Pohon Kepuh (Sterculia foetida) merupakan salah satu pohon asli Indonesia yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis.
Pohon ini termasuk dalam famili Malvaceae dan dikenal dengan berbagai nama lokal seperti "kepuh", "kelumpang", atau "jangkang".
Pohon Kepuh memiliki ciri khas berupa buah yang berbentuk unik dan daun yang lebat, sehingga sering digunakan sebagai peneduh di pinggir jalan atau area terbuka.
Pohon Tinggi Berbau Tak Sedap
Pohon Kepuh dapat tumbuh hingga ketinggian 40 meter dengan diameter batang mencapai 1–2 meter. Kulit batangnya berwarna abu-abu kecoklatan dan memiliki tekstur kasar serta pecah-pecah seiring pertumbuhannya.
Kayunya termasuk lunak dan tidak terlalu tahan lama, sehingga jarang digunakan untuk konstruksi berat.
Daun Kepuh majemuk, berbentuk jari (palem), dengan panjang 10–30 cm. Setiap daun terdiri dari 5–9 anak daun yang berbentuk lonjong dengan ujung runcing. Daun muda berwarna kemerahan, sedangkan daun tua berwarna hijau tua.
Bunga Kepuh tumbuh dalam tandan di ujung ranting. Bunganya berwarna merah keunguan atau hijau kekuningan dan mengeluarkan bau tidak sedap, sehingga dinamakan foetida (berarti "berbau busuk"). Bau ini berfungsi untuk menarik lalat dan serangga lain sebagai penyerbuk.
Buah Kepuh berbentuk seperti kapsul dengan diameter 5–10 cm. Ketika matang, buahnya akan pecah dan mengeluarkan biji berwarna hitam yang menempel pada bagian dalam buah.
Menurut Whistler dan Elevitch (2006), biji kepuh mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Baca juga Beda dengan Duku, Bagaimana Bentuk Pohon Langsat?
Pohon Asli Indonesia
Pohon Kepuh berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia, pohon ini tersebar luas di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Pohon Kepuh tumbuh optimal di daerah tropis dengan ketinggian 0–500 mdpl, terutama di hutan dataran rendah, tepi sungai, dan daerah pantai.
Pohon ini toleran terhadap tanah berpasir dan kondisi kering, sehingga sering ditemukan di daerah pesisir. Selain itu, Kepuh juga sering ditanam sebagai pohon peneduh di perkotaan karena tajuknya yang lebat.
Sederet Manfaat Pohon Kepuh
1. Manfaat Ekologis
Kepuh bermanfaat sebagai penahan angin dan erosi.Akarnya yang kuat membantu menstabilkan tanah, terutama di daerah pesisir. Pohon ini juga menjadi habitat Satwa Liar. Buah dan bijinya menjadi sumber makanan bagi burung dan kelelawar.
2. Manfaat Ekonomi dan Medis
Biji Kepuh mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, pelumas, atau bahan sabun. Sementara itu, daun dan kulit batangnya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi gatal-gatal, demam, dan radang.
3. Pemanfaatan Kayu
Meskipun kayunya tidak terlalu kuat, kayu Kepuh digunakan untuk membuat perahu kecil, peti kemas, dan kerajinan tangan.
Baca juga Mengenal Pohon Palem, Tanaman Tropis yang Kerap Disamakan dengan Palem
Referensi
Whistler, W. A., & Elevitch, C. R. (2006). Traditional Trees of Pacific Islands. Permanent Agriculture Resources.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News