ritual belah kelapa di suku lamoholot untuk cari penyebab kematian tak wajar - News | Good News From Indonesia 2025

Ritual Belah Kelapa di Suku Lamoholot untuk Cari Penyebab Kematian tak Wajar

Ritual Belah Kelapa di Suku Lamoholot untuk Cari Penyebab Kematian tak Wajar
images info

Masyarakat Lamaholot mempunyai tradisi unik untuk menguak penyebab kematian seseorang. Tradisi yang dinamakan ritual Lewak Tapo ini sudah dilakukan oleh masyarakatnya secara turun temurun.

Dimuat dari RRI, prosesi Lewak Tapo ini biasanya akan dipimpin oleh molan, yaitu tokoh adat yang memiliki pengetahuan mendalam tentang tradisi dan spiritualitas Lamaholot. Dia akan membaca doa-doa dan mantra-mantra yang diyakini dapat berkomunikasi dengan roh leluhur untuk mengungkap penyebab kematian.

Elemen yang penting dalam prosesi ritual ini adalah penggunaan kelapa (tapo). Kelapa dipilih karena dianggap memiliki makna simbolis yang kuat dalam budaya Lamaholot.

Pada prosesnya molan akan membelah kelapa setelah membaca mantra-mantra. Buah kelapa yang dibelah, dan hasilnya merupakan wujud pencarian dalam pandangan dunia orang Lamaholot. 

“Tapo (buah kelapa) dalam pandangan budaya Lamaholot merupakan simbol kepala manusia,bagian tubuh yang paling vital, sebagai pusat pengendali seluruh aktivitas manusia. Sebagai pengendali seluruh aktivitas manusia, kepala juga berperan untuk untuk mengendalikan perilaku, baik yang menaati norma maupun melanggar norma,” tulis Maria Liliani C. Bessie.

Kematian tak wajar

Tetapi tradisi ini tak dilakukan pada setiap kematian warganya. Namun hanya pada kematian warga yang dianggap tak wajar atau disebut kenokane dan kenekate.

Dijelaskan oleh Maria, Kenokane dalam konteks ritual lewak tapo adalah 
“kematian seseorang karena terjatuh” sedangkan kata kenekate berasal dari kata “gekat”.

Kedua jenis kematian, paparnya sulit dijelaskan secara logika. Terutama bila warga yang mengalaminya masih tergolong muda.

“Menjadi tidak mudah jika dijelaskan menurut persepsi orang Lamaholot mengenai kematian,” ucapnya.

Memulihkan keseimbangan

Lewak Tapo bagi masyarakat Lamaholot ternyata tidak hanya bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian. Lebih dari itu, ritual ini memiliki makna menjaga keseimbangan antara dunia roh dan manusia.

Selain itu, ritual ini diharapkan dapat membersihkan diri dari kesalahan atau dosa yang mungkin menjadi penyebab kematian. Sehingga tidak terjadi lagi peristiwa yang sama pada masa depan.

“Diyakini pula bahwa proses pemurnian diri telah berlangsung. Akan tetapi, jika ritual lewak tapo gagal mengungkapkan sebab-sebab kematian, proses pemurnian diri belum sempurna,” jelasnya.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.