ceramah tentang tahun baru islam 2025 singkat - News | Good News From Indonesia 2025

5 Ceramah tentang Tahun Baru Islam 2025/1447 H Singkat, Bisa untuk Anak SD

5 Ceramah tentang Tahun Baru Islam 2025/1447 H Singkat, Bisa untuk Anak SD
images info

Ceramah Tahun Baru Islam biasa dilakukan saat umat Muslim memperingati tahun baru Hijriah. Sebentar lagi, tahun 1446 H sudah mencapai ujungnya. Topik untuk berbenah dan menjadi yang lebih baik mulai banyak digunakan di forum kajian agama.

Ceramah juga menjadi salah satu cara umtuk saling mengingatkan antarsesama Muslim. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi saat ini anak-anak juga sudah diajarkan untuk berceramah. Ceramah untuk anak-anak biasanya lebih singkat.

Untuk Kawan GNFI yang sedang mencari contoh atau inspirasi ceramah tentang Tahun Baru Islam 2025/1447 H yang singkat, bahkan bisa untuk anak SD, simak artikel ini sampai habis!

Baca Juga: 50 Poster 1 Muharram Tahun Baru Islam 2025 M/1447 H Desain Kartun-Minimalis

Kumpulan Contoh Ceramah tentang Tahun Baru Islam 2025

Contoh 1: Muharam Saatnya Berbenah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bulan telah berganti, kisah lama dapat dibuka kembali. Bulan Muharam mengingatkan kita tentang cerita persiapan perjalanan hijrah Nabi Muhammad saw. bersama para sahabatnya menyebarluaskan Islam.

Bulan Muharam merupakan pembuka bagi tahun Hijriyah. Kata Muharam memiliki arti “dilarang”. Bulan Muharam adalah bulan yang mulia dengan berbagai peristiwa besar terjadi di bulan yang sama.

Kisah-kisah besar yang terjadi di bulan Muharam, antara lain (1) Allah menerima taubat Nabi Adam, (2) kapal Nabi Nuh berlabuh di bukit Zuhdu, (3) Nabi Ibrahim selamat dari siksa Namrud, (4) bebasnya Nabi Yusuf dari penjara, (5) Nabi Yunus selamat dari perut ikan, (6) Allah sembuhkan Nabi Ayyub, dan (7) nabi Musa dan Umatnya selamat dari Firaun.

Saudara-saudara yang dirahmati Allah,

Allah menciptakan hari, bulan, dan tahun dengan baik. Tidak ada yang buruk apalagi membawa sial. Sesungguhnya, hal-hal buruk yang ada adalah takdir Allah yang tidak akan diketahui manusia kecuali saat telah terjadi. Semuanya atas kehendak Allah yang Maha Tahu Segala.

Meyakini hari atau bulan yang sial merupakan bentuk celaan kepada Allah sebagai pencipta masa. Rasulullah bersabda:

“Janganlah engkau mencela masa, karena sesungguhnya Allah adalah masa.” (HR. Ahmad).

Allah adalah Pencipta Waktu, mencela ciptaan Allah sama dengan mencela Penciptanya. Rasulullah saw. bersabda:

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam telah menyakiti-Ku dia suka mencela masa. Padahal Aku pencipta masa. Akulah yang menggilir siang dan malam.” (HR. Muslim).

Para hadirin yang berbahagia,

Mari kita berlomba-lomba meraih pahala di bulan yang dimuliakan, lalu bergegas berhijrah dari kebiasaan beribadah ala kadarnya menjadi jiwa yang berusaha memahami Islam yang sempurna. Tak ada jaminan perihal hari esok kita masih merasakan hidup di dunia. Maka, kesempatan yang berharga jangan sampai dibiarkan begitu saja.

Semoga tahun baru ini menjadi langkah kita untuk menuai kebaikan-kebaikan selanjutnya, lebih baik, lebih produktif, dan lebih meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt.

Sekian yang bisa saya sampaikan, wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.

(Dikutip dari Suaramuhamadiyah oleh Ika Sofia Rizqiana, S. Pd. I., M. S. I.)

Contoh 2: Keutamaan di Bulan Muharam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Para hadirin yang dimuliakan,

Tahun Hijriah seperti juga tahun Masehi merupakan fenomena alam yang biasa. Hijriah menggunakan pehitungan berdasarkan bulan, sedangkan Masehi menggunakan matahari. Karena itulah kita sering mendengar kalender Hijriah disebut qamariyah (qamar artinya bulan) dan Masehi disebut Syamsiyah (syams artinya matahari).

Islam mengajarkan bahwa ada kelebihan-kelebihan tertentu antara satu bulan dengan bulan lainnya di kalender Hijriah. Seperti firman Allah pada Surat at-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

Artinya:

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus.”

Ayat tersebut menjelaskan ada empat bulan utama di luar Ramadan, yaitu Dzulqa’adah, Zulhijjah, Muharam, dan Rajab. Karena kemuliaan bulan-bulan itulah, Islam menganjurkan pemeluknya untuk memanfaatkan momentum itu dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam tiap rentang waktu tertentu selalu terkandung bagian waktu yang diistimewakan, misalnya waktu magrib dan isya, sepertiga malam terakhir, hari Jumat, bulan Ramadan, bulan Muharam, dan lain sebagainya. Dalam waktu special itulah pahala bisa dilipatgandakan, dosa-dosa dihapuskan, dan doa-doa kemungkinan besar dikabulkan.

Keutamaan bulan-bulan khusus adalah satu hal, keutamaan pribadi orang-orang Islam adalah hal yang lain. Keistimewaan bulan Muharam adalah satu soal, sementara keistimewaan individu kaum Muslimin adalah soal lain.

Hal tersebut sangat tergantung pada bagaimana kita merespon keutamaan-keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada kita: apakah mengisinya dengan baik atau tidak.

Saudara-saudara seiman,

Bulan Muharam merupakan bulan yang bagus untuk mengawali tahun dengan perbuatan baik. Muharam bisa dikatakan cerminan langkah awal kita untuk menapaki 11 bulan yang akan datang.

Mari kita memuliakan bulan ini dengan menjernihkan hati, membenahi perilaku, dan memperindah karakter pribadi kita.

Saya akhiri, wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.

(Dikutip dari NU Lampung oleh Ila Fadilasari)

Contoh 3: Amalan-Amalan di Bulan Muharam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Para jamaah yang dirahmati Allah,

Surat at-Taubah ayat 36 menjelaskan bahwa ada empat bulan yang mulia atau as-Syahr al-Haram (bulan haram), yaitu Zulqa’dah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Pada bulan-bulan ini tidak boleh kita melakukan peperangan.

Bulan Muharam di samping merupakan nama bulan pertama pada tahun Hijriah juga mempunyai arti khusus bagi kaum Muslimin karena pada bulan tersebut terdapat peristiwa bersejarah, yaitu peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Makkah al-Mukarromah menuju Madinah al-Munawwaroh yang dijadikan sebagai dasar penetapan awal tahun bagi Islam.

Setelah melihat peristiwa yang terjadi serta keutamaan-keutamaan dari bulan Muharam, apa yang perlu dilakukan oleh umat Islam untuk menyambut dan mengisi bulan tersebut?

Untuk menyambut hari utama di bulan Muharam, yakni asyura atau tanggal 10 Muharam, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan umatnya untuk melakukan ibadah puasa.

Hadis Riwayat at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad menunjukkan bahwa puasa sunah yang paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadan adalah puasa sunah di bulan Muharam, atau disebut puasa Asyura.

Para hadirin yang berbahagia,

Selain puasa Asyura, ada juga puasa pada hari kesembilan yang bernama Tasu’a. Seperti hadis riwayat Ibnu Abbas menjelaskan:

قَالَ: حِيْنَ صَامَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُوْدُ وَالنَصَارَى، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم :”فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ، فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُوْلُ اللهْ صلعم (رواه مسلم وأبو داود)

Artinya: “Dari ibnu Abbas ra. Ia berkata: Ketika Rasulullah Saw. berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para Shahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah Saw. hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani. Maka Rasululllah Saw. bersabda; Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)”.

Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa puasa Asyura sebaiknya dilakukan sesudah puasa Tasu’a, karena Nabi Muhammad Saw. telah melakukan puasa Asyura di hari kesepuluh dan beliau pun berniat puasa di hari kesembilan.

Adapun keutamaan dari puasa Asyura adalah puasa Asyura merupakan salah satu dari empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan Nabi dan puasa ini dapat menghapus dosa yang lalu.

Itulah yang dapat saya sampaikan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Dikutip dari Muhammadiyah Jawa Tengah oleh Asep Shalahuddin, S. Ag., S. Pd. I.)

Baca juga: Pawai Obor Tahun Baru Islam: Tanggal, Sejarah, Tujuan, dan Makna

Kumpulan Contoh Ceramah tentang Tahun Baru Islam 2025 untuk Anak SD

Contoh 1: Sambut Muharam dengan Semangat Berhijrah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang saya hormati, bulan Muharam adalah bulan yang mulia sekaligus bulan pertama di tahun Hijriah. Bulan tersebut juga menjadi pengingat peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw. bersama sahabatnya dari Makkah ke Madinah.

Momen hijrah menjadi titik awal pada kalender hijriyah. Dalam Al-Quran, Allah Swt. berfirman tentang hijrah dalam Surat An-Nisa ayat 100, yang artinya:

“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (QS. An-Nisa ayat 100).

Ayat ini mengajarkan bahwa orang yang berhijrah di jalan Allah, akan diberi jalan dan kebaikan oleh Allah Swt. Hijrah bukan hanya berpindah tempat, tetapi juga berpindah dari keburukan menuju kebaikan.

Teman-teman yang saya cintai,

Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 H mari kita introspeksi diri. Kita ubah kebiasaan-kebiasaan buruk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dari yang malas menjadi rajin, dari sering berkata kasar ubah kebiasaan dengan bertutur yang lembut, dan dari yang senang bermain di waktu adzan segera shalat.

Kita juga dapat melafalkan doa akhir dan awal tahun hijriah untuk mendapatkan perlindungan dari Allah Swt.

Teman-teman,

Dengan semangat tahun baru, mari kita tingkatkan amal ibadah dan perbuatan-perbuatan baik. Semoga kita menjadi anak yang Sholeh dan sholehah yang dicintai Allah, Rasulullah, dan orang tua kita.

Sekian dari saya,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh 2: Keutamaan-Keutamaan di Bulan Muharam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman sekalian,

Pada hari ini saya akan menyampaikan ceramah singkat tentang keutamaan bulan Muharam.

Bulan Muharam adalah bulan pertama di tahun Hijriah. Bulan ini termasuk bulan yang istimewa dari empat bulan suci yang dimuliakan oleh Allah Swt. Seperti firman Allah dalam Surat At-Taubah ayat 36, yang artinya:

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus.” (QS. At-Taubah ayat 36).

Salah satunya ialah bulan Muharam. Bahkan Nabi Muhammad Saw, menyebut bulan Muharam sebagai Syahrullah al-Muharram (Bulan Allah, yaitu Muharam).

Teman-teman,

Bulan Muharam memiliki keutamaan-keutamaan yang tidak ada di bulan lainnya, yaitu.

Satu, bulan penuh pahala. Pahala dari ibadah dan kebaikan yang kita lakukan akan dilipatgandakan. Maka dari itu, mari kita berlomba-lomba menuai banyak pahala dari Allah Swt.

Dua, adanya puasa Tasu’a dan Asyura. Puasa pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharam memiliki keutamaan yang tidak ada di bulan-bulan lain. Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa kita setahun yang lalu.

Tiga, saat yang tepat untuk berhijrah. Bulan Muharam juga menjadi pengingat peristiwa besar Nabi Muhammad Saw., yakni berhijrah dari Makkah ke Madinah. Maka dari itu, mari kita jadikan bulan ini untuk berhijrah, berpindah dari yang biasanya melakukan hal-hal buruk menjadi berperilaku baik.

Teman-teman,

Semoga di bulan Muharam ini kita menjadi individu yang lebih baik. Mari kita tunjukkan semangat tahun baru untuk menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Sekian ceramah dari saya,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca Juga: 55 Ide Tema Tahun Baru Islam 2025/1 Muharam 1447 H yang Bagus dan Menarik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afifa Fiani Kusumastuti lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afifa Fiani Kusumastuti.

AF
KG
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.