drone dan ai untuk selamatkan dugong si sapi laut dari ancaman kepunahan - News | Good News From Indonesia 2025

Drone dan AI untuk Selamatkan Dugong, Si “Sapi Laut” dari Ancaman Kepunahan

Drone dan AI untuk Selamatkan Dugong, Si “Sapi Laut” dari Ancaman Kepunahan
images info

Halo, Kawan GNFI!

Siapa yang pernah mendengar tentang dugong? Mamalia laut yang dikenal sebagai “sapi laut” ini sering dianggap sebagai makhluk mitos karena sulit ditemukan. Namun, tahukah Kawan bahwa dugong (Dugong dugon) kini masuk dalam daftarterancam punah akibat hilangnya padang lamun, perburuan, dan dampak aktivitas manusia?

Di Indonesia, populasi dugong tersebar luas, terutama di perairan dangkal yang kaya lamun, seperti di Sulawesi Utara. Namun, karena sifatnya yang pemalu dan sering berpindah tempat, pemantauan dugong sangat sulit dilakukan.

Kabar baiknya, penelitian terbaru telah memanfaatkan teknologi drone dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dugong dengan lebih efektif! Yuk, simak lebih lanjut bagaimana teknologi ini dapat membantu konservasi dugong dan bagaimana kita semua bisa berkontribusi!

Dugong, Mamalia Laut yang Rentan

Dugong adalah mamalia laut yang bergantung sepenuhnya pada padang lamun sebagai sumber makanannya. Populasinya terus menurun akibat:

  • Degradasi habitat – Padang lamun, rumah utama dugong, menyusut akibat polusi, sedimentasi, dan perubahan iklim.
  • Perburuan liar – Dugong masih diburu untuk diambil minyak dan dagingnya, meskipun sudah dilindungi secara hukum.
  • Ancaman dari aktivitas manusia – Dugong sering tertabrak kapal atau terperangkap dalam jaring nelayan.
Dugong dan Manatee, Hewan Mamalia Laut yang Kerap Dikira Kembar

Di Indonesia, dugong telah dilindungi berdasarkan UU No. 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, serta terdaftar dalam Appendix I CITES, yang berarti perdagangan internasionalnya dilarang. Namun, tanpa data populasi yang jelas, upaya konservasi sulit dilakukan.

Teknologi Drone dan AI, Harapan Baru bagi Dugong

Sebuah penelitian terbaru di Sulawesi Utara telah menggunakan teknologi drone dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dugong secara lebih akurat. Menggunakan drone DJI Air 2s, para peneliti berhasil melakukan 28 penerbangan dan menangkap lebih dari 8.500 foto, dengan 56 foto di antaranya terdapat visual dugong.

Metode ini memungkinkan:

  • Pemantauan di area luas dengan biaya lebih rendah dibandingkan survei kapal atau penyelaman.
  • Identifikasi individu dugong tanpa mengganggu habitatnya.
  • Analisis berbasis AI untuk meningkatkan akurasi deteksi dugong dalam citra udara.

Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa sistem AI saat ini masih memiliki keterbatasan. Dari 153 deteksi AI, hanya 17,6% yang benar-benar dugong, sementara sisanya adalah kesalahan identifikasi. Ini menunjukkan bahwa AI masih memerlukan lebih banyak data pelatihan untuk meningkatkan akurasinya.

Konvensi CITES dan Upaya Konservasi Global

Sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, Indonesia berperan penting dalam implementasi Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies yang Terancam Punah (CITES). Konvensi ini bertujuan untuk mengontrol perdagangan spesies langka, termasuk dugong, yang masuk dalam Appendix I CITES.

Namun, meskipun regulasi sudah ada, tantangan terbesar dalam perlindungan dugong adalah penegakan hukum dan pengelolaan habitatnya. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat lokal dalam menjaga keberlanjutan populasi dugong.

Bagaimana Kita Bisa Membantu?

Kawan GNFI, meskipun teknologi telah memberikan harapan baru dalam konservasi dugong, kita semua tetap punya peran penting dalam menyelamatkan spesies ini! Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan:

  • Kurangi polusi laut, terutama sampah plastik yang dapat merusak padang lamun.
  • Hindari membeli produk berbasis dugong, seperti minyak atau dagingnya.
  • Dukung program konservasi, baik melalui edukasi, donasi, atau menjadi sukarelawan di organisasi lingkungan.
  • Bijak dalam beraktivitas di laut, seperti menghindari kecepatan tinggi di area padang lamun untuk mencegah tabrakan dengan dugong.
Mengenal Ikan Dugong, Mamalia Laut Nan Cantik Yang Kini Terancam Punah

Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat memberikan dampak besar bagi kelangsungan dugong di perairan Indonesia. Mari jadikan Hari Konvensi CITES setiap tanggal 3 Maret sebagai pengingat bahwa melindungi satwa liar adalah tanggung jawab kita bersama!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.