Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang berada di bawah wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat. Apakah Kawan mengetahui bagaimana cerita legenda terkait asal usul nama Cianjur ini?
Berikut cerita lengkap terkait asal usul nama Cianjur menurut legenda yang berkembang di tengah masyarakat hingga saat ini.
Legenda Asal Usul Nama Cianjur
Dikutip dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, pada zaman dahulu di sebuah desa kecil yang ada di Jawa Barat, hidup seorang lelaki bernama Pak Kikir beserta keluarganya. Pak Kikir ini hidup bersama istri dan satu orang anaknya.
Seperti namanya, Pak Kikir memang dikenal dengan sifat pelit dan tamak yang dimilikinya. Lelaki ini dikenal enggan membantu masyarakat sekitar yang kesusahan meskipun dirinya memiliki harta yang berlimpah.
Hal berbeda justru diperlihatkan oleh anak Pak Kikir. Anak Pak Kikir ini dikenal memiliki sifat baik dan dermawan serta suka membantu masyarakat sekitar yang kesusahan.
Pak Kikir dikenal berkat kekayaannya yang melimpah. Hampir sebagian sawah yang berada di desa tersebut merupakan milik pribadinya.
Pada suatu hari, Pak Kikir hendak mengadakan syukuran di rumahnya. Syukuran ini diadakan sesuai dengan kepercayaan masyarakat sekitar agar bisa mendatangkan hasil panen yang melimpah.
Pak Kikir kemudian mengundang masyarakat sekitar untuk hadir pada acara syukuran di rumahnya tersebut. Namun, dia tidak melakukan persiapan sebagaimana acara syukuran lain diadakan.
Pada hari pelaksanaan syukuran, Pak Kikir tidak menyediakan makanan dalam jumlah yang banyak. Hal ini membuat banyak masyarakat yang hadir dalam acara tersebut tidak mendapatkan makanan.
Selang beberapa saat, datang seorang nenek tua yang menghampiri rumah Pak Kikir tersebut. Nenek tua ini meminta makanan kepada Pak Kikir karena belum makan sedikitpun.
Bukannya membantu, Pak Kikir justru membentak nenek tua ini. Tidak hanya itu, dirinya juga mengusir nenek tua tersebut dari rumahnya.
Anak Pak Kikir yang melihat hal tersebut langsung mengejar nenek tua ini. Dirinya memberikan sedikit sisa makanan dari acara syukuran kepada nenek tersebut.
Nenek tua ini kemudian berterima kasih atas kebaikan dari anak Pak Kikir. Meskipun demikian, nenek tua ini masih sakit hati atas perlakuan Pak Kikir kepada dirinya.
Kemudian nenek tua ini naik ke atas bukit dan memandangi rumah Pak Kikir yang terlihat jelas jika dibandingkan dengan yang lainnya. Nenek tua ini kemudian menancapkan tongkatnya ke dalam tanah sembari bersumpah bahwa ketamakan Pak Kikir akan menenggelamkan dirinya.
Setelah menyampaikan sumpah tersebut, nenek tua ini kemudian mencabut tongkat yang dia tancapkan sebelumnya. Tiba-tiba dari bekas tancapan tersebut keluar air dalam jumlah debit yang besar.
Lama kelamaan, air tersebut berubah menjadi banjir yang menggenangi desa. Melihat hal ini, masyarakat desa kemudian berusaha menyelamatkan dirinya masing-masing.
Anak Pak Kikir juga melakukan hal demikian. Dirinya mengajak ayahnya untuk segera menyelamatkan diri agar tidak tenggelam akibat banjir tersebut.
Namun Pak Kikir justru menolak ajakan anaknya tersebut. Dirinya justru berlari masuk ke dalam rumah dan ingin menyelamatkan harta yang dia simpan di bawah tanah.
Akhirnya anak Pak Kikir bersama masyarakat desa berhasil menyelamatkan diri ke atas bukit yang ada di sekitar wilayah tersebut. Di sisi lain, Pak Kikir justru pada akhirnya tenggelam bersama harta yang disayanginya tersebut.
Masyarakat desa kemudian pindah dan membuka pemukiman baru di daerah lain. Masyarakat desa kemudian mengangkat anak Pak Kikir sebagai pemimpin di antara mereka karena sifat baik dan dermawan yang dia miliki.
Pemukiman baru ini kemudian diberi nama sebagai Anjuran. Pemilihan nama ini berasal dari tingkah laku masyarakat yang selalu mematuhi ucapan anak Pak Kikir sebagai pemimpin mereka.
Lama kelamaan wilayah tersebut semakin berkembang pesat. Pada akhirnya, wilayah inilah yang menjadi cikal bakal dari daerah Cianjur yang bisa dijumpai pada saat ini.
Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News