Pulau Kalimantan sering kali membuat banyak orang terpukau. Kenapa? Karena di Kalimantan terdapat hamparan hutan hujan tropis yang luas, keanekaragaman hayati yang sangat kaya, dan kekayaan alamnya yang selalu membuat takjub.
Tidak sampai situ saja, Kalimantan juga dikenal dengan kekayaan budayanya yang beragam dan unik. Beberapa contohnya adalah rumah adat betang, tari jepen, upacara adat manajah antang, dan yang sekarang akan kita bahas yaitu tari tambun dan bungai.
Tari tambun dan bungai adalah salah satu warisan budaya suku Dayak Kalimantan yang kaya akan sejarah dan makna mendalam.
Selain memiliki nilai historis yang mendalam, tarian khas dari daerah Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini juga terdapat keunikan dalam hal busana dan iringan musik tradisionalnya.
Daripada penasaran dengan tari tambun dan bungai ini. Yuk, langsung saja kita eksplorasi lebih lanjut di bawah ini.
Sejarah Tari Tambun dan Bungai
Asal muasal tari tambun dan bungai ini berawal dari kisah dua orang pahlawan suku Dayak Bernama Tambun dan Bungai. Mereka berdua merupakan tokoh masyarakat dari rumpun Ot Danum yang tinggal di wilayah Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Kisah kepahlawanannya berawal dari datangnya para penjahat yang pada zaman dahulu ingin merampas hasil panen masyarakat Dayak. Tambun dan Bungai yang merupakan kakak beradik dengan gagah berani berhasil mengalahkan para penjajah.
Kisah keberhasilan Tambun dan Bungai dalam mengusir penjajah demi membela masyarakat Kalimantan Tengah ini mendapat perhatian dari Nyai Undang yang merupakan seorang ratu dari Kerajaan Tanjung Pematang Sawang.
Baca juga: Keunikan dan Gerakan Tari Hudoq sebagai Warisan Budaya Suku Dayak
Beliau memberikan gelar Tamanggung Tambun Ringking Duhung untuk Tambun dan Tumenggung Bungai Andin Sindai untuk Bungai atas jasa dan kepahlawanannya.
Hingga saat ini, kisah kepahlawanan Tambun dan Bungai telah melegenda bagi masyarakat Kalimantan Tengah, mereka pun dianggap sebagai leluhur dari suku Dayak Kalimantan dan legenda kisah kepahlawanannya diabadikan dalam sebuah seni tari khas Kalimantan Tengah yang bernama tari tambun bungai.
Bahkan yang menarik adalah kisah legenda kepahlawanan mereka ini juga membuat Provinsi Kalimantan Tengah dijuluki sebagai “Bumi Tambun Bungai”.
Fungsi dari Tari Tambun dan Bungai
Pada awalnya kesenian ini hanya dipentaskan pada saat upacara adat semata. Namun, seiring berjalannya waktu terjadi pergeseran dimana tari Tambun dan Bungai juga dapat dipentaskan di luar upacara adat.
Fungsi dari tari tambun dan bungai pun juga mengalami pergeseran. Melansir dari laman seberkas.com, di mana yang dahulu merupakan sebuah sarana ritual sekarang bisa juga dijadikan sebagai media edukasi dan juga hiburan masyarakat.
Walaupun demikian fungsi utama dari tari tambun dan bungai tetaplah sama, yaitu untuk mengenang jasa dan menghormati para leluhur masyarakat Dayak seperti kisah kepahlawanan Tambun dan Bungai.
Gerakan dan Properti Unik dalam Tari Tambun dan Bungai
Gerakan yang ditampilkan dalam tari tambun dan bungai memiliki karakteristik lincah dan dinamis, membuat para penari harus dapat bergerak dengan kompak dengan penari lainnya.
Gerakannya yang dinamis dipadukan dengan nuansa keperkasaan dan keberanian di mana para penari memperagakan gerakan seperti orang sedang bertarung, gerakan ini membuat para penari seperti seakan-akan ingin menunjukkan jiwa kepahlawanan dari tokoh tambun dan bungai.
Tidak hanya gerakannya saja yang menggambarkan kisah Tambun dan Bungai, properti yang digunakan juga sarat akan makna-makna kebudayaan.
Seperti misalnya, kostum adat yang digunakan dalam pertunjukan tersebut adalah baju adat khas Palangkaraya yang terbuat dari bahan-bahan alam seperti serat daun nanas, dan daun lemba untuk bagian rompi yang dihiasi dengan manik-manik, uang logam, dan kulit trenggiling.
Setiap elemen pada baju adat yang digunakan dalam seni tari itu memiliki makna yang menunjukkan kekayaan alam yang ada di pulau Kalimantan, serta merupakan identitas budaya masyarakat Dayak.
Selain itu, para penari juga biasanya menggunakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung rai. Hiasan ini selain menambah nilai estetika, juga memiliki kesan supranatural di mana dalam legenda Tambun dan Bungai mereka dipercaya memiliki kekuatan magis oleh masyarakat Dayak.
Para penari juga menggunakan aksesoris berupa pedang mandau dan tameng khas suku Dayak bernama talawangyang merupakan aksesoris wajib dalam kesenian ini.
Pasalnya dengan menggunakan senjata tradisional ini akan menunjukkan perjuangan dari tokoh Tambun dan Bungai untuk mengusir penjajah dan membela masyarakat Kalimantan tengah.
Demikian penjelasan mengenai kisah kepahlawanan yang digambarkan dalam seni tari tambun bungai khas Palangkaraya, Kalimantan Tengah beserta fungsinya yang walau seiring berjalannya waktu mengalami pergeseran, tujuan utama dari kesenian tari ini adalah untuk mengenang kisah kepahlawanan Tambun dan Bungai.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News