Bagi lidah orang Indonesia, hidangan rasanya belum lengkap tanpa kehadiran sambal. Umumnya, kita sering mendengar kalimat “makan ga pake sambel itu kayak ada yang kurang deh!”.
Sensasi pedas, gurih, dan segarnya selalu berhasil menggugah selera. Mungkin Kawan termasuk salah satu orang yang merasa tidak nafsu makan kalau menu hidangan tersaji tanpa sambal, ya? Kalau iya, ada kabar baik bagi kawan penyuka sambal, nih.
Sambal ternyata lebih dari sekadar pelengkap masakan, tapi juga memiliki manfaat untuk kesehatan.
Cabai: Bintang Utama dengan Segudang Manfaat
Cabai memiliki komponen aktif bernama kapsaisin. Zat ini menyebabkan iritasi pada mamalia, termasuk manusia, dan menghasilkan sensasi terbakar (pedas) di jaringan mana pun yang bersentuhan dengannya.
Kapsaisin tidak hanya digunakan sebagai rempah-rempah untuk bahan makanan, tetapi dapat meningkatkan panas tubuh yang dapat menyebabkan pengeluaran panas tubuh.
Mengutip National Library of Medicine, bahwa kapsaisin memainkan peran penting bagi manusia dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan metabolisme, terutama untuk menurunkan berat badan pada orang yang mengalami obesitas.
Sebagian besar penelitian juga telah mengamati tidak adanya efek samping yang ditimbulkan oleh kapsaisin. Oleh karena itu, suplementasi cabai dalam makanan atau sebagai tambahan makanan dengan dosis ideal mungkin merupakan metode tentatif bagi kapsaisin untuk memainkan peran protektif dalam kesehatan metabolisme.
Gangabhagirathi R dan Joshi R (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kapsaisin merupakan antioksidan yang efisien dan mampu melindungi komponen biokimia utama sel (lipid dan protein) dari kerusakan oksidatif akibat stres (radiasi).
Cabai juga kaya akan berbagai vitamin dan mineral. Vitamin di dalamnya berupa vitamin C, vitamin B6, vitamin A, dan vitamin K1. Sementara itu, kandungan mineralnya berupa potasium dan copper.
Potasium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf dan otot, serta kesehatan jantung dan ginjal. Copper berperan dalam pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan sel saraf, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan berperan dalam metabolisme tubuh.
Kekuatan Tersembunyi Bahan Pelengkap Sambal
- Bawang merah & bawang putih: bawang merah kaya akan antioksidan berupa quercetin, untuk memperkuat kekebalan tubuh dan radikal bebas. Bawang putih mengandung allicin, senyawa yang bersifat antibakteri, antijamur, dan melawan bakteri.
- Tomat: mengandung likopen yang dapat mencegah pertumbuhan dan penyebaran sejumlah jenis kanker, seperti kanker prostat, kanker paru-paru, hingga kanker lambung.
- Jeruk limau/nipis: sebagai pelengkap sambal, perasan jeruk limau/nipis menjadikannya lebih asam segar yang nikmat. Aroma khasnya juga membuat sambal menjadi aromatik. Terlebih, jeruk limau/nipis mengandung vitamin C yang tinggi.
Tips Konsumsi Sambal yang Sehat
Langkah yang paling pertama untuk mengonsumsi sambal yang sehat, kawan perlu memastikan bahan-bahan yang digunakan segar dan berkualitas. Selanjutnya, hindari penggunaan minyak yang mengandung lemak trans atau minyak yang sudah dipakai berulang kali karena meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Penting juga membatasi penambahan gula dan garam secukupnya saja. Kemudian, agar sambal lebih bernutrisi, kawan bisa menambahkan bahan-bahan sehat seperti kacang-kacangan, sayuran, atau rempah-rempah.
Terakhir, kunci utama dalam menikmati sambal dengan sehat adalah mengontrol jumlah konsumsi. Kawan perlu ingat untuk mengonsumsi sambal dalam jumlah yang wajar dan sesuai dengan toleransi tubuh masing-masing. Sebab bagi beberapa orang, konsumsi yang berlebihan bisa berdampak negatif, seperti masalah pencernaan dan memperparah kondisi lambung.
Sebagai penutup, kawan GNFI perlu berbangga dengan mengonsumsi sambal, karena itu juga bagian dari pola makan yang seimbang dan menghargai kekayaan kuliner Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News