Siapa yang tidak ingin dikenal sebagai mahasiswa berprestasi? Menjadi sosok yang aktif di kelas, pandai dalam berorganisasi, kaya prestasi, dan tetap punya kehidupan sosial yang seru memang terlihat mengagumkan.
Dalam dunia perkuliahan, mereka kerap dijuluki sebagai High Achiever—mahasiswa yang mampu menorehkan lebih banyak pencapaian dibandingkan mahasiswa pada umumnya. Namun, tahukah Kawan?
Di balik segudang prestasi itu, ada kebiasaan dan mentalitas kuat yang tidak semua orang sanggup menjalaninya.
High achiever adalah pribadi yang mampu menghasilkan lebih banyak output karena didorong kerja keras, kedisiplinan, dan strategi belajar yang cerdas. Mereka bukan sekadar pintar, melainkan juga pekerja keras yang pandai mengelola waktu, emosi, dan kegagalan.
Lalu, Apa Saja Rahasia Sukses Mahasiswa High Achiever?
Berikut empat kunci utama yang wajib dimiliki untuk menjadi high achiever di bangku kuliah.
- Lawan Kebiasaan Menunda, Lakukan Sekarang Juga!
Salah satu musuh terbesar mahasiswa adalah prokrastinasi atau kebiasaan menunda pekerjaan. Padahal, bagi seorang high achiever, waktu adalah aset paling berharga.
Alih-alih menunggu inspirasi atau mood datang, mereka justru memilih langsung bergerak. Mulai dari menyelesaikan tugas lebih awal, aktif berburu peluang lomba, hingga mengikuti pelatihan dan seminar yang mendukung skill mereka.
Tak jarang, mereka juga menerapkan manajemen waktu ketat — seperti membuat to-do list harian, membagi jam belajar dan bersosialisasi secara seimbang, hingga membiasakan diri menyelesaikan pekerjaan sedikit demi sedikit.
- Miliki Motivasi Kuat dan Mental Pantang Menyerah
Menjadi mahasiswa berprestasi tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya merasa lelah, gagal, bahkan ingin menyerah. Di sinilah motivasi dan mental petarung berperan penting.
High achiever selalu tahu alasan di balik setiap perjuangannya. Mereka memiliki alasan besar yang membuat mereka bertahan, sekalipun situasi sedang tidak ideal.
Saat gagal, mereka tidak larut dalam kecewa terlalu lama. Sebaliknya, kegagalan justru dijadikan bahan bakar untuk belajar lebih baik. Mereka juga terbuka terhadap kritik dan masukan, karena sadar bahwa pertumbuhan pribadi lahir dari proses belajar tanpa henti.
- Cerdas Memanfaatkan Teknologi Digital
Di era serba digital seperti sekarang, belajar tidak lagi terbatas di ruang kelas. Mahasiswa high achiever sangat paham betul cara memanfaatkan teknologi untuk mendukung produktivitas mereka.
Mulai dari aplikasi manajemen tugas seperti Notion, Trello, atau Google Calendar, hingga platform belajar online seperti Coursera, Ruangguru, dan YouTube. Semua dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memperluas wawasan dan mempermudah aktivitas.
Bahkan, banyak dari mereka mampu menjalankan dua hingga tiga kegiatan sekaligus tanpa kehilangan fokus, karena terbantu dengan teknologi pengingat dan penjadwalan.
- Perbanyak Deep Work Dibanding Sekedar Sibuk
Jangan salah, menjadi sibuk bukan berarti produktif. High achiever justru lebih memilih pekerjaan mendalam yang membutuhkan fokus ekstra dan menghasilkan output nyata.
Contohnya, mengerjakan skripsi secara konsisten, menulis karya ilmiah, mengikuti lomba, atau magang di tempat yang sesuai minat karier. Mereka sadar bahwa waktu dan tenaga sangat terbatas, jadi harus benar-benar difokuskan pada aktivitas bernilai tinggi.
Tidak Ada Prestasi Instan, Semua Butuh Proses
Menjadi high achiever bukan perkara instan. Di balik keberhasilan mereka, ada banyak kegagalan, air mata, bahkan pengorbanan waktu bersenang-senang. Namun, mental mereka berbeda. Ketika jatuh, mereka bangkit. Ketika gagal, mereka belajar. Ketika lelah, mereka ingat tujuan awal.
Dan yang terpenting, high achiever bukan tentang menjadi sempurna, melainkan tentang mau terus belajar, memperbaiki diri, dan tidak takut memulai.
Seperti kata Simone de Beauvoir, “Ubahlah hidupmu hari ini. Jangan bermain-main dengan masa depanmu. Lakukan sekarang, jangan menunda.”
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News