Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)—organisasi naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menaungi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan—resmi menetapkan dua taman bumi (geopark) Indonesia, yakni Geopark Kebumen dan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGs).
Penetapan ini dilakukan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, 2-17 April 2025. Jajaran dewan tersebut menyetujui usulan 16 geopark anyar dari seluruh dunia yang dinominasikan UNESCO Global Geoparks Council di Sidang Konsil Geopark UNESCO di bulan September dan Desember tahun lalu.
Melalui rilis resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), bersanding dengan Geopark Meratus dan Kebumen, berikut daftar geopark lain yang dinobatkan sebagai UGGs:
- Tiongkok – Geopark Kanbula dan Geopark Yunyang
- Republik Demokratik Rakyat Korea – Mt. Paektu
- Ekuador – Napo Sumaco dan Tungurahua
- Italia – Mur
- Norwegia – Fjord Coast
- Republik Korea – Danyang dan Gyeongbuk
- Arab Saudi – Salma dan North Riyadh
- Spanyol – Costa Quebrada
- Inggris – Arran
- Viet Nam – Lang Son
Dengan masuknya Geopark Kebumen dan Geopark Meratus ke daftar Taman Bumi Global UNESCO, Indonesia resmi memiliki 12 geopark yang diakui dunia. Hal ini membuktikan kontribusi Indonesia dalam upaya melestarikan warisan bumi yang bernilai universal.
Ada Karya Hamzah Fansuri, 5 Warisan Dokumenter Indonesia Ini Masuk Register International Memory of the World UNESCO
12 Geopark Indonesia yang Mendunia
UNESCO Global Geoparks atau UGGs adalah kawasan geografis tunggal dan terpadu, di mana situs dan lanskap yang memiliki signifikansi geologis internasional akan dikelola dengan konsep holistik perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.
Penetapan UGGs ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu utama yang dihadapi masyarakat, seperti penggunaan sumber daya bumi secara berkelanjutan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan mengurangi risiko bencana alam.
Ditetapkannya 12 geopark asal Indonesia ke dalam daftar UNESCO Global Geopark tentu membawa rasa bangga. Adanya taman bumi tingkat dunia tersebut diharapkan dapat membantu meningatkan potensi wisata lokal, membuka kesempatan kerja yang besar, hingga terbukanya pelatihan-pelatihan berkualitas yang dapat mendukung pemanfaatan geoparks agar terus lestari.
Per 26 Juli 2024, terdapat 213 geopark tingkat dunia yang diakui UNESCO di 48 negara. Tahun 2025, jumlah tersebut bertambah menjadi 229 di seluruh dunia.
Menukil dari situs resmi UNESCO, 12 geopark Indonesia yang diakui secara global adalah UNESCO Global Geopark Batur, UNESCO Global Geopark Gunung Sewu, UNESCO Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu, UNESCO Global Geopark Rinjani-Lombok, dan UNESCO Global Geopark Kaldera Toba.
Selain itu, ada juga UNESCO Global Geopark Belitong, UNESCO Global Geopark Ijen, UNESCO Global Geopark Maros Pangkep, UNESCO Global Geopark Merangin, dan UNESCO Global Geopark Raja Ampat. Yang terbaru adalah UNESCO Global Geopark Kebumen dan UNESCO Global Geopark Meratus.
Seluruh geopark ini memiliki daya tarik yang unik dan menarik. Bahkan, Geopark Maros Pangkep diklaim sebagai kawasan dengan karst terluas kedua di dunia setelah Tiongkok Selatan. Di sana juga terdapat ratusan gua yang disebut-sebut merupakan tempat tinggal manusia bersejarah.
Geopark Kaldera Toba, Situs Warisan UNESCO yang Tampakkan Keindahan Sumatra Utara
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News