Pernahkah Kawan GNFI merasa terlalu diperhatikan ketika kamu membuat kesalahan-kesalahan kecil? Seolah semua mata tertuju kepadamu saat melakukan kesalahan kecil, misalnya salah pengucapan kata di depan umum atau bahkan hanya sekadar memakai baju warna terang mencolok?
Padahal, bisa jadi orang lain tidak begitu peduli atau memerhatikan kita, loh! Fenomena ini disebut dengan ’spotlight effect’. Lalu, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Mengenal Spotlight Effect
Spotlight effect terjadi ketika seseorang merasa diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya. Individu ini merasa dirinya sebagai “sorotan” dalam kehidupan sehari-harinya. Padahal pada kenyataannya, orang-orang tidak benar-benar peduli terhadap apa yang dilakukan.
Michael Ross dan Fiore Sicoly (1979), psikolog yang meneliti tentang bias egosentris mengatakan bahwa seorang individu memiliki kecenderungan fokus yang berlebihan pada dirinya sendiri. Selain itu, individu merasa sering berpatisipasi banyak dari pada orang lain. Hal ini terjadi karena kita lebih mudah mengingat apa yang diri kita lakukan dari pada orang lain.
Tetap Produktif Selama Puasa, Tips Mengatur Energi dan Kesehatan Mental di Bulan Ramadan
Penelitian lain tentang spotlight effect “naive realism” (Gilbert & Gill, 1997, Piaget, 1929; L. Ross & Ward, 1996) yang mengatakan bahwa individu cenderung berpikir bahwa persepsi kita adalah hal yang utama dan benar, sementara persepsi orang lain bukanlah fakta.
Individu merasa sudut pandang merekalah yang paling benar, sementara sudut pandang orang lain dianggap salah. Hal ini berkaitan dengan spotlight effect di mana kita sering melihat dunia dari perspektif kita sendiri tanpa menyadari bahwa orang lain memiliki perspektif yang berbeda.
Mengapa Spotlight Effect Bisa Terjadi?
Spotlight effect itu terjadi karena bias egosentris yang membuat kita melihat sebuah kejadian dari perspektif diri sendiri. Ini membuat seseorang mengira orang lain memperhatikan kita, sama seperti kita memperhatikan diri kita sendiri.
Faktor lainnya yang membuat spotlight effect ini sering terjadi yaitu ketakutan akan penilaian sosial orang lain, di mana kecemasan datang ketika kita melakukan sesuatu yang memancing perhatian publik dan kita melebihkan-lebihkan reaksi terhadap hal tersebut. Hal ini tidak dapat dimungkiri bisa terjadi karena adanya trauma pada masa lalu akan penilaian sosial.
Mengapa Spotlight Effect Perlu Dihindari?
Terlalu percaya bahwa orang lain selalu memperhatikan kita bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Hal ini terjadi karena dapat menurunkan rasa percaya diri dan membuat kita kehilangan banyak peluang dalam hidup hanya karena tidak mau menjadi pusat perhatian. Jika hal ini terus dibiarkan, dapat menyebabkan kecemasan sosial.
Bagaimana Cara Mengatasi Spotlight Effect?
Solusi pertama dalam mengatasi kecenderungan merasa seperti pusat perhatian adalah dengan cara menanamkan pola pikir bahwa orang-orang mungkin akan menyadari perbuatan kecil yang kita lakukan. Namun, itu hanya dalam tempo waktu itu saja. Setelah itu, orang-orang akan lupa pada perbuatan kita tersebut dan tidak memedulikannya lagi.
Sambut Ramadan 2025, yuk Kenali Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental!
Terapkan pemikiran yang positif terhadap diri kita sendiri, jangan menyimpulkan hal yang belum tentu benar, dan jangan menebak-nebak isi pikiran orang lain terhadap kita.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News