lebih dekat mengenal tradisi papajar khas orang sunda sebelum masuk ramadan - News | Good News From Indonesia 2025

Lebih Dekat Mengenal Tradisi Papajar Khas Orang Sunda Sebelum Masuk Ramadan

Lebih Dekat Mengenal Tradisi Papajar Khas Orang Sunda Sebelum Masuk Ramadan
images info

Bulan Ramadan selalu di nantikan oleh setiap umat Islam serta menjadi bulan istimewa pembawa berkah dan hikmah. Tak heran jika banyak orang fokus beribadah dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Banyak cara dalam mengeskpresikan kegembiraan menyambut bulan suci Ramadan ini, setiap daerah punya tradisi unik dan khas salah satunya adalah Papajar.

Tradisi Papajar disebutkan sudah lama ada sejak abad ke-16. Berasal dari dua kata yakni, Mapag yang berarti menyambut dan Pajar yang bermakna fajar atau pagi hari. Fajar yang dimaksud ialah akan datangnya bulan Ramadan yang penuh cahaya keberkahan.

Biasanya tradisi ini dilaksanakan oleh satu atau dua minggu sebelum Ramadan tiba. Masyarakat Sunda di Kabupaten Cianjur memaknai dengan adanya tradisi Papajar hal tersebut yang berjalan lurus dengan puasa yang diawali sebelum terbitnya fajar dan berakhir pada saat matahari tenggelam.

Banyak kegiatan yang bisa dilakukan pada tradisi Papajar seperti berkumpul dengan teman, sahabat, keluarga. Makan bersama pergi ke restoran favorit atau membuat nasi liwet dirumah. Kemudian, pergi berwisata ke tempat-tempat yang menarik dengan keluarga tercinta serta tidak lupa berziarah ke makam leluhur atau anggota keluarga.

Berikut merupakan makna dibalik adanya tradisi Papajar, antara lain:

1. Intropeksi Diri

Masyarakat memanfaatkan tradisi Papajar ini dengan intropeksi diri selama setahun kebelakang. Supaya dapat terus berbuat baik kedepannya serta menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

2. Ajang Silaturahmi

Dengan adanya tradisi Papajar bisa mempererat tali silaturahmi dengan teman, kerabat, keluarga, sanak saudara saling berkunjung dari satu tempat ke tempat lainnya.

3. Sebagai Bentuk Rasa Syukur

Tentunya momen spesial yang setiap tahunnya selalu dilakukan menjadi bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena mengingat berkatnya yang luar biasa serta dapat bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan.

4. Momen Berbagi Kebahagiaan

Ketika seseorang mengunjungi keluarganya dengan membawa makanan sukaan kemudian dimakan bersama-sama terlihat sederhana namun terpancar aura kebahagiaan satu sama lain, suasana yang hangat penuh sukacita.

5. Tradisi yang Terjaga

Budaya lokal yang ada dari abad ke-16 terus dijaga, dilestarikan, setiap tahunnya pasti tidak terlewatkan oleh masyakarat Sunda sampai saat ini sadar akan pentingnya warisan budaya.

Tradisi Papajar dikenal masyarakat luas pada tahun 1980-an. Pada mulanya di kepemimpinan Wiratanudatar II pada tahun 1691-1707 ulama dan masyarakat berkumpul di Mesjid Agung Cianjur sembari menunggu keputusan jatuhnya ibadah puasa bulan Ramadan dengan membawa bekal makanan, saling bermaafan satu sama lain serta doa bersama.

Seiring berjalannya waktu kegiatan Papajar berkembang di wilayah Cianjur mulai dari mesjid ke mesjid, setiap tahunnya diselenggarakan. Masyarakat ada yang pergi berziarah, ada yang bertemu dengan keluarga.

Ketika wilayah Cianjur luas meliputi Sukabumi, Bogor dan pesisir selatan pada otoritas Wiratanudatar III mulai menyebar tradisi Papajar tersebut. Cukup membawa pengaruh yang besar dalam tradisi Papajar ini karena Cianjur merupakan representasi Sunda dengan ke-Islaman.

Adapun nilai-nilai praktik tradisi Papajar, yaitu:

1. Gotong Royong

Dalam mewujudkan keinginan bersama setiap individu dengan yang lainnya harus gotong royong saling membantu agar acara yang dilaksanakan berjalan dengan baik.

2. Solidaritas

Solidaritas dalam tradisi Papajar menjadi aspek yang cukup penting, dimana setiap orang pasti terlibat, mempunyai perannya masing-masing entah ada yang membantu dalam membuat masakan, menyusun makanan dan lainnya.

3. Toleransi

Tradisi Papajar tidak memandang latar belakang agama seseorang, siapapun dapat terlibat berbagi berkah kebahagiaan indahnya hidup saling berdampingan serta menghargai.

4. Kebersamaan

Dengan adanya kebersamaan dalam tradisi ini, masing-masing individu dapat mengenal satu sama lain, membuka tali silaturahmi untuk kedepannya juga adanya ikatan persaudaraan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.