Pesantren kilat menjadi tradisi rutin yang dilakukan pada berbagai daerah di Indonesia saat Ramadan tiba. Tradisi pesantren kilat Ramadan ini banyak dilaksanakan di sekolah, yayasan, maupun pondok pesantren.
Pelaksanaan tradisi pesantren kilat Ramadan di sekolah, yayasan, maupun pondok pesantren dapat menjadi perwujudan program untuk menyemarakkan bulan Ramadan. Melalui pesantren kilat Ramadan, peserta didik dapat terpacu untuk produktif beribadah dan menambah wawasan Islami.
Banyak aktivitas dan manfaat dari tradisi pesantren kilat Ramadan. Berikut pembahasan mengenai pengertian, aktivitas, dan manfaat yang bisa didapatkan dari pelaksanaan pesantren kilat Ramadan.
Baca juga: 8 Pasar Takjil di Surabaya yang Hits untuk Berburu Kuliner Ramadan, Bisa untuk Ngabuburit
Pengertian Tradisi Pesantren Kilat Ramadan
Menurut Mardianto (2005), Pesantren kilat merupakan kegiatan pelatihan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan dengan berlandaskan agama. Sedangkan, menurut Sutiah (2018), pesantren kilat adalah sistem pengajaran dan pendidikan yang mengikuti pola pesantren dan diselenggarakan dalam waktu yang relatif singkat untuk membina peserta didik dengan berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pesantren kilat Ramadan merupakan kegiatan pelatihan, pendidikan, dan pengajaran untuk peserta didik dalam waktu yang singkat saat Ramadan dengan berlandaskan agama atau nilai-nilai Islami. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mengembangkan moral dan akhlak Islami para peserta didik.
Pesantren kilat Ramadan diselenggarakan dengan tujuan umum yaitu untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan keimanan, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam. Kegiatan ini menjadi program alternatif untuk memberikan pembelajaran, meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam, dan memperkenalkan budaya pesantren kepada peserta didik.
Aktivitas Tradisi Pesantren Kilat Ramadan
Terdapat beragam aktivitas yang dilakukan saat pesantren kilat Ramadan. Biasanya ada tiga materi utama yang disampaikan dalam pesantren kilat Ramadan yaitu keislaman, keorganisasian, dan kepemudaan.
Materi tersebut dapat disampaikan menggunakan metode atau aktivitas yang seru. Aktivitas yang seru ini bisa membuat peserta didik menjadi senang untuk melaksanakan pesantren kilat Ramadan.
Adapun aktivitas yang biasanya dilakukan saat pesantren kilat Ramadan cukup beragam seperti penyampaian ceramah, kajian kitab kuning, diskusi bersama, pelatihan keterampilan, bermain bersama (games), hingga penugasan peserta didik. Dengan aktivitas-aktivitas tersebut, peserta didik akan memiliki wawasan dan keterampilan terkait nilai-nilai keislaman.
Manfaat Tradisi Pesantren Kilat Ramadan untuk Peserta Didik
Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh peserta didik dari diselenggarakannya pesantren kilat Ramadan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
- Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan nilai-nilai Islam peserta didik.
- Menguatkan mental spiritual peserta didik.
- Memberikan bekal kepada peserta didik agar siap terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Melatih kemandirian, keberanian, dan akhlakul karimah peserta didik.
- Memberikan pengalaman atau gambaran mengenai pendidikan pondok pesantren melalui aktivitas yang ada pada pesantren kilat Ramadan.
Perkembangan Tradisi Pesantren Kilat Ramadan di Indonesia
Tradisi pesantren kilat di Indonesia muncul dari adanya kecenderungan para siswa zaman dahulu untuk memanfaatkan waktu senggang (liburan sekolah) untuk mendalami ilmu agama ke pesantren selama seminggu bahkan hampir empat minggu. Tradisi ini muncul di Indonesia sekitar tahun 1970-an.
Dalam catatan Ahmad Tafsir (1992) menunjukkan bahwa pada tahun 1970-an, orang-orang di Departemen Agama Pusat (Jakarta) mengirimkan anak-anak mereka ke Pesantren Gontor (Jawa Timur) saat libur sekolah tiba. Mereka mondok di sana untuk belajar dan mendalami agama Islam.
Adapun tujuannya adalah agar anak-anak tersebut tidak nakal, mengisi waktu libur sekolah, dan menambah pengetahuan yang tidak didapatkan pada sekolah umum. Kegiatan seperti ini terus berkembang di berbagai daerah dengan melakukan program selama tiga hari, tujuh hari, bahkan ada yang sampai satu bulan penuh.
Penyelenggaraannya mulai berkembang baik diselenggarakan oleh Badan Kepengurusan Masjid, organisasi kemahasiswaan, osis, dan lain sebagainya. Namun, belum ada catatan akurat kapan tradisi pesantren kilat Ramadan ini dimulai di Indonesia.
Tetapi, pastinya harus diakui bahwa tradisi pesantren kilat Ramadan di negeri ini berkembang sejak tahun 1980-an. Pengaruh pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia menjadikan tradisi pesantren kilat Ramadan masih berkembang dan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman seperti saat ini.
Baca juga: Menilik Kembali 8 Tradisi Sambut Ramadan di Jawa Timur yang Unik, Ngosaran hingga Grebeg Apem
Tradisi pesantren kilat Ramadan menjadi tradisi positif untuk diikuti oleh peserta didik. Banyak aktivitas yang bisa diikuti dan manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti pesantren kilat Ramadan.
Pesantren kilat Ramadan menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan wawasan dan mengasah keterampilan sesuai nilai-nilai Islam saat Ramadan. Tidak heran jika tradisi pesantren kilat Ramadan masih tetap lestari dan eksis diterapkan hingga saat ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News