Di tengah tekanan ekonomi global dan biaya hidup yang terus meningkat, mayoritas masyarakat Indonesia tetap menunjukkan semangat positif menatap masa depan.
Survei nasional terbaru yang dilakukan oleh YouGov pada April 2025 mengungkap bahwa dua dari tiga orang Indonesia merasa optimistis atau penuh harapan terhadap kondisi yang akan datang.
Mayoritas Merasa Positif, Meski Pendapatan Stagnan
Dalam survei terhadap 2.067 responden dewasa dari berbagai wilayah, 68% responden menyatakan sikap positif, dengan rincian 28% merasa optimis dan 26% penuh harapan.
Hanya 17% yang merasa khawatir. Uniknya, rasa optimisme ini cukup merata di berbagai kelompok usia, dengan angka tertinggi pada rentang usia 35–44 tahun (72%).
Pendapatan stagnan masih menjadi realita bagi 46% responden, dan 18% lainnya bahkan mengalami penurunan penghasilan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, hal ini tidak serta-merta menurunkan harapan mereka terhadap masa depan.
Tekanan Ganda Generasi Sandwich
Survei ini juga menyoroti tantangan unik generasi sandwich, yakni mereka yang menopang kebutuhan anak sekaligus orang tua.
Meski tingkat stagnasi pendapatan antara kelompok sandwich dan non-sandwich sama-sama berada di 46%, penyebab penurunan pendapatan berbeda.
Kelompok sandwich lebih banyak menyebut inflasi (47%) dan penurunan penghasilan usaha (31%) sebagai penyebab utama.
Sementara itu, kehilangan pekerjaan tetap lebih dominan pada kelompok non-sandwich (30%).
Pergeseran Prioritas Pengeluaran Antar Generasi
Setengah dari responden melaporkan kenaikan pengeluaran rumah tangga, terutama pada kebutuhan pokok (34%), pendidikan (25%), dan tabungan (24%). Milenial dan Gen X+ lebih banyak meningkatkan belanja pada kategori dasar seperti makanan dan listrik.
Sebaliknya, Gen Z justru lebih fokus pada pengeluaran gaya hidup, seperti kecantikan (21%) dan fesyen (20%).
Strategi Berhemat Gen Z vs Generasi Lebih Tua
Cara setiap generasi mengelola tekanan ekonomi juga berbeda. Gen Z cenderung mengurangi belanja kebutuhan pokok dan layanan kesehatan, sedangkan generasi yang lebih tua lebih memilih memangkas hiburan dan makan di luar rumah.
Milenial berada di tengah, dengan fokus penghematan pada makanan siap saji dan perjalanan internasional.
“Temuan YouGov menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa di tengah tekanan ekonomi,” ujar Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia.
Ia juga menggarisbawahi bagaimana masyarakat menyesuaikan gaya hidup dan mengambil langkah finansial yang lebih hati-hati sebagai bentuk kesiapan menghadapi masa depan.
Perubahan perilaku konsumsi ini juga memberikan wawasan penting bagi pelaku usaha, pembuat kebijakan, dan institusi sosial. Pemahaman tentang pergeseran prioritas dan cara masyarakat bertahan di masa sulit bisa menjadi pijakan untuk membangun kebijakan yang lebih relevan dan responsif.
“Ini adalah kesempatan untuk membangun pendekatan yang lebih empatik dan berdampak nyata,” tambah Edward.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News