asia tenggara bisa jadi hub saf dunia indonesia hingga malaysia disebut punya bahan baku melimpah - News | Good News From Indonesia 2025

Asia Tenggara Bisa Jadi Hub SAF Dunia, Indonesia hingga Malaysia Disebut Punya Bahan Baku Melimpah

Asia Tenggara Bisa Jadi Hub SAF Dunia, Indonesia hingga Malaysia Disebut Punya Bahan Baku Melimpah
images info

Kawasan Asia Tenggara menawarkan bahan baku pertanian yang melimpah ruah. Proyek penelitian gabungan antara Kanada-ASEAN menyebut, hal ini menjadikan ASEAN memiliki potensi besar sebagai pusat Sustainable Aviation Fuel (SAF) tingkat global.

Proyek yang dilakukan Kanada dan ASEAN itu berfokus pada produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang berasal dari limbah pertanian. Ini menandai langkah penting menuju masa depan penerbangan yang lebih hijau di Asia Tenggara.

SAF adalah bahan bakar penerbangan terbarukan yang berasal dari limbah dan memenuhi kriteria, di mana bahan jenis ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Tidak hanya itu, SAF juga dianggap kompatibel dengan pesawat dan infrastruktur yang ada sebagi bahan bakar drop-in.

Melalui keterangan resmi yang dipublikasikan asean.org, mesin penerbangan saat ini dapat beroperasi dengan campuran masing-masing 50 persen SAF dan bahan bakar penerbangan konvensional. Namun, peneliti tetap berupaya mencapai campuran hingga 100 persen.

SAF mampu menurunkan emisi karbon selama siklus hidup bahan bakar hingga mencapai 80 persen, tergantung dari bahan bakunya. Bahkan, di masa mendatang, terdapat potensi untuk mengurangi lebih banyak emisi karbon dari bahan bakar pesawat.

SAF dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti tanaman, limbah pertanian dan kehutanan, limbah kota yang tidak dapat didaur ulang, gas buangan pabrik, dan berbagai jenis bahan baku lainnya.

Proyek yang juga menggandeng Boeing dan mitra lain ini meneliti ketersediaan bahan baku dan kelayakan produksi di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Berbagai penilaian teknis-ekonomi dilakukan dengan fokus pada ketersediaan bahan baku, jalur teknologi, intensitas karbon, logistik, aspek lingkungan dan sosial, kerangka kelembagaan, dan penilaian keuangan.

Indonesia dan 6 Negara ASEAN Ini Berpotensi Jadi Proyek Percontohan

Menukil dari laman resmi ASEAN, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam terpilih menjadi area pengembangan dan pengoperasian untuk mengubah limbah dan residu pertanian menjadi SAF.

Menariknya, dari hasil riset yang dilakukan, Asia Tenggara memiliki potensi bahan baku SAF yang sangat melimpah dan diklaim menjadi pemain kunci dalam memenuhi permintaan SAF global.

Dalam sebuah publikasi yang berjudul Promoting the Production of Sustainable Aviation Fuels from Agricultural Waste in the ASEAN Region, secara keseluruhan, Indonesia dan Thailand diperkirakan memiliki volume limbah pertanian berbasis tanaman yang paling besar dan berpotensi untuk diolah menjadi SAF.

Berbagai jenis limbah pertanian yang berasal dari produksi singkong, padi, jagung, dan sebagainya juga memiliki potensi yang sangat besar di negara-negara tetangga Indonesia, seperti Kamboja, Laos, Filipina, dan Vietnam.

Malaysia juga memiliki potensi jumlah limbah yang sangat besar dari kelapa sawit. Negeri Jiran juga memiliki potensi dari hasil pertanian lain, seperti padi dan kelapa, meskipun tidak terlalu besar.

SAF Bisa Dukung Ekonomi ASEAN

Kawasan ASEAN yang kaya diharapkan dapat memenuhi pasokan bahan baku SAF yang berasal dari praktik pertanian. Di sisi lain, perluasan pasokan bahan baku ini juga disebut tidak meningkatkan penggundulan hutan atau alih fungsi lahan.

Menariknya, proyek besar Kanada-ASEAN ini juga disebut dapat mendorong kesetaraan gender dan pembangunan ekonomi. Sektor SAF menawarkan peluang untuk menciptakan lapangan kerja, keterampilan, diversivikasi tenaga kerja, hingga meningkatkan partisipasi inklusif perempuan dan masyarakat terpinggirkan.

“Inisiatif ini menandai langkah penting dalam memajukan komitmen ASEAN terhadap penerbangan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya dan inovasi regional, kita tidak hanya mengatasi tantangan lingkungan tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keamanan energi. Penyelesaian proyek ini yang berhasil menggarisbawahi kapasitas ASEAN untuk kolaborasi yang efektif dalam mengatasi tantangan iklim sekaligus menciptakan peluang baru bagi masyarakat kita,” sebut Wakil Sekretaris Jenderal untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, Satvinder Singh.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.