Terdengar asing, tapi apakah kawan GNFI pernah mengetahui tanaman yang bernama makadamia?
Macademia integrifolia atau sering disebut kacang makadamia dianggap sebagai salah satu jenis kacang termahal di dunia. Berbeda dengan tanaman kacang pada umumnya yang serupa tanaman perdu, kacang makadamia memiliki pohon berkayu tumbuh hingga mencapai tinggi 18 meter.
Agar tidak makin membuat penasaran, mari kita mengenal lebih dalam mengenai kacang makadamia, mulai dari deskripsi singkat, teknis budidaya, hingga manfaatnya secara kesehatan maupun ekonomi, jangan beranjak ya!
Kacang Makadamia Dari Mana Asalnya?
Kacang makadamia tumbuh subur di wilayah Indonesia terutama di Pegunungan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur ditanam sejak tahun 1971.
Mulanya bibit kacang makadamia dibawa dari Hawai, Amerika Serikat untuk ditanam di lahan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) yang merupakan perusahaan perkebunan plat merah milik negara.
Sebanyak 105 bibit diuji coba tanam dan hasilnya berbuah cukup lebat. Sehingga sejak saat itu terus dikembangkan sebagai diversifikasi tanaman jati atau sengon di wilayah hutan rakyat di Bondowoso.
Pohon makadamia tersebar di Australia Timur, Sulawesi dan Jawa Timur. Nama lain dari kacang makadamia adalah kacang bafa atau Bava Nuts.
Bagaimana Bentuk Pohon Makadamia?
Dalam ilmu biologi tanaman bentuk suatu tumbuhan sering disebut dengan morfologi tumbuhan yaitu deskripsi tentang bentuk, struktur, dan perkembangan tumbuhan yang nampak oleh panca indera.
Pohon makadamia dapat tumbuh hingga tinggi 18 meter. Memiliki daun berwarna hijau gelap berbentuk daun lanset dengan ujung daun membulat, panjang sekitar 15 cm dengan lebar 5 cm.
Diameter batang bisa mencapai 10 sampai 15 cm, memiliki kambium dan berkayu. Bunga makadamia berbentuk seperti ujung pasta gigi yang berambut keras dan halus sepanjang 15 cm dengan warna umumnya putih.
Pohon makadamia mulai berbuah di umur 7 sampai 10 tahun sejak di tanam. Buahnya muncul di ketiak daun dan memiliki kulit buah yang keras.
Perlu waktu yang lama untuk menantikan pohon makadamia berbuah, apalagi pengolahan pasca panennya yang kusus menjadikan kacang makadamia cukup mahal harganya. Tidak semua tempat dapat tumbuh dengan baik, sehingga persediaan kacang makadamia di pasaran sangatlah terbatas.
Apakah Pohon Makadamia Dapat Ditanam Di Sembarang Tempat?
Melansir dari Australian Macadamias, pohon makadamia dapat ditanam di daerah yang memiliki suhu antara 25-35 derajat celsius dengan curah hujan tahunan 1000 mili meter. Pohon ini dapat tumbuh di semua tempat selama memiliki kandungan organik yang mencukupi.
Di Indonesia, pohon makadamia dikembangkan di Kebun Kalisat dan Kebun Sempol, Bondowoso milik PTPN XII serta Kebun Raya Cibodas, Cianjur Jawa Barat. Pelepasan bibit selama ini dilakukan secara terbatas, harus mendapat izin instansi terkait.
Bagaimana Rasa Kacang Makadamia?
Konon kacang makadamia diklaim sebagai kacang terlezat di dunia, memiliki rasa yang gurih dan sedikit manis. Teksturnya yang lembut dan renyah membuat siapa saja yang memakannya kecanduan.
Selain itu aroma mentega yang keluar dari kacang makadamia cukup terasa dan menjadi ciri khas. Pantas saja jika kacang makadamia sering menjadi kudapan mahal kelas bangsawan.
Manfaat Kacang Makadamia
Kacang makadamia memiliki sejuta manfaat positif baik untuk lingkungan maupun kesehatan manusia. Pohonnya yang rindang dan memiliki tajuk rimbun serta perakaran yang kuat, seringkali pohon makadamia menjadi tanaman sabuk gunung pencegah erosi bersama pohon jati dan pohon sengon.
Sciencedirect dalam publikasinya menjelaskan bahwa kacang makadamia memiliki kandungan nutrisi B6, mineral seperti mangan, zat besi dan magnesium serta karbohidrat yang kaya serat.
Kandungan lemaknya pun tinggi hingga 75 persen hal ini jelas terlihat dari rasa mentega yang cukup dominan dirasakan ketika menikmati buahnya.
Minyak makadamia enggan menguap hal ini dimanfaatkan sebagai minyak goreng alternatif pengganti dari minyak sawit atau biji bunga matahari.
Di bidang kesehatan minyak kacang makadamia menurut Lin et al., 2017,Rafia, 2013, sangat bagus untuk membantu pemulihan kulit, mempertahankan kelembaban dan mencegah peradangan karena mengandung senyawa fitosterol dan asam linoleat.
Begitupun juga kandungan asam palmitoleat yang berperan dalam meningkatkan insulin serta mengurangi resiko diabetes. Oleh sebab itu, banyak yang memburu kacang makadamia sebagai obat biologis untuk menurunkan berat badan. Selain itu ekstrak asam palmitoleat juga dimanfaatkan sebagai bahan dibidang farmasi dan kosmetik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News