industri cor kuningan di kampung majapahit coba bertahan ketika krisis moneter - News | Good News From Indonesia 2025

Industri Cor Kuningan di Kampung Majapahit, Coba Bertahan ketika Krisis Moneter

Industri Cor Kuningan di Kampung Majapahit, Coba Bertahan ketika Krisis Moneter
images info

Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto terkenal dengan industri cor Kuningannya. Kerajinan patung kuningan di Kampung Majapahit ini sudah ada sejak tahun 1967.

Dimuat dari Ngopi Bareng, ketika itu ada warga Belanda yang menularkan ilmunya kepada salah seorang warga bernama Sabar. Ilmu yang didapatkan ini lalu ditularkan Sabar kepada warga sekitar.

Berbekal ilmu yang didapatkan ini, warga lalu membuka kerajinan sendiri. Hingga pada tahun 1998-2000 bisnis kerajinan ini pun mulai berkembang pesat.

"Pada masa keemasan tahun 1998-2000 ada 200 perajin. Sekarang tinggal 40 perajin saja, yang lain sudah gulung tikar," terang Agus, salah seorang pengrajin.

Bertahan di tengah krisis

Agus merupakan pengrajin cor kuningan yang masih bertahan hingga saat ini. Harga bahan baku meningkat tajam sehingga para pegiat industri ini kesulitan memenuhinya.

“Banyak usaha cor kuningan yang tiarap,” ujar Agus.

Meski berhasil menyelamatkan UD Buddha Spesial, tapi ia merasa persaingan antarpengrajin semakin ketat. Agus dan istrinya yang ikut menjalankan bisnis ini pun dituntut untuk semakin kreatif.

Karena itu, dirinya juga membuat cenderamata dari logam kuningan. Motifnya pun beragam. Agar tidak menimbulkan konflik dengan puluhan pengrajin lain, motif dari setiap pengusaha dilindungi oleh Peraturan Desa (Perdes).

“Perdes ini melindungi pengrajin. Sebagai contoh, barang dan motif yang sudah saya buat, tidak boleh diproduksi yang lain. Ada hak ciptanya,” tutur Agus.

Dapat bantuan

Pada tahun 2006 Agus mengajukan permintaan bantuan kepada PT Pertamina Persero melalui program kemitraan yang kemudian terealisasi. Dia juga mendapat kesempatan untuk mempromosikan kerajinan logam kuningannya pada beragam pameran.

Ayah tiga anak ini sempat mengikuti pameran besar di Jakarta dan Surabaya, bahkan hingga ke Den Haag, Belanda. Pada kesempatan ini lah, ia mengenal pembeli-pembeli baru yang kemudian membuat bisnisnya semakin berkembang.

Konsumen kerajinan cor kuningan Agus kini tersebar beberapa wilayah di Indonesia seperti Bali, Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Kalimantan. Untuk luar negeri, pesanan datang dari Malaysia hingga Australia. Dan setiap tahunnya, banyak turis asing dari Inggris maupun Timor Leste yang mengunjungi galeri Agus.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.