Pertunjukan seni teater musik Imam Al-Bukhari dan Soekarno dalam memperingati hubungan historis antara Indonesia dengan Uzbekistan digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa malam, 15 April 2025.
Dimana, pertunjukan ini menyoroti sejarah Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno dengan Imam Bukhari seorang ahli hadis asal Uzbekistan di puncak Perang Dingin. Pertunjukkan teater ini turut dihadiri sejumlah menteri, anggota DPR RI hingga budayawan.
Bahkan Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri juga ikut hadir dalam pertunjukan teater seni ini. Dirinya hadir bersama putranya M. Prananda Prabowo dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.
Megawati dalam sambutannya menekankan pentingnya sejarah sebagai fondasi peradaban. Dia mengutip pesan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno soal JASMERAH pada 17 Agustus 1966.
Menurut Megawati, sebuah bangsa dan negara bakal hancur ketika melupakan akar sejarah yang pernah dilalui.
“Sebab, jika suatu bangsa telah lupa akan sejarahnya di masa lampau, maka suatu saat bangsa tersebut akan tergelincir dan jatuh,” ujarnya.
Pertunjukkan teater
Pertunjukan teater ini dibuka dengan pertunjukan musik khas Uzbekistan dan penampilan 5 orang pemain teater yang memukau. Penampilan mereka dikombinasikan antara bahasa Indonesia dan Uzbekistan.
Terlihat tampilan cahaya yang memanjakan mata penonton. Ditambah alunan musik yang menghipnotis penonton untuk terus memperhatikan.
Pada pentas ini diperlihatkan sosok Bung Karno yang diundang oleh pemerintah Uni Soviet. Tetapi dirinya menolak undangan itu bila pemerintah Uni Soviet belum menemukan makam Imam Al-Bukhari.
Diperlihatkan juga bagaimana keteguhan Bung Karno yang rela berjalan hingga 6 jam lebih untuk sampai ke makam penyusun hadis tersebut. Pentas ini juga memperlihatkan bagaimana peran Imam Al-Bukhari bagi hidup Bung Karno.
Tamu yang hadir
Pentas ini memang menjadi momen hubungan erat antara Uzbekistan dengan Indonesia. Karena itu tampak hadir dMenteri Kebudayaan Fadli Zon dan sejumlah budayawan tanah air seperti Butet Kartaredjasa.
Pertunjukan ini juga turut di hadiri oleh perwakilan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshono dan Wakil Gubernur Wilayah Samarkand, Rustam Kobilov. Hadir juga banyak penonton dari Uzbekistan yang ingin menyaksikan pertunjukkan tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News