spesies baru lobster hias dari papua akhirnya berhasil diidentifikasi di eropa - News | Good News From Indonesia 2025

Spesies Baru Lobster Hias dari Papua Akhirnya Berhasil Diidentifikasi di Eropa

Spesies Baru Lobster Hias dari Papua Akhirnya Berhasil Diidentifikasi di Eropa
images info

Spesies baru lobster hias yang diberi nama ilmiah Cherax pulverulentus berhasil diidentifikasi oleh para peneliti. Lobster ini sebelumnya sering disalahartikan sebagai Cherax pulcher, spesies lobster hias yang juga berasal dari Papua.

Namun, melalui penelitian mendalam, para ilmuwan menyimpulkan bahwa ini adalah spesies baru yang juga berasal dari Papua.

Proses Penemuan Cherax pulverulentus

Penemuan Cherax pulverulentus dimulai ketika enam ekor lobster hias dari Papua tiba di Republik Ceko pada Maret 2023. Lobster ini dibeli dari pedagang satwa peliharaan di Ceko oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Jiri Patoka, ahli lobster air tawar dari Universitas Ilmu Hayati Ceko Praha.

Awalnya, lobster ini dianggap sebagai Cherax pulcher karena kemiripan warna dan bentuknya. Namun, setelah dilakukan analisis morfologi dan DNA, terungkap bahwa lobster ini memiliki perbedaan genetik sekitar 2 persen dari Cherax pulcher, serta ciri fisik yang khas, seperti bintik-bintik di tubuhnya.

Proses identifikasi ini melibatkan peneliti dari berbagai negara, termasuk Surya Gentha Akmal dari IPB University, serta Martin Blaha dan Antonin Kouba dari Universitas Bohemia Selatan, Ceko. Penelitian ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa pada Januari 2025.

Ciri Fisik Cherax pulverulentus

Cherax pulverulentus memiliki ciri fisik yang menarik, terutama dari segi warna dan pola tubuhnya. Lobster ini memiliki dua varian warna utama: ungu dan biru. Varian ungu memiliki tubuh biru kehijauan dengan bintik-bintik ungu dan ujung ekor berwarna putih pucat.

Sementara varian biru memiliki tubuh biru tua dengan bintik hitam dan ujung ekor oranye terang. Ukurannya relatif sedang, sekitar 5 cm, dan tidak agresif, sehingga cocok sebagai hewan hias akuarium.

Ciri khas lain dari spesies ini adalah adanya bintik-bintik kecil di seluruh tubuhnya, yang menjadi dasar pemberian nama ilmiahnya. Nama “pulverulentus” berasal dari Bahasa Latin yang berarti "tertutup debu", merujuk pada bintik-bintik tersebut yang menyerupai partikel debu. Nama umum yang disarankan untuk spesies ini adalah "lobster berdebu".

Baca juga Udang Selingkuh, Lobster Unik Nan Lezat dari Perairan Papua

Dari Papua ke Eropa

Pemberian nama ilmiah untuk spesies baru ini melalui proses yang panjang dan teliti. Setelah melalui analisis morfologi dan genetik, para peneliti menyimpulkan bahwa lobster ini memang berbeda dari spesies yang sudah dikenal sebelumnya.

Nama Cherax pulverulentus dipilih untuk menggambarkan ciri fisiknya yang unik, yaitu bintik-bintik di tubuhnya yang menyerupai debu. Proses penemuan ini juga melibatkan perjalanan panjang lobster dari Papua ke Eropa.

Lobster ini ditangkap dari habitat aslinya di anak sungai sekitar Danau Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, kemudian diekspor ke pasar global melalui pedagang grosir di Sorong dan Jakarta. Dari sana, lobster ini dikirim ke berbagai negara, termasuk Ceko, tempat penelitian dilakukan.

Cherax pulverulentus terancam punah

Meskipun Cherax pulverulentus telah dikenal dalam perdagangan akuarium hias selama lebih dari 20 tahun, perilaku alaminya di habitat asli masih belum banyak diketahui. Lobster ini hidup di sungai-sungai terpencil di dataran tinggi batu kapur, dengan ketinggian sekitar 250 meter di atas permukaan laut.

Habitatnya yang terisolasi membuatnya rentan terhadap ancaman seperti deforestasi, polusi sungai, dan penangkapan berlebihan untuk perdagangan.

Para peneliti menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami ekologi dan perilaku alami Cherax pulverulentus. Selain itu, upaya konservasi diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar, mengingat Papua merupakan hotspot keanekaragaman hayati dengan banyak spesies endemik yang belum terdeskripsikan.

Baca juga Viral di TikTok, Ikan Remora Punya Alat Pengisap yang Bentuknya Mirip Jejak Sepatu

Referensi:

Patoka, J., Akmal, S. G., Blaha, M., & Kouba, A. (2025). Cherax pulverulentus, a new freshwater crayfish (Decapoda: Parastacidae) from Southwest Papua Province, Indonesia. Zootaxa, 5405(1), 123-135. https://doi.org/10.11646/zootaxa.5405.1.5

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.