data disandera jangan panik ini 3 jurus jitu lindungi diri dari serangan ransomware yang mengerikan - News | Good News From Indonesia 2025

Data Disandera? Jangan Panik! Ini 3 Jurus Jitu Lindungi Diri dari Serangan Ransomware yang Mengerikan!

Data Disandera? Jangan Panik! Ini 3 Jurus Jitu Lindungi Diri dari Serangan Ransomware yang Mengerikan!
images info

Bayangkan ini: Kamu sedang asyik bekerja di laptop atau _smartphone_mu, tiba-tiba muncul pesan aneh yang mengatakan semua _file_mu terkunci. Pesan itu menuntut sejumlah uang (tebusan) agar datamu bisa kembali.

Panik? Tentu saja! Inilah yang disebut ransomware, salah satu jenis serangan siber paling meresahkan saat ini. Ransomware tidak hanya menyerang perusahaan besar, tapi juga individu seperti kita. Kehilangan data penting, foto kenangan, hingga dokumen pekerjaan bisa jadi mimpi buruk.

Jangan sampai kamu jadi korban sandera digital! Yuk, kita bedah 3 jurus jitu untuk melindungi diri dari serangan ransomware yang mengerikan ini!

1. Rajin Backup Data Pelindung Utama dari Ancaman Ransomware!

Salah satu alasan mengapa ransomware begitu menakutkan adalah karena ia menyandera data kita. Jika data itu hilang atau terkunci, semua pekerjaan, kenangan, dan informasi penting bisa lenyap seketika.

Banyak orang baru menyadari pentingnya backup setelah menjadi korban dan kehilangan segalanya. Ketiadaan backup membuat kita tidak punya pilihan selain membayar tebusan, yang belum tentu menjamin data kembali.

Masalahnya, backup data seringkali dianggap merepotkan atau kurang penting. Kita menunda-nunda dengan alasan sibuk atau merasa data kita tidak terlalu berharga. Padahal, insiden ransomware bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja, tanpa pandang bulu.

Ketika ransomware menyerang, backup adalah satu-satunya jaring pengaman yang efektif untuk memulihkan file tanpa harus tunduk pada tuntutan penjahat siber.

Solusinya adalah rajin melakukan backup data secara rutin. Setidaknya ada dua metode backup yang bisa kamu pertimbangkan:

  1. BackupOffline (Fisik): Salin data pentingmu ke hard drive eksternal, USB flash drive, atau disk Blu-ray. Penting: setelah selesai backup, cabut perangkat backup tersebut dari komputer atau _device_mu. Ini mencegah ransomware yang mungkin sudah menyusup ke sistemmu untuk mengunci data di perangkat backup juga.
  2. BackupOnline (Cloud): Gunakan layanan penyimpanan cloud terpercaya seperti Google Drive, Dropbox, OneDrive, atau iCloud. Pastikan kamu menggunakan otentikasi dua faktor (2FA) untuk akun _cloud_mu. Meskipun ada risiko cloud ikut terinfeksi, penyedia layanan cloud biasanya memiliki protokol keamanan dan backup mereka sendiri yang lebih canggih. Dengan memiliki backup yang terpisah dari sistem utamamu, kamu memiliki jaminan bahwa _file_mu akan tetap aman meskipun perangkatmu terinfeksi ransomware.

2. Waspada terhadap Phishing dan Tautan Mencurigakan

Mayoritas serangan ransomware dimulai dari phishing atau tautan jahat. Kamu mungkin menerima e-mail yang mengaku dari bank, perusahaan pengiriman, atau bahkan dari teman, yang berisi lampiran atau tautan. Ketika kamu mengklik lampiran atau tautan tersebut, malwareransomware akan terunduh dan mulai bekerja secara diam-diam di _device_mu, hingga akhirnya mengunci semua _file_mu.

Masalahnya, email atau pesan phishing saat ini semakin canggih dan sulit dibedakan dari yang asli. Penipu seringkali menggunakan domain yang sangat mirip, tata bahasa yang lebih baik, dan menciptakan situasi yang mendesak agar korban terburu-buru bertindak.

Banyak pengguna yang kurang teliti dan mudah terjebak, mengira email atau tautan itu sah, padahal itu adalah pintu gerbang bagi ransomware untuk masuk ke sistem mereka.

Solusinya adalah selalu bersikap sangat waspada terhadap setiap email, pesan instan, atau tautan yang mencurigakan. Jangan pernah mengklik tautan atau membuka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal atau terasa aneh.

Jika email itu mengaku dari suatu entitas (misalnya bank), jangan klik tautan di email tersebut. Lebih baik ketik alamat website resminya secara manual di browser atau hubungi call center mereka untuk verifikasi.

Perhatikan file dengan ekstensi yang tidak biasa, terutama file yang berekstensi ganda seperti .pdf.exe atau .doc.zip. Edukasi dirimu tentang tanda-tanda phishing. Ingat, satu klik yang salah bisa berakibat fatal, jadi teliti sebelum klik!


3. Perbarui Perangkat Lunak dan Gunakan Keamanan Siber yang Kuat: Upgrade Bentengmu!

Sama seperti rumah yang membutuhkan kunci dan sistem keamanan yang diperbarui, perangkat digitalmu juga memerlukan perlindungan software yang terkini. Ransomware dan malware lainnya terus berevolusi. Jika sistem operasi, browser, atau aplikasi _software_mu ketinggalan zaman, ada banyak "lubang" keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menyusupkan ransomware ke perangkatmu.

Masalahnya, banyak dari kita yang malas melakukan update sistem atau software karena alasan kenyamanan, memakan waktu, atau takut ada bug baru. Ada juga yang mengabaikan pentingnya memiliki perangkat lunak antivirus/anti-malware yang kuat dan aktif. Mengabaikan pembaruan keamanan ini sama saja dengan membiarkan pintu dan jendela rumahmu terbuka lebar bagi pencuri, bahkan setelah tahu ada ancaman di luar sana.

Solusinya adalah selalu aktifkan automatic update untuk sistem operasi (Windows, macOS, Android, iOS) dan semua aplikasi yang kamu gunakan. Pembaruan ini seringkali menyertakan patch keamanan krusial untuk menutup kerentanan yang baru ditemukan.

Pasang perangkat lunak antivirus/anti-malware terpercaya di semua perangkatmu (komputer dan smartphone) dan pastikan selalu aktif, up-to-date, serta lakukan scan rutin. Hindari mengunduh software atau aplikasi dari sumber yang tidak resmi atau website yang mencurigakan. Pertimbangkan juga untuk menggunakan firewall yang aktif.

Dengan menjaga _software_mu selalu terkini dan menggunakan lapisan keamanan tambahan, kamu membangun benteng pertahanan digital yang kokoh, mengurangi risiko serangan ransomware yang berhasil.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.