Pekan Frankofoni di Indonesia resmi dibuka pada Senin, 17 Maret 2025 kemarin di IFI Thamrin, Jakarta. Dimulai pukul 16.30 di gedung auditorium. Pada acara pembukaan ini, nantinya akan ada pembukaan dari dua Duta Besar, yakni Fabien Penone (Duta Besar Prancis, Timor Leste, ASEAN, dan Sekretaris Jenderal dari grup duta besar Frankofon) dan disambung dengan sambutan dari Nicholas Panayiotou selaku Duta Besar Cyprus.
Dalam acara puncaknya ini, juga turut dimeriahkan oleh penampilan dari penyanyi asal Jakarta, Vira Talisa.
Rangkaian acara pembuka ini dipandu dengan 2 MC yang menggunakan bahasa Prancis dan diterjemahkan juga ke bahasa Indonesia. Sedangkan untuk pembukaan, narasi disampaikan menggunakan bahasa Prancis dan dilengkapi dengan teks terjemahan bahasa Indonesia di layar utama panggung auditorium.
Pembukaan dari Duta Besar Prancis
Melalui pidato pembukaannya, Fabien Penone menyampaikan sedikit tentang cerita dibalik hari akan seperti apa acara yang akan berlangsung selama seminggu kedepan, lengkap dengan tujuan yang dirinya harapkan dari rangkaian agenda tahun ini.
Penggunaan Francophonie di Dunia
Ada beberapa hal penting yang dirinya sampaikan pada pidatonya, di antaranya ada tentang potensi penggunaan Francophonie yang akan terus berkembang hingga 700 juta penutur di tahun 2050.
Ini dikarenakan penggunaan bahasa Perancis secara global saat ini ada di peringkat 5, bahasa yang paling banyak digunakan di internet ke-4 dan peringkat ketiga yang digunakan dalam perdagangan dunia.
Dirinya menyebutkan jika saat ini ada total 60.000 pemuda aktif yang belajar berbahasa Prancis. Program studi bahasa dan sastranya juga sudah tersebar di 15 program studi jenjang universitas dan di 500 SMA yang di antaranya ada 2 sekolah bertaraf internasional di Jakarta dan Bali.
Tentang Francophonie dan Komitmennya
Poin penting lainnya yang dia sampaikan adalah tentang KTT Francophonie 2026 akan diadakan di Kamboja. Menurutnya, ini bisa membuka peluang baru untuk menegaskan ambisi dan komitmen yang semakin inklusif bagi Francophonie.
Dikutip dari buku programnya, Sejak tahun 1970 Francophonie telah menyatukan 93 negara serta pemerintahan ke dalam naungan Organisation Internationale de la Francophonie (OIF). Kelompok ini menjadi penggerak dalam membentuk harmoni budaya dan bahasa, juga menjunjung tinggi nilai-nilai terkait perdamaian, demokrasi dan hak asasi manusia.
Diakhir pemaparan pembukaannya, Fabien Penone melihat keragaman acara pada pekan Frankofoni di Indonesia sebagai momen besar untuk memikirkan tantangan besar di era saat ini serta menambah insight tentang global dan peluang studi.
Sambutan dari Duta Besar Cyprus
Sesi selanjutnya langsung dilanjut dengan pemaparan narasi dari Duta Besar Cyprus, Nicholas Panayiotou. Dirinya banyak memaparkan terkait tujuan OIF, keterlibatan masyarakat dan negara di dalamnya serta cerita dibalik keterlibatan Cyprus di kelompok tersebut. Berikut adalah beberapa poin penting terkait ini:
- Salah satu tujuannya yaitu mempromosikan serta mewadahi pertukaran budaya dan bahasa, berlangsung di tingkat diplomatik lebih penting dan melibatkan masyarakat baik multidimensional ataupun multidireksional
- Acara menyambut hari Frankofoni Internasional ini adalah ajang besar untuk lebih memperkenalkan dan bertukar insight tentang kebudayaan, bahasa serta peluang studi yang dikemas melalui acara dan media hiburan serta melibatkan banyak masyarakat umum
Di akhir pidatonya, Nicholas Panayiotou bercerita jika Cyprus baru ditetapkan sebagai anggota penuh pada bulan Oktober tahun lalu. Pengesahan ini hasil banyak keterlibatan sejak awal bergabungnya negara tersebut sejak tahun 2006.
Keputusannya didasari karena dirinya melihat adanya kerja sama bersifat dibeberapa bidang yang dia yakini dalam jangka panjang akan menjadi sebuah pendekatan kolektif yang umum diterapkan di Internasional.
Lalu selanjutnya sebelum ke puncak acara pembukaan yakni pertunjukan musik, ada sesi foto bersama dari 14 Duta Besar yang hadir.
Konser Akustik Vira Talisa
Vira Talisa adalah penyanyi asal Jakarta yang melanjutkan studi di Rennes, Prancis, hingga mengembangkan kariernya di sana. Beberapa lagu orisinil yang dia nyanyikan, tak hanya berbahasa Indonesia tetapi juga dengan bahasa Inggris yang gaya musik dari instrumennya terasa seperti musik-musik Prancis.
Semaine de la Francophonie 2025 Merayakan Hari Francophonie Sedunia Bersama IFI Selama Sepekan di 10 Kota
Namun, pada malam pembukaan ini, wanita tersebut tidak membawakan lagu-lagu miliknya sendiri, melainkan juga 6 lagu Prancis yang cukup populer dengan gaya akustik.
Setelah meninggalkan auditorium, para tamu diberi suvenir berupa sampel dari produk kosmetik yang cukup ternama dari Prancis. Setelahnya, IFI menyajikan beberapa kudapan seperti sandwich,croissant, dan ragam manisan dessert.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
