Di era digital yang serba terhubung, Wi-Fi (wireless fidelity) publik telah menjadi fasilitas yang sangat dibutuhkan sekaligus mudah dijumpai di tempat-tempat umum. Akses internet gratis ini memudahkan kita untuk bekerja, bersosialisasi, atau sekadar mengisi waktu luang saat berada di luar rumah.
Namun, di balik kenyamanan tersebut, tersembunyi ancaman keamanan yang sering kali diabaikan oleh pengguna awam.
Kawan GNFI juga harus mulai mengetahui dan memahami bagaimana langkah-langkah praktis untuk melindungi smartphone dan informasi sensitif agar tetap aman. Dengan memahami ancaman dan cara mengantisipasinya, Kawan bisa tetap nyaman beraktivitas online tanpa harus khawatir menjadi korban kejahatan siber.
Risiko penggunaan wi-fi publik
Penggunaan Wi-Fi publik ternyata menyimpan ancaman serius yang sering diremehkan pengguna. Salah satunya adalah Man-in-the-Middle (MitM) attack yang merupakan sebuah peretas yang dapat menyadap data pribadi seperti login credential atau informasi kartu kredit saat pengguna mengakses situs web melalui jaringan tidak aman.
Kasus nyata pernah terjadi di Indonesia, seperti pembobolan akun e-banking dan media sosial korban yang menggunakan Wi-Fi gratis di tempat umum.
Tak hanya itu, marak juga jaringan Wi-Fi palsu (evil twin) yang sengaja dibuat menyerupai hotspot resmi tempat umum. Jika perangkat begitu terhubung, perangkat bisa terinfeksi malware secara otomatis atau diarahkan ke halaman phishing yang mencuri data sensitif.
Menelisik Pasar Besar Kota Madiun, Pasar yang Buka 24 Jam dengan Akses WiFi Gratis!
Bahkan penyedia Wi-Fi yang legal sekalipun berpotensi melacak aktivitas pengguna, termasuk riwayat browsing, email, hingga kata sandi yang dikirim tanpa enkripsi. Riset Kaspersky Lab membuktikan 1 dari 4 Wi-Fi publik rentan terhadap serangan siber. Hal ini menjadi bukti bahwa kenyamanan akses internet gratis harus dibayar dengan kewaspadaan ekstra.
Tips aman menggunakan wi-fi publik
Agar tetap aman saat menggunakan Wi-Fi publik, ada beberapa langkah praktis yang bisa Kawan terapkan, antara lain:
1. Gunakan VPN (Virtual Private Network)
Ini sangat pentung untuk mengenkripsi semua data yang dikirim dan diterima, sehingga aktivitas online Kawan tidak mudah disadap oleh pihak tidak bertanggung jawab.
2. Hindari akses situs sensitif
Hindari mengakses situs sensitif seperti e-banking, e-mail pribadi, atau platform yang membutuhkan login, kecuali jika sudah terhubung dengan VPN.
3. Matikan fitur sharing file
Menonaktifkan fitur berbagi file seperti AirDrop (iOS) atau folder sharing (Windows) untuk mencegah perangkat Kawan terdeteksi oleh pengguna lain dalam jaringan yang sama.
4. Verifikasi nama jaringan
Selalu mencoba verifikasi nama jaringan Wi-Fi dengan menanyakan kepada petugas di lokasi, karena hacker sering membuat jaringan palsu (evil twin) dengan nama yang mirip.
5. Pakai mode “lupa jaringan”
Setelah selesai menggunakan Wi-Fi publik, aktifkan opsi "lupa jaringan" di pengaturan ponsel Kawan agar perangkat tidak otomatis tersambung kembali ke jaringan yang sama di kemudian hari. Langkah ini tentunya dapat mencegah koneksi tidak sengaja ke jaringan berbahaya.
Dengan menerapkan tips ini, risiko peretasan dan pencurian data bisa diminimalisir secara signifikan.
Menjadi Anak Desa Tanpa Gadget Tanpa WiFi di Kampung Lali Gadget Sidoarjo
Dilansir melalui websiteSan Diego State University bahwa seringkali terjadi penggunaan jaringan publik menjadi tidak aman. Jangan sampai memasukkan data informasi pribadi seperti nomor kartu kredit ke dalam sebuah situs.
Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Cirebon juga mengutip bahwa dalam studi eksperimental di Jepang bahwa masih rentan terhadap penggunaan Wi-Fi publik terhadap ancaman siber. Sehingga dari temuan studi itu menegaskan bahwa masih banyak aplikasi yang belum berhasil dalam menerapkan enkripsi data.
Meskipun Wi-Fi publik di tempat-tempat umum menawarkan kenyamanan akses internet gratis, kita tidak boleh menutup mata terhadap berbagai risiko keamanan siber yang mengintai. Mulai dari serangan man-in-the-middle, jaringan Wi-Fi palsu (evil twin), hingga kebocoran data pribadi yang dapat ancaman secara nyata dan terus berkembang.
Namun kabar baiknya, semua risiko tersebut bisa kita minimalisir secara signifikan dengan menerapkan langkah-langkah preventif yang tepat. Seperti menggunakan VPN terpercaya, menghindari transaksi sensitif, memverifikasi jaringan, serta selalu memperbarui sistem keamanan perangkat.
Dengan kombinasi kewaspadaan dan tindakan protektif, Kawan GNFI tetap bisa menikmati kemudahan Wi-Fi publik tanpa harus mengorbankan keamanan data pribadi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News