empat nilai fundamental yang perlu ditanamkan dalam upaya pengembangan karakter anak pada era digitalisasi - News | Good News From Indonesia 2025

Empat Nilai Fundamental yang Perlu Ditanamkan dalam Upaya Pengembangan Karakter Anak Pada Era Digitalisasi

Empat Nilai Fundamental yang Perlu Ditanamkan dalam Upaya Pengembangan Karakter Anak Pada Era Digitalisasi
images info

Setiap manusia pada faktanya memang memiliki karakter yang unik dan berbeda-beda. Akan tetapi, terdapat klasifikasi karakter yang memang perlu untuk diwujudkan, dijaga dan dikembangkan.

Terutama pada fase kanak-kanak, sebuah fase yang didalam literature psikologi perkembangan diakatakan sebagai golden age. Hal ini dikarenakan bahwa karakter individu mempengaruhi bagaimana mereka akan berperilaku.

Apa Itu Karakter dan Apa Saja yang Perlu Dikembangkan?

Karakter dalam bahasa Yunani dikatakan sebagai “charassein” yang memiliki makna “mengukur”, dan bisa juga dimaknai sebagai “menggambar”. Budi pekerti, pemikiran, watak, tabiat, sikap, pola perilaku, ataupun sifat kejiwaan yang khas yang dimiliki oleh setiap manusia digambarkan sebagai makna yang tekandung dalam istilah karakter.

Karakter juga sering kali disandingkan dengan kepribadian manusia yang terdiri dari kebiasan, potensi, sikap, dan perilaku individu. Sehingga individu yang berkarakter dikatakan sebagai individu yang memiliki kepribadian, sifat, dan tabiat, atau individu yang berakhlak.

Karakter menurut sekelompok orang adalah bawaan lahir yang dimiliki oleh setiap individu. Namun, pada pandangan yang lain kita temukan sebagai suatu hal yang dapat dibentuk dan diupayakan.

Penulis sendiri meyakini bahwa karakter individu dapat dibentuk dan diupayakan menjadi salah satu langkah yang sangat penting dalam rangka untuk mewujudkan karakter yang baik, khususnya kepada generasi penerus yang akan melanjutkan cita-cita besar bangsa dan negara.

Carl Gustav Jung membagi karakter manusia itu menjadi dua karakter yang dikenal dengan ekstrovet dan introvert, dan diklasifikasikan menjadi delapan, yakni; introversion thinking, extraversion thinking, introversion feeling, extraversion feeling, introversion sensing, exstraversion sensing, introversion intuiting, dan exstraversion intuiting.

Karakter individu merupakan suatu keunikan,tapi karakter tersebut harus juga menjadi karakter yang istimewa, atau dalam bahasa yang lain harus menjadi karakter yang baik. Thomas Lickona dalam Educating Fot Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility, mengatakan bahwa karakter yang baik memilki tiga komponen dasar yang memilki bagian-bagian pada setiap komponennya, yakni; Moralknowing, terdiri dari moral awerenes, knowing moral values, perspective taking, moral reasoning, decision making, and self knowledge; Moral feeling, terdiri dari conscience, self estem, self control, humility, loving the good, and empathy;Moral action, terdiri dari competence, habit, and will.

Sedangkan dalam agama Islam, karakter yang baik diistilahkan dengan akhlakul mahmudah yang terbagi menjadi tiga komponen dasar yang memiliki beberapa bagian, yakni; Akhlak kepada Allah SWT, terdiri dari kesadaran akan iman, ilmu, amal; Akhlak kepada manusia, terdiri dari ahlak kepada diri sendiri, keluarga, tetangga, dan masyarakat; Akhlak kepada lingkungan, terdiri dari kesadaran untuk melestarikan alam, mengelola, dan menjaga, serta menggunakan alam secukupnya.

Setiap individu memang memiliki karakter yang unik dan berbeda-beda. Akan tetapi, kita juga perlu menanamkan, mewujudkan, dan mengembangkan karakter yang baik bagi anak-anak kita. Karena karakter yang baik akan menjadi kendaraan hidup yang bisa membawa mereka menuju keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, terlebih-lebih pada era digitalisasi saat ini.

Empat Nilai Fundamental yang Perlu Ditanamkan

Ketergantungan akan teknologi, merosotnya kesehatan mental, hilangnya nilai-nilai keluhuran, dan pesatnya pengaruh perkembangan perilaku dan moral yang kurang baik dikalangan anak-anak zaman sekarang menjadi salah satu permasalahan yang menghawatirkan.

Hal ini tentu perlu kita sikapi dengan baik bersama landasan, metode dan prosedur yang tepat oleh masing-masing kita, terutama bagi orang tua, guru, dan keluarga. Salah satu cara yang tentunya bisa kita lakukan adalah mengembangkan karakter yang baik kepada anak-anak melalui pendidikan karakter.

Pendidikan karakter terdiri dari pendidikan yang dilakukan secara formal, in-formal, dan non-formal. Ketiga model pendidikan tersebut membutuhkan empat nilai yang perlu disiapkan, diperhatikan, dan perlu ditanamkan sebagai basis fundamental dalam upaya pengembangan karakter yang baik terhadap anak. Nilai-nilai yang dimaksud yakni;

Teologis

Nilai teologis adalah nilai-nilai yang bersifat teologi atau suatu pandangan tentang konsep keimanan, ketaqwaan, dan ketaatan kepada Allah SWT yang bersumber dari kita suci, dan dimplementasikan dengan cara mengerjakan kewajiban-kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.

Seperti halnya beriman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada nabi dan rasul, melaksanakan kewajiban keagamaan, jujur dan amanah, hingga mencintai kebenaran, dan yang lain.

Humanitas

Nilai humanitas adalah nilai-nilai yang berorientasi pada sikap dan tindakan yang memanusiakan manusia atau dalam istilah yang populer dikenal dengan hablum minnannas, suatu sikap dan tindakan untuk menjaga hubungan antar sesama manusia. Seperti halnya menghargai orang lain, menghormati orang lain, peduli kepada orang lain, memiliki solidaritas yang tinggi, dan yang lain.

Environmental Etic

Nilai etika lingkungan adalah nilai-nilai yang berorientasi pada moralitas manusia dan hubunganya dengan lingkungan dimana ia hidup. Seperti halnya melestarikan, mengelola, menjaga, dan menggunakan alam secukupnya, sadar akan keberlanjutan ekologis, sadar akan tanggungjawabnya sebagai manusia akan alam dan lingkungan, sadar akan kesetaran manusia, hingga sadar akan penghormatan terhadap nilai intrinsik alam.

Nasionalis

Nilai nasionalis adalah nilai-nilai yang merujuk pada kecintaan individu terhadap tanah air, bangsa dan negara. Atau dalam istilah yang populer dikatakan sebagai hubbul wathon. Seperti halnya mencintai agama, suku, bahasa, dan budaya yang mereka miliki.

Empat Nilai Fundamental yang Perlu Ditanamkan

Pendidikan karakter sebagi media pengembangan karakter anak pada dasarnya merupakan suatu persoalan yang sudah lama dibicarakan. Akan tetapi hal ini semakin hari semakin memiliki tingkat urgensi yang tinggi untuk kita terapkan, terlebih-lebih pada zaman yang sekarang ini.

Oleh karenanya, masing-masing kita harus senantiasa menerapkan pendidikan karakter, agar anak-anak dapat memiliki karakter yang baik, serta mampu menghadapi dan menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.