Kota Surabaya pernah menjadi kota favorit orang-orang Eropa pada zaman Kolonial. Karena itu banyak infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah kolonial salah satunya adalah taman.
Taman yang dibangun di sisi utara Surabaya ini diberi nama Willemsplein yang mengambil dari sosok Raja Belanda, Willem. Taman ini ketika itu dibangun untuk menunjang kompleks karesidenan tahun 1900-1916.
“Taman ini berada di tengah dan berdekatan dengan aktivitas bisnis pada masa itu dan juga sebagai penunjang kompleks karesidenan tahun 1900-1916 hingga dibentuknya pemerintah wali kota,” kata Pemerhati Sejarah Surabaya Nur Setiawan yang dimuat dari Radar Surabaya.
Melayat Makam Keramat yang Tetap Terawat di Sebelah Mall Megah Surabaya
Wawan mengungkapkan lokasi ini berada tepat di sisi samping belakang dari bangunan kantor residen (Burgemeester) yang dulu ditempati pejabat setingkat wali kota. Gedung ini juga bersebelahan dengan Jembatan Merah.
Disamping barat juga ada Internationale Crediten Handelvereeniging. Kemudian di sisi utara berjajar komplek industri (pabrik) yang berdiri di sepanjang bibir Kalimas seperti Artileri Constructie Winkel, pabrik uang dan senjata yang menjadi cikal bakal PT Pindad.
Walau saat ini kantor Gouverneur Van Oost Java sudah dirobohkan dan menjadi Jalan Rajawali. Tetapi keberadaan Willemsplein yang sekarang berganti nama jadi Taman Jayengrono masih bertahan saat.
“Gedung tersebut tak lagi tersisa setelah dipindahkan kantornya di Balai Kota sekitar tahun 1920 yang saat ini berada di Jalan Jimerto,” jelasnya.
Saksi sejarah
Taman ini juga punya sejarah penting bagi masyarakat Surabaya. Pasalnya taman ini menjadi saksi perjuangan heroik arek-arek Surabaya pada Pertempuran 10 November 1945.
Di taman ini, arek-arek Suroboyo mengusir penjajah yang membawa dampak yang besar bagi perjuangan melawan kolonialisme kala itu. Di tempat ini pula, Jenderal besar asal Inggris, Brigjend AWS Mallaby tewas setelah dilempar granat oleh para pejuang.
Kota Tua Surabaya, Petualangan Sejarah dan Budaya dalam Satu Hari
“Pada Oktober 1945 taman ini menjadi saksi bisa tewasnya Brigadir AWS Mallaby, Lokasi menjadi sentral dengan seperti Jembatan Merah Plaza dan titik kumpul angkutan antarkota maupun dalam kota dari arah Utara Gresik ke Selatan Sidoarjo dan Mojokerto,” tutupnya.
Karena itulah, taman ini berfungsi sebagai Memorial Park untuk mengenang semangat perjuangan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran Surabaya. Karena itulah, pada 2012 Wali Kota Surabaya mengganti namanya menjadi Taman Sejarah.
Jadi kebanggaan
Karena aspek sekarang ini, warga Surabaya mengaku bangga dengan ada nya tambah ini. Bagi mereka taman ini juga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk atang ke kota terbesar kedua di Indonesia ini.
"Bangga ya jadi warga Surabaya, tamannya banyak, asri, bersih dan pastinya bisa mendatangkan wisatawan baik local maupun asing kesini biar bisa diliat sekaligus dinikmati indahnya," ujar putri yang dimuat RRI.
5 Alasan Bunga Tabebuya Ditanam di Surabaya
Dirinya mengaku sering menghabiskan waktu bersama keluarga di taman tersebut apalagi saat ini ikon kota lama Surabaya sedang popular di masyarakat.
“Taman jayengrono sekarang namanya taman sejarah sedang hits juga karena adanya kota lama, saya sama keluarga sering kesana sekedar menikmati senja tiap akhir pekan karena kebetulan ekat dengan rumah saya," ucapnya.
Sumber:
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News