Harimau merupakan jenis kucing besar yang termasuk ke dalam keluarga Felidae dengan nama ilmiah Panthera tigris. Berdasarkan data IUCN Red List, terdapat 9 subspesies harimau di dunia yang 3 diantaranya merupakan satwa endemik Indonesia, yaitu:
- Harimau Rusia/Amur (Panthera tigris altaica)
- Harimau Indocina Utara (Panthera tigris corbetti)
- Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis)
- Harimau Malaysia (Panthera tigris jacksoni)
- Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
- Harimau Bali (Panthera tigris balica)
- Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica)
- Harimau Bengal (Panthera tigris tigris)
- Harimau Caspian (Panthera tigris virgata)
Baca Juga: Negara dengan Populasi Harimau Terbanyak di Dunia
Sayangnya, populasi harimau Jawa dan Bali telah dinyatakan punah baik di alam liar maupun penangkaran. Oleh karena itu, harimau Sumatera menjadi satu-satunya jenis harimau yang tersisa dan perlu dijaga kelestariannya agar tidak punah seperti 2 jenis harimau endemik indonesia lainnya.
Status konservasi harimau spesies Panthera tigris secara global ditetapkan dalam level Endangered (Terancam Punah) berdasarkan data IUCN Red List per Desember 2021. Perburuan liar dan degradasi habitat merupakan faktor terbesar penyebab kepunahan populasinya di alam.
Dilansir dari GoodStats, populasi harimau di seluruh dunia saat ini diperkirakan kurang dari 5.000 ekor dan terus mengalami penurunan. Sama halnya dengan populasi harimau Sumatera yang diperkirakan berkisar antara 400-600 ekor di alam liar.
Untuk bisa berjumpa dengan harimau Sumatera di alam liar, Kawan GNFI bisa berkunjung ke Taman Nasional yang ada di pulau Sumatera sebagai habitat asli harimau Sumatera, meliputi:
- Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
- Taman Nasional Batang Gadis
- Taman Nasional Berbak
- Taman Nasional Kerinci Seblat
- Taman Nasional Gunung Leuser
- Taman Nasional Way Kambas
- Taman Nasional Bukit Tigapuluh
- Taman Nasional Kermutan
- Taman Nasional Rimbang Baling
- Taman Nasional Tesso Nilo
Bertemu Si Kucing Oren Besar di habitat aslinya bukanlah hal yang mudah, mengingat sifat harimau yang soliter dan pemalu sehingga cenderung menghindari kontak dengan manusia. Namun, Kawan GNFI tidak perlu bersedih hati, sebab Kawan masih bisa berjumpa dengan harimau di pusat penangkaran yang terdapat di sejumlah lokasi di Indonesia.
Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia menjadi salah satu pusat penangkaran harimau di Indonesia. Tak hanya harimau Sumatera, di sana terdapat pula harimau Benggala yang turut dijaga kelestariannya.
Dilansir dari Kompas dan Padang Ekspres, Taman Safari Indonesia memiliki 10 ekor harimau Sumatera per Januari 2024 serta 17 ekor harimau Benggala per November 2024.
Dikutip dari Republik Jabar, Taman Safari Indonesia menerapkan teknologi bank sperma dan proses inseminasi untuk mendukung keberhasilan perkembangbiakan harimau Sumatera dan Benggala secara ex situ (di luar habitat aslinya).
Program ini memungkinkan pengawetan sperma harimau jantan dengan kualitas terbaik dan subur untuk dibuahkan ke dalam rahim harimau betina.
Kelahiran harimau Sumatera di Indonesia tercatat terakhir kali pada 4 Mei 2021. Dilansir dari situs Taman Safari, Isyana dan Aura merupakan 2 anak harimau Sumatera berjenis kelamin betina yang lahir secara normal di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur.
Sementara itu, terdapat pula kelahiran harimau Sumatera yang baru-baru ini mencuri perhatian publik internasional. Ialah Bakso, anak harimau Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Disney’s Animal Kingdom, Florida, Amerika Serikat pada 26 September 2024.
Tingkah dan rupanya yang menggemaskan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung kebun binatang tersebut.
Baca Juga: Bakso, Bayi Harimau Sumatra Jadi Idola Baru di Kebun Binatang Milik Disney, Amerika Serikat
Barumun Nagari Wildlife Sanctuary
Barumun Nagari Wildlife Sanctuary merupakan pusat penangkaran harimau yang terletak di Kawasan Penyangga Suaka Margasatwa Barumun, Kabupaten Batang Lawas Utara, Sumatera Utara.
Pusat penangkaran ini didirikan pada November 2016 seluas 23 hektare atas hibah seorang pengusaha bernama Kasim untuk kepentingan rehabilitasi harimau Sumatera yang ditangkap warga pada kala itu.
Dilansir dari situs Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Barumun Nagari Wildlife Sanctuary merupakan bentuk kolaborasi Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui TFCA-Sumatera (Tropical Forest Conservation Action for Sumatera) sebagai program konservasi hutan sumatera.
Barumun Nagari Wildlife Sanctuary menjadi tempat rehabilitasi, penyelamatan, serta perkembangbiakan harimau sumatera sebelum dilepas liarkan ke Suaka Margasatwa Barumun maupun ke Taman Nasional yang berada di pulau Sumatera.
Pusat penangkaran Barumun Nagari Wildlife Sanctuary berhasil merehabilitasi dan melepasliarkan harimau sumatera yang berkonflik dengan manusia. Data terbaru terkait pelepasliaran harimau sumatera hasil rehabilitasi Barumun Nagari Wildlife Sanctuary dilakukan pada Maret 2024.
Sebagaimana dikutip dari Kompas, terdapat 2 harimau sumatera yang dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser setelah melalui serangkaian perawatan dan observasi di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary.
Baca Juga: Puti Malabin, Harimau Sumatera yang Diantar Pulang Naik Helikopter
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News