Tidak sedikit dari kita yang mungkin bingung dengan jobdesk dari seorang strategic partnership. Yup, pada dasarnya posisi ini masih menginduk di ranah marketing. Hal ini tentunya menjadi momok yang dihindari oleh sebagian besar orang terutama yang baru terjun di dunia karier, karena marketing lekat dengan kata “target”.
Sebagai strategic partnership, memang memerlukan banyak ide dan inovasi mengenai kolaborasi yang akan diciptakan.
Contoh kecilnya adalah misalkan kita mempunyai bisnis roti, kira-kira partner apa saja yang harus dikolaborasikan untuk kita bisa menjalankan bisnis roti tersebut menjadi sukses? Salah satu jawabannya, tentu kita harus berkolaborasi dengan agen penyedia bahan pembuatan roti.
Kawan bisa menggunakan strategi bahwa kita bertindak sebagai pelanggan langganan mereka sehingga kita akan menjadi pelanggan “istimewa”. Dari situlah akan terlihat, bahwa kita akan mendapat benefit dari menjadi pelanggan langganan tersebut.
Pun bagi penjual bahan roti. Hal ini tentunya bisa kita terapkan di perusahaan tempat kita bekerja sebagai strategic partnership.
Berencana Pindah Jalur Karier? 15 Pekerjaan Ini Disebut Bakal Berkembang Pesat di 2030
Dilansir dari beberapa sumber, strategic partnership disebut juga kemitraan strategis, yakni kolaborasi antara dua atau lebih entitas bisnis untuk mencapai tujuan bersama untuk saling menguntungkan.
Semua kemungkinan-kemungkinan yang dapat menjadi benefit untuk perusahaan, menjadi salah satu poin yang harus dipupuk dalam pemikiran seorang tim marketing, khususnya strategic partnership. Tujuannya tentu saja untuk menciptakan dan meningkatkan value serta branding perusahaan atau company.
Lalu jobdesk seperti apa yang akan dilakukan oleh strategic partnership dalam sebuah perusahaan?
Identifikasi dan Pencarian Mitra Strategis
Seorang strategic partnership tentunya harus melakukan identifikasi terlebih dahulu mengenai mitra atau partner mana yang prospek untuk diajak bekerja sama.
Identifikasi ini akan berkaitan dengan analisis pasar yang sesuai dengan tujuan sinergi yang akan dilakukan.
Pengembangan dan Manajemen Hubungan
Jobdesk dari pekerjaan ini memang sangat meluas dan tidak ada standar baku yang menuntun kita harus bagaimana. Pada poin ini, pengembangan dan manajemen hubungan sangat diperlukan dan harus dimiliki oleh seorang strategic partnership.
Kita harus serta merta menganalisis bagaimana menjalin kerja sama dapat terlaksana dan mencapai tujuan yang efektif. Manajemen hubungan, tidak terbatas pada saat sudah mulai mengenal satu sama lain, melainkan harus selalu dikembangkan mengenai ide-ide kerja sama apalagi yang dapat dibangun oleh kedua belah pihak.
Strategi Kolaborasi dan Sinergi
Memiliki segudang strategi memang salah satu hal yang “wajib” dimiliki oleh strategic partnership. Strategi di sini, tentunya berkaitan dengan strategi apa saja yang bisa diimplementasikan untuk berkolaborasi dengan pihak eksternal.
Kolaborasi dan sinergi, tentunya harus memiliki impact positif bagi perusahaan, dengan kata lain tidak hanya sekadar mengajak kolaborasi semata. Salah satu contohnya, misal kita mengajak perusahaan untuk menjalin kolaborasi dalam mengadakan event, maka kita bisa saling mengisi kebutuhan event yang akan dijalankan tersebut.
Voice Over, Pilihan Karier Potensial di Era Digital 2025
Negosiasi dan Penyusunan Perjanjian
Penyebutan kata negosiasi memang selalu disematkan dalam bidang marketing. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan semua keputusan dan hasil yang didapat berasal dari bagaimana hasil negosiasi yang telah dilakukan.
Melalui negosiasi yang tepat, tentunya akan membawa dampak yang berpengaruh terhadap keberlangsungan sinergi yang akan dilakukan. Skill negosiasi menjadi salah satu skill yang wajib dimiliki oleh seorang marketing, khususnya strategic partnership.
Ketika sudah memiliki skill negosiasi yang baik, maka bisa disimpulkan seorang strategic partnership minim akan kegagalan dalam menjalankan sebuah kolaborasi dengan pihak eksternal.
Inovasi dan Adaptasi
Inovasi tidak melulu soal teknologi yang dikembangkan. Inovasi juga sangat dibutuhkan dalam menjalin kerjasama dengan pihak eksternal.
Ketika kerja sama yang dilakukan tidak ada inovasi atau hanya itu-itu saja yang dilakukan, maka kolaborasi yang terjalin akan terkesan monoton dan tidak menarik.
Itulah beberapa poin terkait dengan apa saja yang dilakukan oleh seorang strategic partnership. Sebenarnya, jobdesk di divisi ini tidak memiliki batasan khusus. Semua hal bisa saja dilakukan dengan tujuan untuk mencapai target atau Key Performance Individual (KPI) tiap tim atau bahkan individu.
Dengan begitu, apapun ide yang dilakukan tentunya memiliki efek yang dapat menumbuhkan perusahaan (company growth).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News