Festival Tongklek di Tuban kembali digelar pada Jumat, 21 Maret 2025. Festival Tongklek menjadi tradisi unik yang menyemarakkan bulan Ramadan 2025 kali ini.
Kali ini, Festival Tongklek di Tuban digelar oleh Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Tuban. Festival ini digelar dengan melibatkan tiga karesidenan sekaligus yaitu Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan.
Pastinya, Festival Tongklek ini banyak dinanti oleh warga Tuban terutama saat Ramadan. Berikut fakta unik gelaran Festival Tongklek di Tuban yang menyemarakkan Ramadan 2025.
Baca juga: Semarak Qiyamul Lail Ramadan di Masjid Al-Akbar Surabaya, Bersama Menggapai Lailatul Qadar
Apa Itu Festival Tongklek di Tuban?
Tongklek merupakan kesenian musik tradisional yang berasal dari daerah Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Pada awalnya, kesenian ini banyak dimainkan untuk membangunkan orang sahur saat Ramadan.
Terdapat alat khusus yang dipakai pada kesenian musik tongklek ini yaitu kentongan. Suara "tong" dan "klek" dari kentongan yang dipukul yang membuat kesenian ini disebut sebagai Tongklek.
Seiring dengan perkembangan zaman, Tongklek menjelma menjadi kesenian musik masyarakat setempat. Akhirnya, kesenian ini banyak digelar dan semakin eksis sehingga menjadi Festival Tongklek. Festival Tongklek ini eksis di beberapa daerah antara lain Kabupaten Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan.
Fakta Unik Festival Tongklek di Tuban yang Semarakkan Ramadan 2025
1. Menjadi Festival Tahunan yang Dinanti Warga Tuban
Festival Tongklek menjadi festival tahunan yang dinanti oleh warga Tuban. Kemeriahan penyelenggaraan festival ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Tuban.
Pada Festival Tongklek di Tuban, peserta dapat menyaksikan pertunjukan alat musik tongklek, tarian tradisional, dan hiasan kereta para peserta yang berpadu menjadi satu. Tidak heran jika penyelenggaraan Festival Tongklek menjadi sangat meriah dan banyak ditunggu warga Tuban.
Festival Tongklek menjadi agenda tahunan di Tuban karena mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat. Festival ini menjadi agenda tahunan yang melibatkan banyak pihak seperti komunitas lokal, pelaku budaya, dan masyarakat.
2. Memadukan Beberapa Alat Musik Tradisional Khas Jawa
Beberapa alat musik tradisional khas Jawa dipadukan pada Festival Tongklek. Tidak hanya kentongan, tetapi juga alat musik seperti gamelan, gong, dan bonang.
Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, terdapat tambahan beberapa tambahan alat musik seperti tamborin, snare drum, dan simbal pada Festival Tongklek.
Harmonisasi berbagai alat musik menjadi keunikan tersendiri pada Festival Tongklek. Pengunjung dapat mendengarkan alunan musik yang indah pada Festival Tongklek.
3. Sarana Pelestarian Budaya Khas Tuban
Festival Tongklek dapat menjadi sarana pelestarian budaya di Tuban. Banyak dampak sosial dan budaya yang bisa didapatkan dari penyelenggaraan festival ini.
Kesenian yang unik dari Festival Tongklek menjadi magnet tersendiri dan mendapatkan tempat khusus di hati masyarakat. Penyelenggaraan festival ini dapat menjadi upaya pengenalan kesenian musik yang unik khas daerah Tuban.
Banyak kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa yang menyaksikan dan terlibat dalam Festival Tongklek. Ini tentunya menjadi upaya efektif untuk memperkenalkan kesenian musik khas tuban kepada berbagai macam kalangan dan secara global.
4. Menjadi Daya Tarik di Tuban Saat Ramadan
Festival Tongklek di Tuban yang dilaksanakan pada bulan Ramadan menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, masyarakat dapat semakin semangat dengan diselenggarakannya festival ini.
Sejarah Tongklek yang awalnya dimainkan untuk membangunkan sahur menjadikan Festival Tongklek dinanti banyak orang saat Ramadan. Festival Tongklek dapat menjadi dakwah dan daya tarik untuk masyarakat.
Perpaduan alunan musik, tarian tradisional, dan hiasan kereta peserta menjadikan pelaksanaan Festival Tongklek sangat meriah. Ini menjadi daya tarik saat Ramadan dan menarik antusiasme warga Tuban maupun pengunjung dari luar daerah.
Sejarah Festival Tongklek di Tuban
Tongklek diyakini memiliki keterkaitan sejarah yang kuat dengan sejarah dakwah Wali Songo. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat Tuban, tongklek kali pertama muncul sebagai bentuk dakwah kreatif.
Para wali menggunakan irama sederhana dari kentongan untuk menarik perhatian warga sekaligus menyampaikan dakwah Islam. Kemudian, kesenian ini berkembang tidak terbatas pada fungsi religi, tetapi menjadi sarana hiburan untuk rakyat yang ditampilkan pada berbagai acara adat.
Dahulu tongklek dimainkan oleh kelompok-kelompok dengan cara berkeliling kampung dengan memainkan musik yang indah dan menciptakan suasana yang akrab pada warga. Kemudian, pada dekade 1970-an, kesenian ini mendapatkan tempat istimewa untuk warga sehingga inisiatif menggelar Festival Tongklek kali pertama muncul pada periode ini.
Filosofi Festival Tongklek di Tuban
Terdapat filosofi dari diselenggarakannya Festival Tongklek di Tuban. Nilai-nilai seperti dakwah, kebersamaan, budaya, dan sosial terkandung pada festival ini.
Penyelenggaraan Festival Tongklek saat Ramadan dapat menjadi upaya dakwah kepada masyarakat melalui kesenian musik. Alunan musik dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama seperti yang dilakukan oleh para wali.
Kemudian, penyelenggaraan festival ini juga menjadi sarana menjalin silaturahmi atau kebersamaan berbagai pihak. Kemeriahan Festival Tongklek yang melibatkan berbagai pihak dapat menyatukan beragam kalangan dalam satu waktu.
Selain itu, Festival Tongklek juga memiliki nilai filosofi budaya dan sosial. Kearifan lokal masyarakat Tuban tercermin dari penyelenggaraan festival ini. Budaya Tuban yang unik dapat membangun kehidupan sosial yang harmonis dan selaras.
Baca juga: 8 Pasar Takjil di Surabaya yang Hits untuk Berburu Kuliner Ramadan, Bisa untuk Ngabuburit
Menurut Ketua PC IPPNU Tuban Anisatul Jinan mengungkapkan bahwa Festival Tongklek 2025 digelar untuk merajut silaturahmi dan melestarikan budaya Tuban. "Harapannya dengan adanya Festival Tongklek ini kita tidak hanya merajut silaturahmi, akan tetapi juga mengangkat budaya-budaya di Kabupaten Tuban agar digemari generasi muda," terangnya pada Selasa, 25 Maret 2025.
Banyak nilai-nilai positif yang terkandung dalam Festival Tongklek di Tuban. Fakta unik, sejarah, dan filosofi Festival Tongklek menjadikannya sebagai tradisi yang sangat berarti untuk masyarakat Tuban terutama saat Ramadan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News