Di antara kekayaan rempah Nusantara, lempuyang atau shampoo ginger (Zingiber zerumbet) adalah salah satu yang menarik untuk dibahas. Tanaman dari keluarga jahe-jahean ini tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga menyimpan segudang khasiat kesehatan.
Meskipun mulai jarang dibudidayakan secara komersial, lempuyang tetap menjadi komponen penting dalam pengobatan tradisional dan kosmetik alami di berbagai belahan dunia.
Uniknya Bunga Lempuyang
Lempuyang mudah dikenali dari penampilannya yang khas. Bersumber dari International Food Research Journal (2008), tanaman ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 1,2 meter, memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah daun. Daunnya berbentuk lanset memanjang dengan panjang 15-40 cm, berwarna hijau segar.
Bunganya yang paling menarik perhatian berbentuk seperti kerucut nanas berwarna merah menyala. Bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah rimpangnya yang berwarna kuning pucat, berserat, dan memiliki aroma khas dengan rasa yang cenderung pahit.
Baca juga Dari Filipina ke Indonesia,Buah Simpur Tebar Manfaat bagi Kesehatan dan Lingkungan
Rempah Asli Asia Tenggara
Tanaman ini tumbuh subur di wilayah tropis dengan curah hujan tinggi. Di Indonesia, lempuyang banyak ditemukan tumbuh liar di hutan sekunder atau tepi sungai, terutama di daerah dengan ketinggian 0-900 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai tanah gembur yang kaya humus dengan drainase baik.
Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, lempuyang telah menyebar dari Asia Tenggara ke berbagai wilayah tropis lainnya, termasuk Hawaii dan Amerika Tengah, mengikuti migrasi manusia yang membawa tanaman obat ini.
Berdasarkan bukti filogenetik dan arkeologi, lempuyang diperkirakan berasal dari Asia Selatan dan Tenggara. Catatan sejarah menunjukkan tanaman ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional sejak abad ke-5 di Jawa.
Penyebarannya ke berbagai belahan dunia tidak lepas dari nilai ekonomis dan manfaat kesehatannya yang telah diakui secara turun-temurun.
Lempuyang Kaya Manfaat
Setiap bagian lempuyang memiliki kegunaan spesifik. Rimpang merupakan bagian paling bernilai, biasa digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Daunnya sering dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan tradisional, sementara bunganya yang cantik digunakan dalam pembuatan kosmetik alami. Bahkan batang semunya pun tidak terbuang percuma, sering dijadikan pakan ternak alternatif.
Penelitian modern telah mengungkap berbagai manfaat kesehatan lempuyang. Kandungan zerumbone-nya memiliki efek antiinflamasi yang kuat, setara dengan obat-obatan modern. Studi oleh Murakami dkk. (2002) membuktikan kemampuannya menekan radikal bebas.
Sebagai antimikroba, ekstrak lempuyang efektif melawan berbagai bakteri patogen. Yang lebih menakjubkan, penelitian terbaru dalam jurnal Molecules National Center for Biotechnology Information (2019), lempuyang berpotensi sebagai antikanker, khususnya untuk kanker payudara.
Baca juga Buah Jamblang: Asal Pohon, hingga Manfaatnya untuk Kesehatan
Referensi:
- Chan, E.W.C., et al. (2008). Antioxidant and antibacterial properties of Alpinia galanga, Curcuma longa, and Zingiber zerumbet. International Food Research Journal.
- Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (2017). Monograf Tanaman Obat Indonesia. Kementerian Pertanian RI.
- E M Eid E, S Alanazi A, Koosha S, A Alrasheedy A, Azam F, M Taban I, Khalilullah H, Sadiq Al-Qubaisi M, A Alshawsh M. Zerumbone Induces Apoptosis in Breast Cancer Cells by Targeting αvβ3 Integrin upon Co-Administration with TP5-iRGD Peptide. Molecules. 2019 Jul 13;24(14):2554. doi: 10.3390/molecules24142554. PMID: 31337024; PMCID: PMC6680663.
- Murakami, A., et al. (2002). Zerumbone, a Southeast Asian ginger sesquiterpene, markedly suppresses free radical generation. Cancer Research.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News