Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menghadiri acara teater seni pertunjukan tentang sejarah Presiden RI ke-1 Sukarno dan Al-Bukhari di Gedung Kesenian Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025). Pada momen ini, dia teringat momen saat datang langsung ke makam Imam Al-Bukhari di Uzbekistan.
Megawati begitu bersyukur bisa berziarah ke makam penyusun hadis itu. Apalagi saat ini makam tersebut sudah direnovasi untuk kunjungan wisata.
"Saudara-saudara sekalian, saya sendiri pada 20 Oktober 2024 lalu beruntung berkesempatan mengunjungi dan berziarah ke makam Imam Bukhari. Pada waktu itu sedang direnovasi dan tadi saya tanya kepada beliau (translator) sekarang ini sudah menjadi sebuah tempat, makam yang menurut saya luar biasa," kata Megawati.
Dirinya menjelaskan ziarah itu dilakukan ketika mendapatkan gelar profesor kehormatan di bidang pariwisata dan warisan budaya dunia dari Universitas Silk Road International Uzbekistan. Pada momen itu, Megawati tak bisa menahan tangis.
"Saat saya berdoa di pusara Imam Bukhari, saya didampingi oleh Ketua Kompleks Al-Bukhari, dan Imam Masjid Al-Bukhari, hati saya bergetar secara spiritual ketika berdoa di makam tersebut," kata Megawati sambil terisak.
Teringat perjuangan
Megawati mengingat perjuangan perjuangan spiritual dan keilmuan Al-Bukhari. Hal lain yang membuatnya terisak yakni mengingat jejak perjuangan yang dilalui ayahnya, Bung karno hingga bisa berziarah ke makam Al-Bukhari.
"Membayangkan perjuangan spiritual dan keilmuan Imam Bukhari, dan mengingat juga jejak yang dahulu dilalui oleh Bung Karno, sehingga beliau masih sempat untuk memikirkan makam Imam Bukhari," kata Megawati.
"Saya ketika mendengar cerita tersebut dari ayah saya sendiri, saya dapat merangkaikan betapa getaran hati mereka berdua ternyata bersambut. Karena, kalau umpamanya Bung Karno tidak berkeinginan untuk mencari makamnya, ketika saya berada di sana, dapat saya bayangkan makam itu tetap terkubur, tidak ada yang datang untuk berziarah," imbuhnya.
Pesan untuk anak muda
Karena itulah, Megawati mengajak anak-anak muda untuk belajar mengenai sosok Imam Al-Bukhari. Bahkan dia berharap anak-anak muda mau membaca hadis yang disusun oleh imam tersebut.
Pada kesempatan itu, dirinya juga menyoroti pertemuan dua peradaban bangsa dalam satu panggung. Dia meyakini panggung ini akan menyatukan Indonesia dan Uzbekistan.
"Momen yang tidak hanya mempertemukan dua bangsa yang berjauhan secara geografis Indonesia dan Uzbekistan tetapi juga mempertemukan dua warisan besar peradaban dua bangsa dalam satu panggung, yaitu warisan intelektual Islam oleh Imam Bukhari dan warisan kepemimpinan bangsa dan dunia oleh Presiden yang disebut Bung Karno," ujarnya.
Dia mengatakan acara ini sebagai wujud nyata bagaimana seni dapat menjadi penghubung antara sejarah dan jiwa Indonesia dan Uzbekistan yang bukan hanya sebuah pertunjukan seni yang artistik, tetapi juga pengingat dunia jika hari ini selalu tidak dapat dipisahkan dari sejarah masa lampau.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News