Indonesia sebagai negara berkembang masih menggantungkan diri pada bahan bakar ekstraktif seperti minyak bumi. Jumlah pasokan yang kian menipis membuat kita perlu mencari sumber energi alternatif yang mampu menunjang kehidupan tanpa merusak bumi.
Biogas hadir sebagai salah satu sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan dan tentunya melimpah untuk didapatkan. Bagaimana perjalanan Indonesia dalam mengembangkan biogas sebagai sumber energi alternatif? Mari Kawan, kita telisik lebih dalam.
Sumber Energi Terbarukan, Ini Deretan Pembangkit Listrik Geotermal Terbesar di Indonesia
Mengenal Biogas dan Manfaatnya
Biogas merupakan gas alam yang dihasilkan secara natural oleh proses penguraian bahan organik dari mikroorganisme dalam kondisi anaerobik, lingkungan tertutup tanpa oksigen.
Biogas ini dapat diasilkan melalui limbah organik seperti limbah pertanian, limbah makanan, materi organik, hingga kotoran hewan. Beberapa kandungan biogas berwujud metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2), juga sedikit hidrogen sulfida (H2S), nitrogen (N2), dan uap air.
Proses fermentasi biogas terjadi secara alami dan memberikan banyak manfaat. Pertama, menjadi sumber EBT yang mengurangi emisi rumah kaca. Kedua, membantu pengelolaan limbah organik dan menghasilkan pupuk organik.
Ketiga, membantu kemandirian energi negara dan ketergantungan atas bahan bakar minyak bumi. Keempat, industri biogas juga meningkatkan diverisifikasi ekonomi energi alternatif.
Bukti Nyata Manfaat Biogas di Sejumlah Desa Jawa Timur
Potensi Biogas di Indonesia
Implementasi teknologi biogas di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1980-an yang didukung oleh Food and Agricultural Organization (FAO). Pada tahun 2019, Indonesia telah menghasilkan 26,72 juta m3/tahun biogas yang dihasilkan oleh 48.038 digester biogas.
Namun kondisi ini masih belum mencapai potensi yang diharapkan jika dibandingkan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang memiliki 42 juta digester biogas dan juga dengan India dengan 12,3 juta digester biogas.
Sejumlah bahan baku biogas dalam wujud biomassa seperti limbah organik sangat melimpah di Indonesia. Ketersediaan bahan baku akan terus meningkat sejalan dengan meingkatnya jumlah penduduk.
Beberapa komponen yang dapat menjadi sumber bahan baku terbesar adalah kotoran ternak hewan, Palm Oil Mill Effluent (POME), dan juga limbah organik domestik.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional menjadi landasan bagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membangun program nasional demi mencapai 23% total penggunaan EBT di tahun 2025 dan 31% di tahun 2050.
Peraturan tersebut merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengembangkan potensi biogas di Indonesia.
Hambatan Pengembangan Biogas di Indonesia
Ada banyak hambatan dalam pengembangan biogas sebagai salah satu sumber energi alternatif di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah:
- Belum adanya perencanaan struktural bagi pengembangan biogas yang menjadi fokus program nasional. Negara perlu menjadikan energi alternatif seperti biogas sebagai program terpadu yang ditarget pertumbuhannya tiap tahun.
- Pembangunan infrastruktur yang belum memadai untuk mobilisasi logistik biogas dari bahan baku menuju industri. Supply chain bagi produksi yang tinggi dan sulit diakses oleh konsumen.
- Belum meratanya pengolahan limbah yang menghasilkan bahan baku layak industri dan standarisasi teknologi biogas yang memiliki kualitas produksi tinggi.
- Masih kurangnya sosialisasi program pemanfaatan biogas bagi masyarakat untuk pemanfaatan industri kecil dan menengah. Terutama di daerah-daerah terpencil yang memiliki akses bahan baku melimpah.
Solusi bagi Masa Depan Bangsa
Peningkatan produksi biogas di Indonesia dapat memberikan manfaat bagi masyarakat juga pemerintah. Melihat beberapa hambatan yang ada, banyak solusi yang dapat dilakukan, antara lain:
- Melakukan riset dan pengembangan kebijakan yang mengedepankan energi alternatif dengan biogas sebagai fokus nasional.
- Pembangunan infrastruktur dan supply chain biogas yang disertai kolaborasi stakeholder terkait, dari swasta dan masyarakat.
- Penerapan dan percepatan teknologi terbarukan dengan standar internasional untuk menghasilkan industri biogas skala nasional.
- Sosialisasi pengembangan biogas bagi masyarakat disertai program pembiayaan untuk mendorong implementasi mandiri bagi masyarakat.
Potensi sumber energi alternatif dari biogas tidak hanya memberikan kebermanfaatan bagi linkungan tetapi juga memberikan peningkatan industri bagi perekonomian nasional. Di sisi lain, permasalahan lingkungan yang terselesaikan akan menjadi warisan berharga bagi generasi masa depan.
Koordinasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk memajukan berdikari energi yang ramah bagi bumi.