Menjelang musim haji, jutaan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia mulai mempersiapkan diri untuk menunaikan salah satu rukun Islam kelima ini. Antusiasme calon jamaah haji tak hanya terlihat dari persiapan fisik dan mental, tapi juga pemahaman mereka terhadap tata cara ibadah yang akan dijalankan.
Salah satu hal penting yang perlu diketahui calon jamaah haji adalah jenis-jenis ibadah haji yang ada dalam Islam. Secara umum, terdapat tiga macam ibadah haji yang dapat dipilih: Haji Ifrad, Haji Tamattu, dan Haji Qiran. Masing-masing jenis memiliki perbedaan dalam hal pelaksanaan, urutan ibadah, dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi.
Memahami perbedaan antara ketiga jenis ini sangat penting, karena akan memengaruhi niat, rangkaian ibadah, serta dam (denda) yang mungkin harus ditunaikan.
Haji Ifrad
Pengertian Haji Ifrad
Haji Ifrad adalah jenis haji di mana seseorang hanya berniat menunaikan ibadah haji saja tanpa digabungkan dengan ibadah umrah. Kata "Ifrad" sendiri berarti “memisahkan” atau “sendiri”.
Urutan Ibadah dan Waktu Pelaksanaannya
Jamaah yang memilih Haji Ifrad memulai dengan niat haji saja dari miqat, lalu melaksanakan rangkaian ibadah haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, thawaf, sai, dan tahallul.
Umrah tidak dilakukan sebelum atau sesudah haji dalam satu perjalanan. Jika ingin melaksanakan umrah, jamaah perlu menunggu hingga selesai ibadah haji dan keluar dari wilayah Tanah Haram.
Keutamaan atau Catatan Khusus
Haji Ifrad tidak mewajibkan dam, karena ibadah umrah tidak digabungkan. Jenis haji ini umumnya dipilih oleh jamaah yang berasal dari wilayah sekitar Mekah atau yang hanya berniat melaksanakan haji saja tanpa umrah. Keutamaannya adalah kesederhanaan dalam pelaksanaan dan tidak banyak tambahan ibadah.
Baca Juga: Apa Saja Layanan Haji yang Bakal Diterima Jemaah Indonesia di Arab Saudi?
Haji Tamattu
Pengertian Haji Tamattu
Haji Tamattu adalah ibadah haji yang diawali dengan pelaksanaan umrah terlebih dahulu, lalu setelahnya melanjutkan dengan ibadah haji di musim haji yang sama. Tamattu artinya bersenang-senang, karena jamaah diberi kesempatan untuk tidak dalam keadaan ihram selama masa antara umrah dan haji.
Urutan Ibadah dan Waktu Pelaksanaannya
Jamaah berniat umrah terlebih dahulu saat tiba di miqat. Setelah thawaf, sai, dan tahallul, mereka bebas dari ihram dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.
Kemudian pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah), jamaah kembali berihram dari tempat tinggalnya di Mekah untuk menunaikan haji. Setelah itu, rangkaian ibadah haji dilaksanakan seperti biasa.
Umum Dipilih Jamaah Indonesia
Haji Tamattu menjadi jenis haji yang paling banyak dipilih jamaah asal Indonesia, karena mayoritas mereka ingin melaksanakan umrah sekaligus dengan haji. Ditambah lagi, waktu kedatangan jamaah ke Tanah Suci biasanya jauh sebelum puncak ibadah haji, sehingga memungkinkan untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu.
Keutamaan atau Catatan Khusus
Haji Tamattu mewajibkan dam, yakni menyembelih hewan kurban sebagai denda karena menggabungkan dua ibadah dalam satu waktu. Keutamaannya adalah memungkinkan jamaah untuk mendapatkan keutamaan haji dan umrah dalam satu perjalanan.
Haji Qiran
Pengertian Haji Qiran
Haji Qiran adalah jenis ibadah haji di mana jamaah berniat untuk melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dalam satu niat dan satu ihram.
Urutan Ibadah dan Waktu Pelaksanaannya
Saat tiba di miqat, jamaah langsung berniat melakukan haji dan umrah sekaligus. Setelah itu, jamaah tetap dalam keadaan ihram hingga semua rangkaian ibadah selesai, termasuk thawaf, sai, wukuf, mabit, dan tahallul. Sai hanya dilakukan satu kali untuk keduanya.
Keutamaan atau Catatan Khusus
Sama seperti Haji Tamattu, Haji Qiran juga mewajibkan dam, karena menggabungkan dua ibadah sekaligus. Keutamaannya adalah efisiensi dalam pelaksanaan ibadah, karena hanya menggunakan satu kali ihram untuk dua ibadah.
Haji Qiran biasanya dilakukan oleh mereka yang datang dari luar Mekah namun hanya memiliki waktu terbatas untuk tinggal.
Bagi jamaah Indonesia, Haji Tamattu menjadi pilihan paling umum karena fleksibilitas dan kesempatan menjalankan dua ibadah sekaligus. Namun, pemilihan jenis haji tetap perlu disesuaikan dengan kondisi fisik, niat, dan kemampuan masing-masing.
Semoga penjelasan ini membantu para calon jamaah haji dalam mempersiapkan diri menyambut panggilan suci ke Baitullah dengan lebih matang dan penuh pemahaman.
Baca Juga: Mengenal 6 Jenis Ibadah Haji Berdasarkan Visa yang Dikeluarkan Arab Saudi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
