ritual nembang wujud penghormatan masyarakat sembalun kepada dewi anjani dalam legenda gunung rinjani - News | Good News From Indonesia 2025

Ritual Nembang, Wujud Penghormatan Masyarakat Sembalun kepada Dewi Anjani dalam Legenda Gunung Rinjani

Ritual Nembang, Wujud Penghormatan Masyarakat Sembalun kepada Dewi Anjani dalam Legenda Gunung Rinjani
images info

Dewi Anjani merupakan salah satu mitos yang berkembang di tengah masyarakat Sembalun, Lombok Timur yang tercantum dalam legenda Gunung Rinjani. Bagi masyarakat Sembalun dan suku Sasak, Dewi Anjani dianggap sebagai sosok penguasa Gunung Rinjani yang ada di daerah tersebut.

Kepercayaan terkait legenda Gunung Rinjani yang merujuk kepada Dewi Anjani ini masih terjaga hingga sekarang. Bahkan ada beberapa upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat dan memiliki kaitan dengan keberadaan mitos ini.

Salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Sembalun yang memiliki kaitannya dengan keberadaan mitos Dewi Anjani ini adalah ritual nembang. Sama seperti keberadaan mitosnya, praktik ritual nembang tersebut masih bisa dijumpai di tengah masyarakat hingga saat sekarang.

Ritual Nembang dalam Masyarakat Sembalun

Ritual nembang menjadi salah satu upacara adat yang masih terjaga di tengah masyarakat Sembalun, Lombok Timur. Dilansir dari artikel Izwan Ariadi, "Praktik Keyakinan dan Persepsi Tokoh Agama Terhadap Mitos Dewi Anjani pada Masyarakat Sembalun Lombok Timur" yang terbit di Jurnal Peshum, ritual ini dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Anjani.

Dalam prosesnya, ritual ini dilakukan dengan cara membaca doa maupun syair. Doa dan syair inilah yang nantinya ditujukan sebagai bentuk penghormatan kepada sosok yang diyakini sebagai penguasa Gunung Rinjani tersebut.

Ritual nembang juga dilakukan secara langsung di Gunung Rinjani. Terdapat 11 warga dan seorang Haji Purnipah dari Desa Sembalun yang menjalankan prosesi adat ini.

Haji Purnipah sendiri merupakan sebutan untuk tokoh agama dan adat yang ada di desa tersebut. Para tokoh inilah yang nantinya akan melangsungkan ritual nembang sesuai waktu yang sudah ditentukan.

Terdapat beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam proses ritual nembang, yakni.

  1. Penggelaran ritual pemandian suci di hulu sungai di sekitar kaldera Gunung Rencani. Nantinya kaki dari peserta ritual ini akan direndam air sebatas lutut.
  2. Para peserta akan menggunakan kain putih yang digunakan untuk membelit tubuh dari pinggang ke atas. Selain itu para peserta juga menggunakan udeng berwarna putih.
  3. Haji Purnipa kemudian memulai proses ritual. Haji Purnipa juga menyampaikan doa-doa yang berisi permohonan kepada Dewi Anjani yang dianggap sebagai wakil Tuhan di bumi.
  4. Setelah pembacaan doa dilakukan, akan dilantunkan juga tembang Maskumambang oleh Haji Purnipa. Tembang ini juga berisi doa-doa yang disampaikan kepada Dewi Anjani yang dianggap sebagai wakil Tuhan, para wali, Nabi Muhammad SAW, dan Allah SWT.

Penghormatan kepada Dewi Anjani dalam Legenda Gunung Merapi

Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, pelaksanaan ritual ini memiliki kaitan erat dengan mitos Dewi Anjani yang terdapat dalam Legenda Gunung Anjani. Bagi masyarakat setempat, Dewi Anjani dianggap sebagai wakil Tuhan yang diutus untuk menjaga lingkungan alam yang ada di Gunung Rinjani, termasuk daerah Sembalun yang ada di dalamnya.

Doa-doa yang disampaikan dalam ritual nembang ini diharapkan bisa dikabulkan lewat wasilah yang dimiliki oleh Dewi Anjani. Selain itu, pemanjatan doa dalam ritual tersebut juga menjadi bentuk penghormatan kepada sosok Dewi Anjani tersebut.

Begitulah cara masyarakat Sembalun merawat keberadaan mitos yang berkembang di daerah tersebut. Meskipun belum tentu bisa dibuktikan secara ilmiah, keberadaan Dewi Anjani memiliki makna dan nilainya tersendiri di tengah masyarakat.

Sosok sakral yang dipercaya ada pada Dewi Anjani membuat masyarakat masih melakukan berbagai macam upacara adat, termasuk ritual adat sebagai bentuk penghormatan kepada sosok yang terdapat dalam legenda Gunung Rinjani tersebut. Adanya berbagai macam ritual adat ini juga menjadi keberagaman budaya tersendiri yang masih bisa dijumpai di daerah tersebut hingga saat sekarang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.