Bagi Sirilus Siko, menjadi atlet sepak bola amputasi dan kurir JNE adalah kerja keras. Hasilnya pun manis karena ia mampu berprestasi di lapangan dan kariernya di perusahaan mengalami peningkatan.
Sirilus Siko adalah pemain sepak bola amputasi yang ikut memperkuat Timnas Amputasi Indonesia. Di samping itu, ia juga merupakan kurir perusahaan ekspedisi dan logistik terkemuka di Indonesia, JNE, di Surabaya, Jawa Timur.
Menjalani dua peran seperti demikian tentu butuh perjuangan. Itulah yang dialami Sirilus Siko. Ia harus pandai membagi waktu agar bisa bekerja sekaligus melakoni latihan.
Sebagai kurir, Sirilus Siko menghabiskan waktu berjam-jam mengitari berbagai lokasi di Surabaya untuk mengantar barang. Setelah tuntas menunaikan kewajiban hariannya, barulah pria berusia 24 tahun itu berlatih.
"Saat saya masih bekerja di lapangan, saya membagi waktunya pagi sama malam. Kalau pagi saya bekerja di JNE, malamnya kalau saya pulang jam 6 atau 7 malam, saya sempatkan latihan malam." ujar Sirilus Siko saat ditemui GNFI di Jakarta Barat, Kamis (27/2/2025) lalu.
Diakui Sirilus Siko, bekerja sebagai kurir JNE membuatnya lebih sering berlatih mandiri ketimbang latihan bersama tim. Kendati demikian, ia tetap mendapatkan dukungan dari perusahaan tempatnya bekerja untuk tetap berkiprah sebagai pesepak bola amputasi.
"Latihan bersama timnya hari Minggu. Cuma saya masuk kerja kalau hari Minggu jadi tidak sempat, seringnya latihan sendiri." papar Sirilus Siko.
Perjuangan Sirilus Siko untuk membagi waktu antara bekerja dan berlatih tak sia-sia. Pria kelahiran Ende, Nusa Tenggara Timur, itu mampu menorehkan sederet prestasi cemerlang. Terakhir, ia memperkuat Timnas Amputasi Indonesia di Amputee Football Asian Championship 2025, turnamen sepak bola amputasi antarnegara Asia di Bangladesh pada 7-12 Februari lalu. Hasilnya, Indonesia meraih runner-up turnamen.
Sementara itu sebagai karyawan JNE, Sirilus Siko mendapat penghargaan karyawan berprestasi. Oleh Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, ia diberi hadiah satu unit sepeda motor, uang tunai Rp20 juta, serta pengangkatan sebagai karyawan tetap.
Jordi Cruyff, Penasihat Teknis Timnas Indonesia yang Pernah Juara Liga Inggris bersama Manchester United
Sirilus Siko, Pekerja Keras yang Humoris
Tak mengherankan apabila Sirilus Siko seakan tak kenal lelah dalam bekerja dan berlatih. Sebab, ia memang dikenal sebagai sosok pekerja keras.
"Dia adalah pribadi yang pekerja keras, lalu juga mau mendengarkan ketika mendapat instruksi dari pelatihnya, juga religius karena sering ke gereja." ujar Pelatih Timnas Amputasi Indonesia, Bayu Guntoro.
Menariknya, di balik sifat pekerja kerasnya, Sirilus Riko ternyata juga adalah orang humoris.
"Kalau di lapangan dia sering menghibur teman-temannya." lanjut Bayu.
Kini setelah mampu mengukir prestasi gemilang dan kariernya di perusahaan menanjak, Sirilus Siko tak mau berpuas diri. Sebaliknya, ia justru bertekad untuk terus meningkatkan kualitas diri. Apalagi, ia dan Timnas Amputasi Indonesia telah dinanti tantangan besar, yakni Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2026.
"Begitu aku diangkat jadi pegawai tetap JNE, mungkin nanti aku bisa membagi waktu lebih baik lagi, bisa latihan mandiri dan bersama tim untuk bisa menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026." pungkas Sirilus Riko.
Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya yang Mengasuh Para Bintang Sepak Bola Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News