tips berkebun di lahan gersang dan tandus - News | Good News From Indonesia 2025

Tips Berkebun di Lahan Gersang dan Tandus

Tips Berkebun di Lahan Gersang dan Tandus
images info

Kawan, mungkin sering merasa patah semangat ketika ingin mencoba berkebun tetapi lahan yang ada tidak subur? Tanah yang keras, tidak ada unsur hara, dan sulit menyerap air. Berkebun yang seharusnya menjadi kegiatan pereda stres, malah menambah stres hanya karena bingung harus bagaimana mengolah tanahnya. 

Pertama-tama, kawan harus tetap tenang. Dengan teknik yang tepat, lahan yang tadinya tidak produktif dapat diubah menjadi kebun hijau nan subur. Nah, berikut adalah beberapa tips untuk kawan yang mulai berkebun di lahan yang gersang dan tandus.

1. Perbaikan Kondisi Tanah adalah Kunci Utama

Langkah pertama dan paling fundamental adalah memperbaiki kualitas tanah. Kawan tidak bisa langsung menanam di tanah yang keras. Fokuslah untuk membuatnya lebih gembur dan kaya nutrisi.

  • Tambahkan Bahan Organik Sebanyak Mungkin: Bahan organik adalah nyawa bagi tanah tandus. Gunakan kompos, pupuk kandang yang sudah matang, sekam bakar, atau sisa-sisa daun kering. Campurkan bahan-bahan ini secara merata dengan lapisan atas tanah. Bahan organik akan membantu menggemburkan tanah, meningkatkan kemampuannya menahan air, dan menyediakan makanan bagi tanaman.
  • Gunakan Mulsa (Penutup Tanah): Setelah tanah diolah, tutupi permukaannya dengan mulsa seperti jerami, cacahan kayu, atau daun-daun kering. Mulsa berfungsi untuk:
    • Menekan pertumbuhan gulma.
    • Menjaga kelembapan tanah dengan mengurangi penguapan.
    • Menjaga suhu tanah tetap sejuk.
    • Seiring waktu, mulsa akan terurai dan menjadi bahan organik tambahan.
  • Buat Bedengan atau Raised Bed: Jika kondisi tanah sangat parah (misalnya berbatu), membuat bedengan (gundukan tanah) atau raised bed (petak tanam yang ditinggikan) adalah solusi terbaik. Dengan cara ini, Kawan bisa mengontrol sepenuhnya media tanam yang digunakan tanpa harus menggali tanah asli terlalu dalam.
Baca Juga: Bukan Sekadar Hobi! Bongkar 5 Fakta 'Berkebun di Rumah' yang Bikin Hidup Lebih Sehat dan Bahagia!

2. Pilih Tanaman yang Tepat dan Tahan Banting

Kawan sudah tahu belum? Tidak semua tanaman bisa bertahan di kondisi ekstrem. Memilih jenis tanaman yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan kebun.

  • Tanaman Pangan Tahan Kering: Beberapa tanaman pangan dikenal sangat toleran terhadap kekeringan, seperti:
    • Singkong (Ubi Kayu): Sangat mudah tumbuh dan tidak memerlukan banyak air.
    • Ubi Jalar: Selain umbinya, daunnya juga bisa dimanfaatkan sebagai sayuran.
    • Jagung: Beberapa varietas lokal jagung cukup tahan terhadap kondisi kering.
    • Kacang-kacangan: Seperti kacang tunggak atau kacang hijau yang memiliki siklus panen cepat.
  • Sayuran dan Buah: Pilih varietas yang dikenal kuat, misalnya bayam, kangkung (dengan penyiraman terfokus), terong, cabai, dan tomat. Untuk buah, pertimbangkan tanaman seperti sirsak, nangka, atau pepaya yang sistem perakarannya kuat.
  • Tanaman Herbal dan Hias: Banyak tanaman herbal seperti rosemary, lavender, dan lidah buaya yang justru tumbuh subur di lahan kering. Tanaman sukulen dan kaktus juga bisa menjadi pilihan untuk menambah keindahan taman.

3. Terapkan Teknik Penyiraman yang Cerdas dan Efisien

Di lahan gersang, air adalah aset yang sangat berharga. Gunakan setiap tetesnya dengan bijak.

  • Irigasi Tetes (Drip Irrigation): Ini adalah metode paling efisien. Sistem ini mengalirkan air langsung ke akar tanaman secara perlahan, sehingga mengurangi penguapan dan memastikan air terserap maksimal. Kawan bisa membuatnya secara sederhana menggunakan botol plastik bekas yang dilubangi.
  • Siram Secara Mendalam, Namun Jarang: Alih-alih menyiram sedikit setiap hari, lebih baik siram tanaman secara melimpah beberapa hari sekali. Ini akan mendorong akar tanaman untuk tumbuh lebih dalam mencari sumber air, membuatnya lebih tahan terhadap kekeringan di permukaan.
  • Waktu Penyiraman Terbaik: Lakukan penyiraman pada pagi hari atau sore hari ketika suhu udara lebih sejuk untuk meminimalisir penguapan air.

4. Ciptakan Iklim Mikro yang Mendukung

Tips terakhir, Kawan bisa merekayasa lingkungan di sekitar tanaman. Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah alternatif yang bisa diterapkan, terkhusus bagi Kawan yang berkebun 

  • Tumpang Sari (Companion Planting): Tanam tanaman yang lebih tinggi dan rimbun (seperti jagung atau pohon pisang) di sisi yang paling banyak terkena sinar matahari untuk memberi naungan alami bagi tanaman yang lebih kecil dan rentan di bawahnya.
  • Gunakan Peneduh (Paranet): Jika panas matahari terlalu ekstrem, memasang jaring peneduh (paranets) di atas bedengan dapat secara signifikan mengurangi intensitas cahaya dan suhu, sehingga tanaman tidak mudah stres.

Penting untuk Kawan ingat, bahwa berkebun di lahan gersang dibutuhkan kesabaran, observasi, dan kemauan untuk terus belajar dari alam.

Mulailah dari area kecil, fokus pada perbaikan kesehatan tanah, pilih tanaman yang tangguh, dan kelola air dengan bijaksana. Lambat laun, Kawan akan melihat lahan yang tadinya gersang mulai menghijau dan memberikan hasil yang membanggakan.

Selamat berkebun, ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.