Banyak perdebatan tentang kuliah S2 di masyarakat Indonesia. Ada yang bilang penting, ada juga lebih baik mengambil kursus singkat. Terlepas dari perdebatan tersebut, melanjutkan jenjang pendidikan ke S2 tentu punya kelebihan dan manfaatnya sendiri.
Keputusan untuk melanjutkan kuliah S2 bukanlah hal yang mudah. Sebab, ada banyak bibit dan bobot yang harus dipertimbangkan secara matang. Dalam artikel ini, ada empat pertimbangan sebelum memutuskan melanjutkan kuliah S2
Tetapkan Tujuan
Poin ini memang klasik, tetapi penting sekali bagi Kawan GNFI untuk tahu tujuan kuliah S2. Apalagi, keputusan tersebut akan mempengaruhi masa depan kita. Sebagai referensi, tiga pertanyaan ini mungkin bisa jadi bahan pertimbangan Kawan GNFI dalam memutuskan untuk kuliah S2:
- Apakah S2 bisa meningkatkan karier atau sebaliknya?
- Apakah ingin jadi ahli di bidang tertentu?
- Apakah hanya ingin pamer atau ikut-ikutan teman?
Pertanyaan ini perlu dipikirkan secara matang sampai Kawan GNFI mendapatkan jawaban yang sreg. Kalau misalnya hanya ikut-ikutan, ada baiknya kita berhenti sejenak untuk berefleksi: apakah kuliah S2 memang sesuai kebutuhan dan orientasi?
Riset, Riset, Riset
Setelah Kawan GNFI sudah yakin sama tujuannya, riset jadi hal krusial untuk dilakukan. Kenapa? Supaya kita tidak salah memilih tempat tujuan kuliah S2, dan tidak menyesal di kemudian hari.
Ada beberapa indikator yang Kawan GNFI bisa gunakan untuk memutuskan tempat kuliah S2:
- Kurikulum jurusan yang dipilih
- Negara kampus tujuan (budaya dan akses)
- Kesempatan memperluas jejaring
- Ketersediaan beasiswa
- Pengembangan karier
- Kredensial dosen pengajar
- Durasi kuliah
Kalau semua fakta sudah terkumpul, Kawan GNFI bisa membuat tabel pro dan kontra kuliah S2 di tempat A, tempat B, atau tempat C. Langkah ini akan membantu kita untuk melihat gambaran yang lebih jelas tentang potensi, kekuatan, dan peluangnya, sehingga bisa memilih dengan tepat.
Dalam Negeri atau Luar Negeri
Bagian ini juga penting karena banyak perdebatan juga soal kuliah di dalam negeri atau luar negeri. Setiap pilihan tentu memiliki keunggulan dan kelemahan. Selain itu, versi kelebihan dan kekurangan Kawan GNFI juga akan berbeda dengan yang lain.
Ada beberapa aspek yang bisa membantu Kawan GNFI dalam menentukan pilihan:
- Kondisi finansial
- Ketersediaan beasiswa
- Mata kuliah yang butuh dipelajari
- Kualitas kampus, jurusan, dan pengajar.
Tidak ada yang salah memilih melanjutkan kuliah S2 di dalam negeri atau di luar negeri. Yang terpenting, kita memilih secara sadar, penuh pertimbangan, dan mengetahui dengan baik kekuatan dan kelemahan setiap pilihan.
Peluang Kerja
Kuliah S2 memang memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan. Akan tetapi, jika Kawan GNFI menganggap kuliah S2 bisa memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, itu perlu riset khusus.
Ada banyak cerita tentang suka duka setelah kuliah S2. Di satu sisi, ada lulusan S2 yang sulit mencari kerja. Di sisi lain, tak sedikit dari lulusan S2 yang punya karier cemerlang. Kuncinya adalah menilai seluruh fakta dan perspektif secara kontekstual.
Kawan GNFI bisa melakukan riset pasar kerja di Indonesia maupun global: prospeknya seperti apa, kompetensi yang dibutuhkan, dan lain-lain. Bisa jadi, bidang kita lebih butuh untuk short course dibandingkan kuliah S2.
Kuliah S2, Antara Mimpi dan Realita
Melanjutkan kuliah S2 memang bukanlah keharusan. Namun, kuliah S2 dapat membuka jalan dan peluang tertentu. Ini kembali lagi pada visi Kawan GNFI kedepannya.
Keputusan untuk kuliah S2 harus melalui proses perencanaan yang matang. Masalah ini dapat menjadi cara untuk melatih self-awareness kita. Kawan GNFI melakukan penilaian terhadap diri sendiri, mulai dari kesiapan mental hingga finansial.
Apapun alasannya, pastikan Kawan GNFI benar-benar siap — karena kuliah S2 bukan hanya soal belajar, tapi juga soal bertumbuh.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News