cianjur banyak menyimpan historis di era kolonial belanda - News | Good News From Indonesia 2025

Cianjur, Banyak Menyimpan Historis di Era Kolonial Belanda

Cianjur, Banyak Menyimpan Historis di Era Kolonial Belanda
images info

Tanggal 12 Juli 1677 Cianjur pertama kali didirikan oleh Raden Aria Wiratma putra dari R.A Wangsa Goparana Dalem Sagara Herang. Secara geografis, Kabupaten Cianjur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta disebelah utara.

Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi disebelah barat serta, disebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.

Cianjur memiliki kekayaan budaya, bukan hanya dikenal sebagai Kota Santri dengan tiga pilar budaya Ngaos, Mamaos, dan Maenpo. Namun juga banyak menyimpan historis pada era kolonial. Bahkan pada masa penjajahan Belanda, Cianjur secara resmi masuk kedalam bagian wilayah Hindia Belanda.

Berikut merupakan ragam sejarah yang terjadi pada zaman Belanda.

1. Soenda Berita

Di zaman tersebut, Cianjur telah menjadi bukti serta memiliki nilai sejarah pada posisi yang cukup kuat terhadap pergerakan pers nasional. Yang mana tahun 1903 Raden Mas Tirto Adhi Soerjo mengawali dunia pers dengan mendirikan “Soenda Berita” sebuah surat kabar dengan tebal 16 halaman yang terbit untuk pertama kalinya dan dibantu oleh Bupati Cianjur pada masa itu.

Terbit menggunakan bahasa Melayu, dengan adanya “Soenda Berita” menjadi tonggak wadah bagi pribumi menyampaikan, menyuarakan, bentuk-bentuk aspirasi mengenai kondisi ekonomi, hukum, kesehatan, pengetahuan, pendidikan, serta politik.

Tiga tahun kemudian “Soenda Berita” mengalami finansial yang buruk juga kerugian yang dialami sehingga bangkrut dan harus ditutup. Setelah itu, pers berkembang cukup pesat tidak lepas dari sang pelopor Bapak Pers Nasional Raden Mas Tirto Adhi Soerjo.

2. Pendopo Cianjur

Salah satu warisan peninggalan dari pemerintah Belanda yang dibangun sekitar tahun 1780-an yakni Pendopo Cianjur. Akulturasi desain khas bergaya Eropa dengan lokal memiliki nilai sejarah tersendiri untuk Kabupaten Cianjur.

3. Lonceng Tua

Ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya Peringkat Kabupaten pada tahun 2023 yang merupakan warisan kolonial serta menyimpan sejarah panjang, di abad ke-18 lonceng tersebut dibuat di Batavia oleh Johan Christian Borchhardt.

Pada era kolonial menjadi simbol komunikasi dan digunakan sebagai pengingat peristiwa penting. Hingga saat ini keberadaan lonceng tua di bagian utara kawasan Pendopo masih berdiri kokoh.

4. Terowongan Lampegan

Terowongan Lampegan menjadi salah satu terowongan tertua di Indonesia. Berlokasi di Desa Cibokor, Kabupaten Cianjur sebagai jalur penghubung kereta api Cianjur-Sukabumi yang dibangun pada tahun 1879 dan rampung pada tahun 1882 menjadi bukti peninggalan sejarah era kolonial. Terowongan ini saksi penderitaan pribumi yang dipekerjaan namun dengan upah yang tidak layak.

5. Bunker Cisokan

Kawasan yang pernah menjadi pertahanan dalam melawan penjajah berupa tembok besar dengan lubang berukuran 2x3 meter. Beberapa bunker yang terletak di Desa Ciranjang, Kabupaten Cianjur merupakan peninggalan Belanda yang dulunya dijadikan sebagai penyimpanan senjata serta setiap bunkernya saling terhubung.

6. Tan Keng Cu

Toko roti legendaris Tan Keng Cu yang berlokasi di Jalan. HOS Cokro Aminoto No.95, Kabupaten Cianjur yang berdiri pada tahun 1926 di era kolonial. Menjadi pemasok untuk para tentara Belanda dan hanya boleh dikonsumsi diperuntukan bagi mereka saja. Sedangkan bagi pribumi sekitar diawal kemerdekaan Indonesia baru bisa merasakan diperkenankan dijual untuk umum.

Beda dari yang lain, alat yang digunakan untuk menggiling adonan roti mesin kuno sudah hampir 100 tahun. Sampai saat ini prosesnya masih dipertahankan cita rasa yang masih sama.

7. Lakespra Ciherang

Bangunan komplek rumah sakit paru-paru yang berdiri pada tahun 1919 terletak di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Dibangun pada masa penjajahan Belanda namun kepemilikannya diambil alih lembaga kesehatan penerbangan dan luar angkasa Lakespra TNI AU. Namun, pada 2004 rumah sakit tersebut ditutup dan beberapa kali pernah dijadikan sebagai lokasi syuting.

8. Bendungan Cisuru

Peninggalan Belanda yang usianya lebih dari 125 tahun yaitu Bendungan Cisuru berada di Desa Sukarama, Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur dan menjadi salah satu infrastruktur yang penting satu satunya irigasi Cihea.

9. Kantor Pos Cianjur

Pada masa pemerintahan Belanda oleh Daendels, Post en Telegraaf katoor te Tjiiandjoer menjadi kantor pelayanan pos. Jalur Siti Jenab rute utama jalur Pos Besar Anyer-Panarukan.

10. Pabrik Teh Gedeh

Warisan pemerintah Hindia Belanda berlokasi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang resmi didirikan pada 30 Oktober 1927. Perkebunan Gedeh bermula saat orang-orang Belanda melakukan ekspansi, letak perkebunan dibawah kaki Gunung Gede Panggrango cocok ditanam teh sehingga dikekola dan menjadi penyumbang terbesar dari sektor perkebunan teh.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.