Omah Balung yang terdapat di kompleks pemakaman Peneleh, Surabaya selalu mencuri perhatian. Walau bangunan ini tampak menyeramkan karena tak terawat, banyak wisatawan yang ingin berfoto ria di tempat tersebut.
Dimuat dari Radar Solo, sepintas tidak ada yang spesial dari bangunan Omah Balung. Bentuknya seperti bangunan ala kolonial Belanda dengan empat pilar di bagian depannya dan bentuk atap segitiga.
Momen Penutupan KKN-T Bela Negara Gelombang II UPN “Veteran” Jawa Timur dan Penyerahan Kenang-Kenangan kepada Kelurahan Kalisari
Tetapi adanya batu nisan di depan pintu membuat orang penasaran apa fungsi sebenarnya dari Omah Balung. Ternyata setelah masuk bangunan itu, adanya dua lubang yang berada di bagian tengahnya, menjawab rasa penasaran.
Layaknya nama bangunan itu, Omah Balung dulu digunakan untuk menyimpan tulang-tulang jenazah orang Belanda. Biasanya mereka yang dikuburkan dalam bangunan ini adalah jenazah yang tak memiliki identitas.
Akibat perpindahan
Makam Peneleh menjadi tempat terakhir bagi sekitar 30.000 warga Eropa di Surabaya dalam kurun waktu pemakaman mulai dari 1847 hingga sekitar 1950-an. Pemakaman ini digunakan setelah pemakaman di kawasan Krembangan penuh.
Pegiat Sejarah Surabaya Nur Setiawan menyebut karena pemindahan ini pembangunan Omah Balung dilakukan. Hal ini untuk tempat kerangka yang tak teridentifikasi.
Mahasiswa KKN Gelombang II UPN “Veteran” Jawa Timur Mengadakan Lomba Cerdas Cermat
"Konon dari pemindahan tadi munculah gagasan mendirikan omah balung di Kherkof Peneleh. Sebab beberapa kerangka ada yang tidak teridentifikasi, kemudian diletakkan di omah balung tersebut," kata pria yang akrab disapa Wawan itu.
Di pemakaman ini terdapat dua jenis kuburan, yaitu makam tetap dan makam sewa kontrak. Makam sewa kontrak ini disewa untuk waktu tertentu. Makam sewa kontrak ini tentu digunakan oleh beberapa “pengontrak”.
Setelah jangka waktu sewa habis, maka tulang tulangnya diambil dan disimpan di rumah tulang (charnelhuiz) yang juga dibangun di dalam area Makam. Model arsitektur “omah balung” ala Yunani.
"Dahulu di pemakaman Peneleh juga menyewakan petak makam. Jika ahli waris sudah tidak mampu membayar sewa petak makam, maka kerangka atau tulang belulang si almarhum akan dipindahkan ke omah balung," ujarnya.
Bangunan Yunani
Kala itu Pemerintah Surabaya membuat charnelhuiz dengan gaya bangunan klasik Yunani dengan aksentuasi pilar pilar di bagian depan. Lumut dan kerak yang menghitam juga memenuhi dinding itu. Begitu pula dengan semak-semak yang merambat di bagian atasnya.
Setelah masuk ke dalam ruangannya, ternyata di dalamnya terdapat ruangan berukuran sekitar 2 m 4 meter. Di sanalah tulang tulang dari penyewa kontrak itu dimasukkan.
Melayat Makam Keramat yang Tetap Terawat di Sebelah Mall Megah Surabaya
Terlepas dari misteri itu, di balik sosok bangunannya yang cukup menyeramkan, Omah Balung ini memiliki pesona keindahan tersendiri. Banyak foto karya para fotografer yang menyajikan keindahan Omah Balung ini yang berpadu dengan kecantikan para modelnya saat berfoto ria disana.
Sumber:
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News