling kalian suka?”

Contoh 2: Warna Warni Lukisanku

Durasi kegiatan: 30 menit

Alat dan bahan: 

  • Cat air/pewarna makanan berbagai warna;
  • Piring untuk penadah pewarna;
  • Karton putih;
  • Perekat;
  • Air untuk cuci tangan; dan
  • Lap kering.

Alur kegiatan:

  1. Guru menyiapkan gambar seukuran karton sejumlah anak. Satu karton, satu gambar.
  2. Pewarna dicampur dengan air, jangan terlalu cair agar dapat menempel dengan mudah di tangan. Satu piring satu warna.
  3. Letakkan karton di lantai/meja/tembok yang memudahkan murid melakukan cap tangan.
  4. Murid diberikan petunjuk dan alur pelaksanaan kegiatan Warna Warni Lukisanku. Sebelumnya guru menjelaskan bahwa hanya karton bergambar yang boleh diwarnai.
  5. Secara bergantian dan dengan bantuan guru, murid memasukkan tangannya ke piring pewarna yang dipilih dan menempelkan ke karton.
  6. Murid boleh melakukan cap tangan lebih dari sekali dan dengan warna berbeda.
  7. Lakukan sampai karton penuh dengan warna.
  8. Setelah selesai, murid diajak untuk cuci tangan dengan sabun dan kembali duduk.
  9. Murid diajak refleksi dengan guru menanyakan pengalaman yang dilakukan, perasaan, dan hasil akhir dari karton yang diwarnai.
  10. Guru menyampaikan pesan dari kegiatan ini. Karton yang semula kosong dan polos menjadi penuh warna. Seperti satuan pendidikan ini akan menjadi penuh warna apabila diisi oleh warna warni murid-murid yang tidak sama dan selalu menghormati perbedaan dan persamaan.

Contoh 3: Bermain Peran Mini “Jika Aku…”

Durasi kegiatan: 25 menit

Alat dan bahan:

  • Kalimat yang menggambarkan beberapa situasi;
  • Boneka;
  • Tisu; dan
  • Air minum.

Alur kegiatan:

  1. Guru mengantarkan murid untuk bermain peran mini “Jika Aku…”.
  2. Murid diajarkan apa yang dilakukan akan berdampak pada diri sendiri dan orang lain.
  3. Murid diminta mendengarkan kalimat yang menggambarkan situasi yang akan dibacakan guru. Contoh:
    • “Jika aku ke kamar mandi, maka aku…”
    • “Jika melihat temanku sedih, aku akan…”
    • “Aku akan sedih, jika…”
  4. Murid diminta untuk melengkapi kalimatnya sesuai dengan pemahaman masing-masing.
  5. Setiap pertanyaan bisa dijawab beberapa murid secara bergantian.
  6. Guru menanggapi dengan positif.

Selain kedua contoh di atas, Kawan dapat melihat beragam contoh lainnya di dalam Rujukan MPLS Ramah untuk PAUD melalui link ini.

Contoh Kegiatan MPLS 2025 untuk SD

Contoh 1: Mari Bekenalan!

Durasi kegiatan: 30 Menit

Alat dan bahan:

  • Bola ringan (bisa bola plastik atau bola dari gumpalan kertas);
  • Musik latar;
  • Kartu pertanyaan (untuk variasi); dan
  • area cukup luas untuk berdiri/duduk melingkar.

Contoh kegiatan: Permainan Bola Pertanyaan

Alur kegiatan:

  1. Murid diminta duduk atau berdiri membentuk lingkaran.
  2. Guru mulai melempar bola kepada salah satu murid sambil mengajukan pertanyaan sederhana. Misal, “Tadi sarapan apa?”.
  3. Murid yang mendapat bola menjawab pertanyaan sambil menyebutkan nama lengkap.
  4. Murid tersebut kemudian melempar ke arah teman lain sambil menanyakan pertanyaan baru.
  5. Kegiatan dilanjutkan sampai semua murid memperkenalkan diri dan menjawab pertanyaan.
  6. Guru menutup kegiatan dengan memberikan kesan positif dan mengapresiasi keberanian murid memperkenalkan diri.

Contoh 2: Mengenal Perbedaan (Garis Pemisah)

Durasi kegiatan: 15 menit

Alat dan bahan:

  • Lakban warna atau tali (untuk garis pemisah di lantai);
  • Kartu pertanyaan sederhana (contoh “saya punya kakak”, “saya suka makan ikan”, “saya suka menari”).

Alur kegiatan:

  1. Guru membuat satu garis panjang di lantai sebagai “garis pemisah”.
  2. Guru menyampaikan peraturan permainan sekaligus menyampaikan bahwa semua orang punya kesamaan dan perbedaan. Walaupun berbeda, tetapi tetap menjadi bagian dari kelas.
  3. Guru mulai memberikan pertanyaan sederhana (pertanyaannya yang netral, tidak memicu perbandingan). Misal:
    1. “Yang suka makan es krim, melompat ke sisi sebelah.”
    2. “Yang punya adik perempuan, tetap di sini.”
  4. Setelah selesai, guru mengajak murid duduk dan arahkan murid untuk menyimpulkan bahwa berbeda itu hal biasa, semua tetap bisa berteman.
  5. Guru memberikan afirmasi kepada murid. Walaupun berbeda, tetap bisa bermain bersama.

Contoh 3: Cerita Sekolahku Hebat

Durasi kegiatan: 35 menit

Alat dan bahan:

  • Foto dan gambar sederhana tentang “Sekolah Hebat”;
  • Gambar pendukung, seperti murid belajar, guru mengajar, membantu teman;
  • Kertas dan alat gambar untuk ekspresi anak; dan
  • Peta mini sekolah atau denah sekolah (opsional).

Alur kegiatan:

  1. Guru bercerita tentang sekolahku yang aman, nyaman, dan menggembirakan disesuaikan dengan nilai sekolah.
  2. Guru bertanya:
    1. “Siapa yang tahu nama sekolah kita?”
    2. “Di mana sekolah kita ya?”
    3. “Kalian suka sekolah di sini karena apa?”
  3. Guru menjelaskan bahwa sekolah memiliki tujuan dan cita-cita dan semua murid harus ikut mewujudkannya.
  4. Anak menggambar apa yang mereka sukai dari sekolah atau yang mereka ingin lakukan di sekolah.
  5. Guru memberi semangat bahwa murid bagian dari sekolah dan mengajak untuk semakin membanggakan sekolah.

Selain kedua contoh di atas, Kawan dapat melihat beragam contoh lainnya di dalam Rujukan MPLS Ramah untuk SD melalui link ini.

Baca juga: 35 Twibbon MPLS TK-SD 2025 Gratis, Siap Pakai atau Edit Sesuai Kebutuhan

Contoh Kegiatan MPLS 2025 untuk SMP

Contoh 1: Eksplorasi Diri (Mengenali Potensi yang Ada)

Durasi kegiatan: 30 menit

Alat dan bahan:

  • Kertas HVS;
  • Alat tulis;
  • Laptop (jika ada);
  • Proyektor (jika ada); dan
  • Pengeras suara.

Alur kegiatan:

  1. Guru mencairkan suasana, membangun keakraban, rasa aman, saling kenal, dan gembira, dengan pemecah kebekuan/ice breaking. Bisa dengan gerak lagu, permainan lawan kata, atau yang lain.
  2. Guru menanyakan pertanyaan pemantik diskusi. Contohnya:
    1. Apa yang kalian suka?
    2. Apa yang membuat kalian penasaran?
  3. Guru memberikan pemahaman kepada murid tentang contoh-contoh kategori bakat: akademik, seni, olahraga, dan lain-lain.
  4. Kemudian guru menyampaikan pentingnya mencoba hal baru dan menemukan minat yang tersembunyi, misal dengan metode SWOT sederhana yang membantu mengidentifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).
  5. Guru memberikan kertas HVS dan meminta murid menggambar 4 kolom dan memberikan nama dengan kategori SWOT di masing-masing kolom.
  6. Guru meminta satu murid maju untuk mempresentasikannya secara cepat.
  7. Guru lalu menegaskan bahwa setiap individu mempunyai bakat dan keunikan masing-masing.
  8. Guru memperkenalkan berbagai ekstrakurikuler yang ada di sekolah melalui tayangan profil kegiatan ekstrakurikuler.
  9. Guru mengakhiri dengan pertanyaan refleksi. Contohnya, “Apakah sudah mengenali minat dan bakatmu sendiri?”

Contoh 2: Penampilan Bakat

Durasi kegiatan: 150 menit

Alat dan bahan:

    • Lapangan atau area yang cukup luas;
    • Pengeras suara (mikrofon, speaker);
  • Sticky note;
  • Pulpen;
  • Papan tulis untuk papan apresiasi; dan
  • Kamera atau ponsel untuk dokumentasi.

Alur kegiatan:

  1. Guru memanggil ke depan murid yang sebelumnya sudah mendaftar secara bergantian.
  2. Setiap penampilan disambut dengan tepuk tangan meriah oleh warga sekolah.
  3. Guru bisa membantu menyiapkan mikrofon atau properti sederhana.
  4. Setiap penampilan murid, guru bisa meminta setiap audiens menuliskan satu kata positif di sticky note. Nantinya akan ditempel di papan apresiasi.
  5. Jika ada waktu, guru bisa memberikan selingan penampilan agar murid yang tampil tidak terlalu merasa tegang.

Selain kedua contoh di atas, Kawan dapat melihat beragam contoh lainnya di dalam Rujukan MPLS Ramah untuk SMP melalui link ini.

Contoh Kegiatan MPLS 2025 untuk SMA/SMK Sederajat

Contoh 1: Profil Lulusan

Durasi kegiatan: 30 menit

Alat dan bahan:

  • Laptop (jika ada);
  • Proyektor (jika ada);
  • Papan Tulis;
  • Kertas; dan
  • Alat tulis.

Alur kegiatan:

  1. Guru menjelaskan secara singkat mengenai 8 Dimensi Profil Lulusan.
  2. Guru membagi menjadi empat kelompok, masing-masing menyebutkan dua dimensi profil lulusan dan contoh perilaku yang mencerminkan masing-masing nilai.
  3. Diskusi kelompok dengan metode “warung kopi”. Masing-masing kelompok menunjuk dua orang untuk mengunjungi kelompok lain dan mendengarkan paparan hasil diskusinya. Kelompok A mengunjungi dan mendengarkan paparan kelompok B. Kelompok B ke kelompok C. Kelompok C ke kelompok D. Kelompok D mengunjungi kelompok A.
  4. Guru menutup sesi kegiatan dengan pertanyaan refleksi:
    1. Apakah sudah memahami 8 Dimensi Profil Lulusan?
    2. Dimensi apa yang paling kamu pahami?

Contoh 2: Bahaya NAPZA

Durasi kegiatan: 45 menit

Alat dan bahan:

    • Laptop (jika ada);
    • Proyektor (jika ada);
    • Papan Tulis;
  • Sticky note; dan
  • Alat tulis.

Alur kegiatan:

  1. Guru menyampaikan pemantik pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui tentang NAPZA?” atau “Mengapa orang memakai NAPZA?”.
  2. Guru mulai permainan mitos atau fakta tentang NAPZA.
  3. Guru menjelaskan singkat tentang jenis, dampak, dan bahaya penyalahgunaan NAPZA.
  4. Guru mulai mengajak menonton film pendek tentang NAPZA (5—7 menit).
  5. Guru menyampaikan menonton film tidak hanya hiburan, tetapi juga pembelajaran.
  6. Film pendek tentang NAPZA dimulai.
  7. Setelah selesai, guru membagikan sticky note kepada setiap murid.
  8. Guru meminta menulis pesan penolakan NAPZA pada sticky note yang telah dibagikan.
  9. Guru meminta murid untuk menempelkan sticky note untuk ditemperl di “Pohon Komitmen Bersama” (bisa ditempel di dinding atau sesuaikan dengan sekolah).

Selain kedua contoh di atas, Kawan dapat melihat beragam contoh lainnya di dalam Rujukan MPLS Ramah untuk SMA/SMK Sederajat melalui link ini.

Baca juga: 35 Harapan untuk Diri Sendiri dan Sekolah saat Mengikuti Kegiatan MPLS

Itulah contoh-contoh kegiatan MPLS 2025 yang menarik resmi lengkap dengan bahan dan alat serta alur kegiatannya. Selamat menjalankan kegiatan MPLS 2025!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afifa Fiani Kusumastuti lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afifa Fiani Kusumastuti.

AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.