- Kolam Renang Umbul Nogo adalah salah satu objek wisata yang bisa Kawan jumpai di daerah Wonogiri, Jawa Tengah.
- Terdapat sebuah cerita legenda yang menceritakan asal usul Kolam Renang Umbul Nogo di Wonogiri tersebut.
Kolam Renang Umbul Nogo merupakan salah satu objek wisata yang ada di daerah Wonogiri, Jawa Tengah. Terdapat sebuah cerita legenda yang menceritakan asal usul Umbul Nogo di daerah Wonogiri tersebut dulunya.
Simak cerita legenda Umbul Nogo yang ada di Wonogiri, Jawa Tengah dalam artikel berikut ini.
Legenda Umbul Nogo
Dinukil dari buku Wahyu Setyorini dan Tim Wong Indonesia Nulis yang berjudul 78 Legenda Ternama Indonesia, pada zaman dahulu di Kerajaan Mataram Kuno hiduplah Seorang Begawan Sidik Wacana. Begawan ini memiliki kemampuan yang sakti dan mempunyai sifat yang arif bijaksana.
Begawan Sidik Wacana memiliki istri yang sangat cantik dan baik hati. Selain itu dirinya juga memiliki seorang putra yang bernama Joko Lelono.
Berkat didikan sang ayah, Joko Lelono tumbuh menjadi pemuda yang sopan, patuh, dan taat kepada kedua orang tuanya. Seiring berjalannya waktu, Joko Lelono tumbuh menjadi seorang pemuda yang sudah menginjak usia dewasa.
Pada suatu hari, Begawan Sidik Wacana mengajak Joko Lelono untuk berdiskusi. Ternyata sang Begawan mulai khawatir dengan kondisi anak semata wayangnya itu yang masih belum menikah.
Begawan kemudian menanyakan alasan mengapa Joko Lelono masih belum menikah. Joko Lelono kemudian berkata bahwa dia belum menemukan sosok wanita yang tepat sebagai pendamping hidup.
Sang Begawan kemudian bertanya seperti apa kriteria perempuan yang diinginkan oleh putranya. Joko Lelono berkata bahwa dia ingin mendapatkan pendamping seperti sang ibu.
Begawan Sidik Wacana ternyata salah menangkap maksud sang putra. Dia mengira Joko Lelono ingin menikahi ibunya sendiri.
Sang Begawan langsung murka ketika mendengarkan hal itu. Dia berkata bahwa Joko Lelono telah buta karena ingin menikahi ibunya sendiri.
Joko Lelono berusaha menjelaskan maksudnya lebih lanjut. Namun dirinya ternyata tiba-tiba langsung buta sesuai perkataan sang ayah sebelumnya.
Setelah mendengar penjelasan dari putranya, Begawan Sidik Wacana langsung menyesal sudah berkata demikian. Dirinya kemudian menyuruh anaknya untuk menemui Begawan Sidik Waseso agar bisa melihat seperti semula.
Akhirnya Joko Lelono pergi menemui Begawan Sidik Waseso bersama dua pengawalnya, yakni Ki Mertak dan Ki Jebres. Mereka mengendarai seekor gajah serta membawa sebuah payung sebagai bekal di perjalanan.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya Joko Lelono bertemu dengan Begawan Sidik Waseso. Seperti pesan sang ayah, Begawan Sidik Waseso berhasil mengembalikan penglihatan Joko Lelono.
Joko Lelono beserta kedua pengawalnya kemudian pamit untuk kembali pulang. Di tengah jalan, Joko Lelono bersemedi untuk memulihkan tenaganya kembali.
Dalam semedinya, Joko Lelono mendapatkan petunjuk untuk kembali ke Kerajaan Mataram Kuno. Setelah menyelesaikan semedinya, Joko Lelono kemudian kembali melanjutkan perjalanan.
Di tengah perjalanan, Joko Lelono tertarik dengan sinar terang yang muncul dari arah utara. Sinar ini ternyata merupakan gerbang menuju kerajaan roh halus.
Dalam sinar tersebut Joko Lelono melihat seorang wanita cantik bernama Dyah Ayu Putri Serang. Dirinya yakin bahwa wanita itu lah yang akan menjadi pendamping hidupnya sendiri.
Joko Lelono kemudian masuk ke dalam gerbang putih itu. Kedua pengawalnya tidak bisa mencegah hal itu hanya bisa menunggu di luar bersama gajah yang mereka kendarai.
Setelah menunggu sekian lama, Ki Mertak dan Ki Jebres merasa kelaparan. Mereka kemudian berjalan ke arah utara dan bertemu dengan salah seorang penduduk yang bernama Ki Makarang.
Ki Makarang kemudian memberikan kedua pengawal Joko Lelono ini kelapa muda dan tape ketan. Tidak lama kemudian, Ki Makarang memberi tahu bahwa gajah Ki Mertak dan Ki Jebres tengah bertarung melawan naga Dyah Ayu Putri Serang.
Pertarungan ini mengakibatkan tubuh kedua hewan itu hancur berantakan. Ki Mertak dan Ki Jebres kemudian memendam kelapa muda mereka di bagian kepala gajah dan naga untuk mencari bagian tubuh lainnya.
Setelah mencari sekian lama, kedua pengawal Joko Lelono ini merasa kelelahan. Sayangnya mereka lupa posisi tempat memendam kelapa muda sebelumnya.
Mereka kemudian mencari kelapa tadi dengan menggunakan bambu kecil. Tanpa sadar bambu yang digunakan kedua pengawal ini menancap di kelapa muda tersebut.
Dari kelapa muda ini kemudian keluar mata air yang makin membesar. Akhirnya mata air inilah yang kemudian menurut cerita legenda menjadi asal usul Kolam Renang Umbul Nogo.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News