Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan pelaku UMKM, Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University menyelenggarakan webinar bertajuk "UMKM Tumbuh Bersama: Strategi Menyeimbangkan Kerja dan Keluarga", pada Rabu (11/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari capstone project mahasiswa magang dari Program Studi Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia, IPB University.
Webinar tersebut menghadirkan narasumber utama, Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si., dosen IKK IPB.
Pertemuan ini membahas secara mendalam pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan peran dalam keluarga yang menjadi isu krusial yang sering dialami oleh para pelaku UMKM, terutama perempuan.
Materi yang disampaikan mencakup pengertian keseimbangan kerja dan keluarga, manfaatnya bagi kualitas hidup, berbagai tantangan yang dihadapi, serta strategi konkret yang dapat diterapkan untuk mencapainya.
Dalam paparannya, Istiqlaliyah menyoroti bahwa pelaku UMKM kerap kali menghadapi jam kerja yang tidak menentu. Ketika pekerjaan di luar rumah dan tugas domestik bertumpuk, kelelahan pun tak terelakkan.
Kondisi ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak pada hubungan keluarga, termasuk kurangnya perhatian kepada anak yang berpotensi memicu perilaku negatif.
Webinar ini dihadiri oleh lebih dari 20 pelaku UMKM yang merupakan mitra binaan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University. Suasana webinar berlangsung hangat dan interaktif. Mencerminkan antusiasme peserta dalam menyampaikan pengalaman pribadi sekaligus menggali solusi atas tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui sesi tanya jawab, peserta tidak hanya mendengarkan. Namun, juga aktif berdiskusi dan mengaitkan materi dengan realitas keseharian mereka sebagai pelaku usaha sekaligus pengelola keluarga.
Salah satu pertanyaan datang dari Agus Murtini dari UMKM "Pak Mien Soya Ayu", yang menyoroti persoalan stres ketika terjadi masalah di dalam keluarga. Dalam sesi ini, ia bertanya cara mengelola tekanan semacam itu.
Menanggapi hal ini, Istiq menekankan bahwa komunikasi terbuka merupakan kunci penting. “Terkadang memang sulit berkomunikasi dengan keluarga sendiri, tetapi justru harus dibicarakan. Mengutarakan perasaan jauh lebih baik daripada memendamnya,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya membuat skala prioritas agar tidak semua beban harus dipikul sendiri secara bersamaan.
Pakar Konservasi IPB Beberkan Dampak Tambang Nikel bagi Biota Laut Endemik di Raja Ampat
Pertanyaan lain diajukan oleh Ferry Kurniawan dari UMKM "F4 Bojongku". Pada penjelasannya, ia menghadapi tantangan dalam mengatur waktu dan perhatian bagi anak-anaknya yang berada di jenjang pendidikan berbeda dari TK hingga perguruan tinggi.
Dalam kondisi harus mengejar target kebutuhan keluarga, ia merasa sulit menjaga keharmonisan dan perhatian yang cukup bagi semua anak.
Menanggapi ini, Istiq menyarankan perlunya kerja sama yang baik dengan pasangan serta kemampuan untuk menyeimbangkan peran.
“Harus ada pembatas yang jelas antara waktu kerja dan waktu keluarga. Keselarasan antara keduanya penting agar tidak ada yang dikorbankan,” jelasnya.
Sementara itu, Sri Widaningsing dari UMKM "House of Shofienayya" menyampaikan kegelisahan tentang banyaknya kesempatan kerja yang terlewatkan karena ia memilih untuk memprioritaskan keluarga.
Ia mempertanyakan bagaimana sebaiknya menyikapi dilema tersebut. Menurut Isti, pentingnya manajemen waktu perlu ditekankan.
Dari berbagai pertanyaan dan jawaban tersebut, tampak bahwa pelaku UMKM tidak hanya bergulat dengan tantangan ekonomi, tetapi juga dinamika dalam rumah tangga.
Kehadiran ruang diskusi seperti webinar ini menjadi penting untuk saling berbagi, saling menguatkan, dan membangun pemahaman bahwa keseimbangan antara kerja dan keluarga bukanlah beban. Namun, tujuan yang bisa diupayakan bersama.
Webinar ini diharapkan mampu memberi wawasan baru sekaligus menguatkan pelaku UMKM dalam mengelola dua peran penting mereka sebagai pengusaha dan sebagai anggota keluarga.
Dengan pemahaman dan strategi yang tepat, diharapkan keseimbangan kerja dan keluarga bukan lagi angan, melainkan tujuan yang bisa diwujudkan secara nyata.
Pakar IPB University: Serangga Penyerbuk, Pahlawan Tersembunyi di Balik Kejayaan Industri Sawit Indonesia
DPMA IPB University bersama mahasiswa magang IKK berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan edukasi berkelanjutan bagi pelaku UMKM. Karena UMKM yang tumbuh, dimulai dari keluarga yang utuh.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News