kerajaan majapahit kerajaan hindu terbesar di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Kerajaan Majapahit, Kerajaan Hindu Terbesar di Indonesia: Sejarah dan Pengaruhnya hingga Kini

Kerajaan Majapahit, Kerajaan Hindu Terbesar di Indonesia: Sejarah dan Pengaruhnya hingga Kini
images info

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sejarah kerajaan-kerajaan besar. Salah satunya adalah Kerajaan Majapahit yang disebut sebagai kerajaan Hindu terbesar dalam sejarah Nusantara.

Tak hanya besar dalam kekuasaan, Majapahit juga meninggalkan jejak peradaban yang masih terasa hingga kini, mulai dari hukum, budaya, hingga warisan kebhinekaan.

Kerajaan Hindu di Nusantara

Pengaruh Hindu mulai masuk ke wilayah Nusantara sekitar abad ke-4 Masehi, terutama lewat jalur perdagangan dengan India. Dari hubungan dagang ini, bukan hanya rempah-rempah yang dibawa, tapi juga budaya, bahasa Sanskerta, hingga sistem pemerintahan berbentuk kerajaan.

Kerajaan Hindu awal seperti Kutai di Kalimantan Timur dan Tarumanegara di Jawa Barat menjadi bukti awal percampuran budaya itu.

Namun, dari semua kerajaan Hindu yang pernah berdiri, Majapahit muncul sebagai yang paling besar dan berpengaruh. Kejayaannya tak hanya mencakup wilayah yang luas, tetapi juga meninggalkan warisan budaya dan nilai kebangsaan yang masih terasa hingga hari ini.

Majapahit: Simbol Kejayaan Hindu di Indonesia

Kerajaan Majapahit berdiri pada 1293 M di bawah pimpinan Raden Wijaya. Puncak kejayaannya terjadi di bawah pemerintahan Hayam Wuruk (1350–1389) dan patih Gajah Mada. Pada masa ini, Majapahit berhasil menyatukan sebagian besar wilayah kepulauan Nusantara, yang kini menjadi bagian dari Indonesia, bahkan hingga Semenanjung Malaya dan sebagian wilayah Filipina.

Patih Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapa, yaitu janji untuk tidak menikmati kenikmatan duniawi sebelum menyatukan seluruh Nusantara. Sumpah ini kemudian menjadi simbol nasionalisme awal yang tercatat dalam sejarah Indonesia.

Majapahit tidak hanya mengandalkan kekuatan militer. Kekuatan budaya, administrasi pemerintahan, hingga seni arsitektur seperti Candi Penataran dan Candi Tikus menunjukkan kemajuan luar biasa di bidang peradaban.

Warisan Budaya yang Masih Terjaga

Meskipun Majapahit mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh sekitar akhir abad ke-15 Masehi akibat konflik internal dan masuknya pengaruh Islam, jejak budaya Hindu masih bisa dirasakan hingga hari ini. Beberapa peninggalan nyata dari masa Majapahit antara lain:

  1. Bahasa Kawi dan aksara Jawa yang masih digunakan dalam karya sastra klasik dan tradisi upacara di Bali dan Jawa.
  2. Sistem pemerintahan kerajaan yang menjadi rujukan dalam pembentukan tatanan administratif kerajaan-kerajaan Islam setelahnya.
  3. Arsitektur dan seni ukir pada candi-candi yang kini menjadi objek wisata sejarah dan budaya.
  4. Falsafah Bhinneka Tunggal Ika, yang berasal dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, menjadi semboyan resmi negara Indonesia.

Jejak Majapahit dalam Budaya Kontemporer

Warisan Majapahit tak hanya terhenti sebagai cerita sejarah. Nilai-nilai luhur seperti persatuan dalam keberagaman, semangat nasionalisme, dan pemerintahan yang berbasis hukum telah menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia modern.

Salah satu contohnya adalah keberadaan Bali sebagai pulau dengan mayoritas penganut Hindu, yang banyak mengadaptasi sistem sosial, seni, dan kepercayaan dari warisan Majapahit. Bahkan, banyak nama tempat dan adat di Bali yang merujuk langsung pada leluhur dari masa kerajaan Hindu tersebut.

Di Jawa Timur, khususnya di daerah Trowulan yang diyakini sebagai bekas ibu kota Majapahit berbagai situs arkeologi masih terus diteliti dan dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif. Pemerintah daerah bersama akademisi aktif menjaga kelestarian sejarah ini.

Pengaruh terhadap Pemikiran Kebangsaan

Yang menarik, sejarah Majapahit juga menginspirasi tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia. Para pemuda dan intelektual seperti Soekarno menjadikan kejayaan Majapahit sebagai simbol bahwa bangsa Indonesia pernah bersatu dan berjaya. Ini menjadi semangat kebangkitan nasional pada awal abad ke-20.

Selain itu, dalam diskursus kebhinekaan, para cendekiawan kerap mengutip semboyan Bhinneka Tunggal Ika untuk memperkuat toleransi dan keberagaman dalam kehidupan sosial-politik Indonesia kontemporer. Dengan demikian, warisan pemikiran dari era Hindu di Nusantara tetap relevan dalam pembangunan karakter bangsa.

Mempelajari sejarah kerajaan Hindu terbesar di Indonesia bukanlah semata mengenang masa lalu. Melalui kisah kebesaran Majapahit, kita belajar tentang pentingnya persatuan, kepemimpinan yang kuat, dan toleransi dalam keberagaman.

Majapahit mengajarkan bahwa kekuatan suatu bangsa tak hanya diukur dari luas wilayahnya, tetapi juga dari kemampuannya dalam mengelola keberagaman dan membangun peradaban yang lestari.

Sejarah tersebut juga menjadi pengingat bahwa kejayaan tidak datang begitu saja. Dibutuhkan visi, konsistensi, dan pengabdian yang tulus kepada tanah air sebuah nilai yang patut diwariskan kepada generasi muda Indonesia hari ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.