AIESEC in UPNVJ kembali menghadirkan Ecomate 2.0, sebuah Local Project yang berfokus pada Sustainable Development Goals (SDG) 13: Climate Action.
Program ini mengajak pemuda menjaga lingkungan melalui recycling, planting, dan edukasi mitigasi perubahan iklim. Selama satu bulan, dari 6 hingga 30 Januari 2025, 32 partisipan mengikuti program hybrid ini.
Sesi Edukatif, Wawasan Mendalam dari Para Ahli
Dua minggu pertama diisi sesi bersama pembicara nasional dan internasional. Diawali dengan sesi Dive Into a World, yang dibawakan oleh speaker mancanegara, yaitu Purvasri Das, Chief of Business Development Bare Craft Consulting. Sesi ini membahas SDG 13 dan strategi global menghadapi perubahan iklim.
Selanjutnya, Almira Pratisadewi, Climate & Energy Officer WWF Indonesia, membawakan sesi CLIMATEers mengenai tantangan lingkungan dan solusi mengurangi dampaknya. Sebagai bentuk dari kolaborasi dengan WWF Indonesia, seluruh partisipan Ecomate 2.0 mendapatkan Members of Nature (MoNa) Membership, yang memungkinkan partisipan bergabung dalam komunitas WWF.
Dalam sesi EcoActions, Jacklyn Tamara Wongso, Founder Hareudang Bandung, menekankan pentingnya mitigasi perubahan iklim. Partisipan juga turut serta dalam kampanye No Food Waste melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan makanan berkelanjutan.
Kolaborasi AIESEC UIN Jakarta x KEMENKES, Kolaborasi Sehat Ciptakan Generasi Kuat!
Solusi praktik diperkenalkan melalui sesi HydroGreen oleh Gitta Simbing, trainer dari Cakap, yang mengajarkan teknik hidroponik sebagai alternatif pertanian ramah lingkungan. Sementara itu, Melchior Raka Daksattama, Founder & CEO dari Waste & Wishes Indonesia dalam sesi Waste to Wonders mengajak partisipan memahami pengelolaan sampah yang efektif dan bernilai guna.
Speaker terakhir, Andi Nurul sebagai COO dari Rappo Indonesia, membawakan sesi Upcycled Innovations yang menjelaskan circular economy sebagai solusi berkelanjutan.
Aksi Nyata: Edukasi, Kampanye, dan Konservasi Lingkungan
Selain menghadirkan sesi edukatif, Ecomate 2.0 juga memberikan pengalaman langsung bagi partisipan melalui berbagai aksi lingkungan yang interaktif dan bermakna. Program ini diawali dengan Off the Clock, sebuah kegiatan untuk partisipan dari Ecomate 2.0 dan Edlevate 3.0 membangun solidaritas sekaligus menumbuhkan semangat kolaborasi dalam menjalankan aksi keberlanjutan.
Selanjutnya, dalam sesi Let iT Grow, partisipan menyiapkan biji kecambah yang akan digunakan dalam demonstrasi edukatif di sekolah serta menciptakan produk dari plastik yang akan dibagikan kepada masyarakat dalam kegiatan Car Free Day.
Puncak kegiatan adalah LEADvation Day, di mana partisipan mengajarkan siswa-siswi SDN 11 tentang perubahan iklim dan dampaknya, sekaligus memperkenalkan teknik hidroponik. Partisipan mengajak siswa menanam kecambah dan menggunakan botol daur ulang.
Refleksi, Apresiasi, dan Transformasi, Penutupan AIESEC FUTURE LEADERS Winter 2024
Dengan demikian, siswa-siswi dapat belajar pentingnya menjaga lingkungan dan solusi untuk memberikan dampak bagi keberlanjutan bumi.
Sebagai bentuk kampanye, partisipan mengikuti kegiatan Waving Wave, sebuah gerakan Car Free Day (CFD) yang berfokus pada edukasi limbah plastik dan pembagian produk recycling hasil kreasi.
Ecomate 2.0 menanamkan kesadaran gaya hidup yang ramah lingkungan, serta mengajak masyarakat untuk berupaya menjaga kelestarian lingkungan.
Kolaborasi Berskala Nasional dan Internasional
Partisipan Ecomate 2.0 mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan melalui National Networking dan International Networking. Dalam sesi National Networking, partisipan berinteraksi dengan partisipan lain dari Manikmaya 2.0, Kata Gaia 3.0, dan Green Lantern, yang diinisiasi oleh AIESEC in UIN Jakarta dan AIESEC in UNPAD, dengan total partisipan 133 orang dalam Zoom Meeting. Sesi ini menjadi wadah untuk bertukar opini dan gagasan melalui Forum Group Discussion (FGD).
Partisipan juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan International Networking bersama AIESEC in De La Salle University (DLSU), Filipina. Partisipan memperluas wawasan mengenai aksi iklim di tingkat global, berbagi perspektif dengan pemuda dari negara lain, serta membangun relasi yang lebih luas.
Mewujudkan Pemimpin Peduli Lingkungan
Sebagai tambahan, partisipan juga mendapatkan berbagai manfaat, seperti voucher dari CAKAP untuk belajar bahasa asing melalui aplikasi, serta akses ke Poplite dari Populix guna memperluas wawasan dalam riset dan analisis data.
Selain itu, program ini turut didukung oleh PT Penerbit Quadra Inti Solusi sebagai salah satu sponsor, yang berperan dalam menyukseskan Ecomate 2.0.
AIESEC Global Volunteer #EP Stories, Perjalanan Enam Minggu Nayla sebagai Volunteer di Thailand
Ecomate 2.0 sukses memberikan pengalaman berharga bagi para partisipannya, terbukti dengan skor kepuasan yang mencapai 9.8/10. Program ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam.
Salah satu partisipan Ecomate 2.0, yakni Salma Hani Nazhifah, mahasiswa Sistem Informasi UPN “Veteran” Jakarta, membagikan pengalamannya, "Ecomate 2.0 benar-benar pengalaman yang seru dan berkesan! Aku belajar banyak tentang cara menjaga lingkungan, mulai dari pengolahan sampah hingga mengurangi sisa makanan. Setiap sesi selalu memberi insight baru, ditambah dengan speakers yang inspiratif. Selain itu, aku juga bertemu banyak teman baru, dan hubungan kami semakin akrab. Program ini bukan hanya edukatif, tapi juga memperkaya pengalaman dan persahabatan.”
Dengan berakhirnya Ecomate 2.0, AIESEC in UPNVJ memperkuat komitmennya dalam mencetak pemimpin peduli lingkungan. Program ini menjadi bukti bahwa aksi langsung dan edukasi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan perubahan positif bagi bumi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News