Dalam beberapa tahun terakhir, dunia menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang mengancam stabilitas nasional. Krisis global, inflasi, serta ketidakpastian geopolitik menuntut negara-negara untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan dalam menjaga ketahanan ekonominya. Salah satu solusi yang mulai mendapat perhatian luas adalah penerapan bisnis berbasis syariah.
Peran Bisnis Syariah dalam Ketahanan Ekonomi
Bisnis syariah berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang menjunjung tinggi keadilan, transparansi, dan keberlanjutan. Berbeda dengan sistem ekonomi konvensional yang sering kali berorientasi pada keuntungan semata, bisnis syariah mendorong distribusi ekonomi yang lebih adil serta berfokus pada kesejahteraan masyarakat.
Salah satu manfaat utama bisnis syariah adalah kemampuannya dalam mengurangi ketimpangan ekonomi. Dengan menerapkan konsep zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), bisnis syariah dapat membantu pemerataan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat miskin (Otoritas Jasa Keuangan, 2024).
Selain itu, sistem keuangan syariah yang melarang riba, spekulasi, dan investasi berbasis ketidakpastian (gharar) menjadikannya lebih stabil dibandingkan sistem keuangan konvensional yang rentan terhadap krisis (Bank Indonesia, 2024). Fokus ekonomi syariah pada sektor riil juga berkontribusi dalam mendorong bisnis berbasis produksi, yang pada akhirnya menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional (Kementerian Investasi/BKPM, 2024).
Lebih jauh lagi, peran industri halal dalam bisnis syariah juga semakin berkembang, mencakup sektor makanan, kosmetik, pariwisata, dan keuangan. Pasar global yang semakin sadar akan pentingnya produk halal menciptakan peluang besar bagi bisnis syariah untuk berkembang lebih luas dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Di beberapa negara, sektor keuangan syariah telah terbukti lebih tahan terhadap krisis dibandingkan sistem keuangan konvensional. Selama krisis keuangan global 2008, bank-bank syariah mengalami dampak yang lebih kecil dibandingkan bank konvensional karena tidak terpapar oleh produk keuangan berbasis bunga dan derivatif berisiko tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa prinsip bisnis syariah dapat menjadi solusi dalam menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih kuat dan stabil.
Strategi Penguatan Bisnis Syariah
Agar bisnis syariah benar-benar menjadi solusi dalam menghadapi krisis global, beberapa langkah konkret perlu diterapkan. Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah, termasuk perbankan syariah, fintech syariah, dan pasar modal syariah (Bursa Efek Indonesia, 2024).
Pemanfaatan teknologi digital juga harus menjadi prioritas utama, mengingat fintech syariah, e-commerce halal, dan platform investasi syariah berbasis teknologi dapat memperluas jangkauan bisnis dan meningkatkan daya saingnya (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2024).
Di sisi lain, UMKM berbasis syariah juga perlu didukung dengan akses permodalan yang lebih mudah melalui sistem pembiayaan syariah (Bank Indonesia, 2024). Selain itu, pelaku usaha syariah harus diberikan pendampingan dan pelatihan agar mereka dapat memahami model bisnis yang sesuai dengan prinsip syariah serta meningkatkan daya saing mereka di pasar domestik dan internasional.
Edukasi dan literasi keuangan syariah menjadi faktor kunci lainnya dalam pengembangan bisnis syariah. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang prinsip ekonomi syariah masih menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, kampanye edukasi yang lebih masif serta penguatan kurikulum pendidikan ekonomi syariah harus dilakukan agar masyarakat dapat lebih memahami manfaat dari sistem ini (Otoritas Jasa Keuangan, 2024).
Selain itu, membangun kemitraan dengan sektor swasta dan internasional juga dapat membuka peluang baru bagi bisnis syariah. Investasi asing dalam industri halal dan bisnis syariah akan meningkatkan daya saing global serta memperkuat ekosistem bisnis syariah di dalam negeri (Kementerian Investasi/BKPM, 2024).
Perlu juga adanya insentif dari pemerintah untuk mendorong bisnis syariah agar lebih berkembang. Pemberian keringanan pajak, pendanaan berbasis syariah dengan suku bunga nol persen, serta dukungan dalam promosi produk halal di pasar internasional dapat menjadi langkah strategis yang efektif.
Selain itu, regulasi yang jelas dan mendukung perkembangan industri syariah perlu diperkuat agar bisnis syariah dapat berkembang secara optimal dan memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News