ilmuwan amerika temukan bulu ekor burung cendrawasih ternyata bisa glow in the dark - News | Good News From Indonesia 2025

Ilmuwan Amerika Temukan Bulu Ekor Burung Cendrawasih Ternyata Bisa "Glow in the Dark"

Ilmuwan Amerika Temukan Bulu Ekor Burung Cendrawasih Ternyata Bisa "Glow in the Dark"
images info

Burung cendrawasih, yang dikenal sebagai salah satu burung paling indah di dunia, ternyata menyimpan keunikan lain yang belum banyak diketahui. 

Selain terkenal dengan bulu-bulunya yang berwarna-warni dan tarian kawin yang memukau, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bulu ekor burung cendrawasih bisa bersinar dalam kegelapan.

Penemuan ini dilakukan oleh para peneliti dari Museum Sejarah Alam Amerika (AMNH) dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Royal Society Open Science.

Biofluoresensi pada Burung Cendrawasih

Biofluoresensi adalah fenomena di mana organisme menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu dan memancarkannya kembali pada panjang gelombang yang berbeda, sehingga terlihat bersinar dalam kegelapan. 

Fenomena ini sebelumnya lebih sering dikaitkan dengan hewan laut seperti ubur-ubur atau ikan tertentu. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa burung cendrawasih juga memiliki kemampuan ini.

Menurut studi yang dilakukan oleh Rene Martin dan timnya, sekitar 37 spesies burung cendrawasih yang hidup di Indonesia, Papua Nugini, dan Australia memiliki sifat biofluoresensi.

Bagian tubuh yang bersinar termasuk kepala, tengkuk, paruh, kaki, dan yang paling mengejutkan, bulu ekor. Ketika terkena sinar ultraviolet (UV) atau cahaya biru, bulu-bulu ini memancarkan cahaya hijau atau kuning kehijauan.

Mekanisme Biofluoresensi pada Bulu Ekor

Biofluoresensi pada burung cendrawasih terjadi karena adanya pigmen khusus dalam bulu mereka yang mampu menyerap dan memancarkan cahaya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Olson et al. (2021) dalam jurnal Scientific Reports, pigmen ini mengandung senyawa fluoresen yang bereaksi terhadap cahaya UV. Ketika burung berada di lingkungan gelap, seperti di hutan lebat Papua, cahaya UV yang terserap akan dipancarkan kembali sebagai cahaya yang terlihat, membuat bulu mereka tampak bersinar.

Bulu ekor burung cendrawasih jantan, khususnya, memiliki struktur mikroskopis yang unik. Struktur ini memungkinkan cahaya dipantulkan dan dipancarkan dengan cara yang lebih intens. Hal ini diduga menjadi bagian dari strategi evolusi untuk menarik perhatian betina selama ritual kawin.

Baca juga Sarang Semut Papua, Rahsia Herbal dari Tanah Cendrawasih

Berfungsi dalam perkawinan

Burung cendrawasih jantan terkenal dengan tarian kawin yang rumit dan memukau. Mereka menggunakan bulu-bulu mereka yang indah untuk menarik perhatian betina.

Penemuan biofluoresensi pada bulu ekor menambah dimensi baru dalam pemahaman kita tentang ritual kawin ini. Menurut penelitian AMNH, ketika burung jantan menari di bawah cahaya redup hutan, bulu ekor mereka yang bersinar dapat menjadi sinyal visual yang kuat untuk menarik perhatian betina.

Selain itu, beberapa spesies burung cendrawasih jantan juga memiliki bagian tubuh lain yang bersinar, seperti lingkaran di sekitar mata dan ubun-ubun kepala. Ketika mereka menari, bagian-bagian ini muncul dari kegelapan, menciptakan efek visual yang dramatis.

Peneliti menduga bahwa biofluoresensi ini berfungsi sebagai alat komunikasi visual yang efektif dalam lingkungan hutan yang gelap.

Meskipun biofluoresensi lebih menonjol pada burung jantan, penelitian juga menemukan bahwa betina memiliki kemampuan serupa, meski tidak seterang jantan.

Bagian tubuh betina yang bersinar biasanya terbatas pada bulu berpola di dada dan perut. Menurut tim peneliti AMNH, ini mungkin digunakan untuk kamuflase atau sebagai sinyal komunikasi dengan burung lain.

Baca juga Kehadiran Cendrawasih dan Pertanda Sebuah Hutan yang Tetap Lestari

Referensi:

  1. Martin, R., et al. (2021). Biofluorescence in Birds of Paradise: A Novel Visual Signal. Royal Society Open Science.
  2. Olson, E. R., et al. (2021). Fluorescent Pigments in Birds: Mechanisms and Functions. Scientific Reports.
  3. Museum Sejarah Alam Amerika (AMNH). (2021). Study Reveals Glow-in-the-Dark Feathers in Birds of Paradise. Press Release.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.