Kawan GNFI, siapa yang pernah mengalami kondisi saat akhir bulan hanya bisa menatap saldo rekening yang tinggal sedikit? Atau pernah ingin membeli sesuatu, tetapi saldo ATM naik turunnya seperti gurun pasir yang dilanda badai?
Kalau begitu, sekarang adalah waktu yang tepat untuk membahas tentang financial literacy atau literasi keuangan. Meskipun terdengar serius, sebenarnya ini hanya tentang bagaimana kita mengatur uang dengan bijak agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Mengapa Gen Z Harus Peduli dengan Literasi Keuangan?
Sebagai bagian dari generasi muda yang kreatif, aktif, dan dinamis, Gen Z berada di masa yang penuh peluang sekaligus tantangan. Keinginan untuk membeli barang-barang kekinian, nongkrong bersama teman, langganan layanan hiburan digital, dan menikmati hidup memang tidak salah.
Namun, jika pengelolaan keuangan tidak baik, semua itu bisa jadi bumerang. Terlebih lagi, kemudahan akses seperti paylater sering kali menjadi jebakan manis yang berujung pada tumpukan utang konsumtif.
Lantas, mengapa literasi keuangan menjadi begitu penting bagi Gen Z? Berikut alasannya:
Agar tidak terjebak dalam utang yang sebenarnya tidak perlu.
Agar bisa menabung dan mempersiapkan masa depan: untuk rumah, pernikahan, atau liburan impian.
Agar tidak mudah tertipu investasi bodong yang sering muncul di media sosial.
Intinya, literasi keuangan membuat kita punya kendali penuh atas uang, bukan sebaliknya.
Langkah Sederhana agar Uang Tidak Cepat Habis
Kabar baiknya, membiasakan diri dengan literasi keuangan bukan hal yang sulit. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa mulai Kawan GNFI terapkan:
1. Kenali penghasilan dan pengeluaran
Catat semua pemasukan (seperti uang saku, penghasilan dari kerja lepas, atau bisnis kecil-kecilan) serta pengeluaran (untuk makan, transportasi, hiburan, kuota, dan sebagainya). Dari sini, Kawan bisa mengetahui aliran uang dan mulai memilah mana yang bisa dikurangi.
2. Buat anggaran bulanan
Setelah mengetahui pola keuangan, susun anggaran yang membagi kebutuhan primer, tabungan, hiburan, dan lainnya. Disiplinlah terhadap anggaran ini. Jangan sampai pengeluaran melebihi pemasukan. Ingat pepatah, “jangan lebih besar pasak daripada tiang”.
3. Bedakan kebutuhan dan keinginan
Cobalah untuk membedakan antara kebutuhan (seperti makan, pendidikan, dan transportasi) dan keinginan (gadget baru atau nongkrong setiap akhir pekan). Belajar menahan diri adalah bagian penting dari proses ini.
4. Mulai menabung meski sedikit
Tidak perlu menunggu punya penghasilan besar. Mulailah dari jumlah kecil, asalkan konsisten. Menabung bisa dilakukan melalui rekening terpisah, atau jika sudah siap, ke produk investasi yang aman dan sesuai profil risiko.
5. Pelajari investasi secara perlahan
Setelah memiliki dana darurat dan tabungan, pelajari berbagai instrumen investasi. Ingat, jangan mudah tergoda oleh janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Pilih yang sesuai dengan kemampuan dan pastikan berasal dari platform yang terpercaya.
6. Hindari utang konsumtif
Gunakan paylater atau pinjaman hanya jika sangat mendesak dan punya rencana pembayaran yang jelas. Jangan gunakan utang untuk membeli barang yang nilainya terus menurun.
7. Ketahui pentingnya asuransi
Asuransi dapat melindungi keuangan dari kejadian tak terduga seperti sakit atau kecelakaan. Pelajari jenis-jenisnya dan pilih yang sesuai dengan kebutuhan pribadi.
8. Manfaatkan teknologi keuangan
Gunakan aplikasi keuangan digital untuk mencatat pengeluaran, membuat anggaran, atau bahkan berinvestasi. Teknologi bisa menjadi sahabat dalam mengatur keuangan, asalkan digunakan dengan bijak.
9. Terus belajar dan bertanya
Jika bingung, jangan ragu untuk bertanya pada orang yang lebih paham atau cari informasi dari sumber terpercaya. Banyak platform edukasi keuangan yang ringan dan mudah dipahami.
10. Konsisten dan disiplin
Inilah kunci utama keberhasilan dalam pengelolaan keuangan. Bukan hanya tahu caranya, tetapi juga melakukannya secara berkelanjutan.
Literasi Keuangan adalah Kunci Masa Depan Gen Z
Kawan GNFI, literasi keuangan bukan hanya untuk orang tua atau kalangan kaya. Sebagai generasi yang penuh potensi, Gen Z juga perlu memiliki kemampuan ini agar dapat hidup mandiri secara finansial dan meraih masa depan yang lebih cerah.
Mulailah dari langkah kecil, seperti mencatat pengeluaran atau menabung seminggu sekali. Perlahan tetapi pasti, hal ini akan menjadi kebiasaan baik yang akan sangat berguna di masa mendatang.
Jangan tunggu nanti. Yuk, mulai sekarang!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News