Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mempunyai sebuah mitos yang dipercaya oleh masyarakatnya. Di tempat ini masyarakat tidak berani membangun rumah menghadap ke utara.
Desa Mliwang memiliki luas sekitar 675,02 hektare, dengan jumlah penduduk 2.238
jiwa dalam 568 kepala keluarga (KK). Tetapi hingga saat ini tidak ada satupun warga yang rumahnya menghadap utara.
Sejarah Tuban, Menelusuri Jejak Budaya dan Perdagangan Nusantara
Walau jalan besar di desa itu membujur membujur dari timur ke barat, namun rumah warga yang berada di sebelah selatan jalan pun dibangun membelakangi jalan atau menyamping.
Dimuat dari Tribun, warga desa meyakini ada pantangan bagi mereka untuk membangun rumah menghadap ke utara. Bila ada yang berani melanggar pantangan tersebut, akan membawa malapetaka hingga kematian.
“Memang, sejak saya kecil hingga saat ini tidak ada rumah atau bangunan apapun yang menghadap utara. Bahkan pintu belakang atau samping saja tidak ada yang dipasang menghadap utara,” terang Sugianto, Kepala Desa Mliwang.
Bawa malapetaka
Sugianto menjelaskan kepercayaan ini sudah dipercaya secara turun-menurun oleh penduduk desa. Bukan saja untuk rumah tetapi juga setiap bangunan di desa ini seperti gedung sekolah, pos kamling, hingga warung tak ada yang menghadap utara
“Ini merupakan pesan pendiri desa yang dahulu kala mem-babat alas di sini. Sampai saat ini tidak ada satupun warga yang berani melawan pesan leluhur tersebut,” tegas Sugianto.
Sugianto menyebut bila sampai ada warga yang membangun rumah menghadap utara, diyakini akan tertimpa musibah berupa penyakit bahkan sampai menyebabkan penghuninya meninggal dunia. Ternyata ini terkait dengan sosok Ki Buyut salah seorang pendiri desa.
Serabi Lodeh, Serabi Dengan Sayur dan Kuah Gurih Khas Tuban
Ternyata ada seseorang yang sempat nekat membangun rumah menghadap ke utara. Ternyata, katanya, pada malam hari rumah tersebut didatangi macan putih sebesar kerbau dewasa yang meraung-raung seperti marah besar.
Setelah itu si penghuni rumah didera penyakit parah sehingga akhirnya meninggal dunia. Rumahnya pun menjadi tidak terurus lantaran tidak ada yang berani menempati, sampai akhirnya bangunan tersebut roboh dengan sendirinya setelah sekian tahun tanpa penghuni.
“Pak Samsuri meninggal pada tahun 1990-an gara-gara rumahnya menghadap utara. Sebelumnya sudah diingatkan warga tapi tetap nekat,” kata Ahmad Shodiq, salah satu warga Mliwang.
Sesepuh desa
Ternyata pantangan membangun rumah menghadap ke utara terkait dengan sosok Sayyid Abdullah atau Ki Buyut yang merupakan penyiar agama islam di tanah Bumi Wali, khususnya di Desa Mliwang. Makam tersebut sering dikunjungi peziarah setiap hari Rabu malam Kamis.
Setelah meninggal dunia, Ki Buyut dimakamkan di lereng bukit di sebelah utara desa. Hingga sekarang tokoh ini tak ubahnya pepunden (tokoh gaib) yang dihormati warga setempat.
Tetapi Mbah Jalin, 69, juru kunci makam mengaku belum bisa memastikan sosok yang dimakamkan itu adalah Ki Buyut. Dirinya hanya mendengar kisah itu dari leluhurnya.
Kisah Unik Desa di Sleman, Warganya Dilarang Tidur di Kasur Kapuk untuk Hindari Bencana
“Kalau cerita dari orangtua pendahulu saya, Ki Buyut adalah pendiri dan yang buka alas (pembuka hutan, Red) Gunung Tugel.
Hal senada juga diungkapkan Mbah Tarsimo, sesepuh Mliwang. Dia mengatakan, cerita dari generasi ke generasi di Mliwang hanya mengungkapkan bahwa Mbah Buyut adalah tokoh sebelum Wali Songo berada di tanah Jawa.
Sumber:
- Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
- 'Hong Shui' Keramat ala Desa Mliwang, Warga Tak Berani Bangun Rumah Hadap Utara
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News