peran digitalisasi dan inovasi dalam melestarikan makanan tradisional - News | Good News From Indonesia 2025

Peran Digitalisasi dan Inovasi dalam Melestarikan Makanan Tradisional

Peran Digitalisasi dan Inovasi dalam Melestarikan Makanan Tradisional
images info

Di era digital ini, banyak makanan kekinian viral di media sosial, tapi bagaimana dengan makanan tradisional? Apakah masih mendapat tempat di hati masyarakat? Meski tren kuliner terus berubah, makanan tradisional tetap bertahan, salah satunya berkat peran konten kreator.

Melalui platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram, mereka tidak hanya memperkenalkan kuliner khas daerah, tetapi juga membantu UMKM berkembang dan menarik minat generasi muda. Dengan kemasan yang kreatif dan menarik, makanan tradisional bisa kembali populer dan dihargai, bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup modern. Yuk, mari kita simak lebih lanjut!

Peran Konten Kreator Membantu Melestarikan Makanan Tradisional

1. Review Jujur & Antusias

Konten kreator punya pengaruh besar banget dalam membentuk minat audiens untuk mencoba makanan, terutama saat mereka menunjukkan reaksi yang jujur dan antusias. Salah satu contoh menarik adalah noona Rosa, food vlogger asal Korea yang sering eksplorasi kuliner Indonesia, mulai dari jajanan kaki lima hingga tempat makan ternama.

Noona Rosa dikenal banget karena kecintaannya terhadap makanan Indonesia, termasuk tempe. Dia nggak cuma nyobain makanan di berbagai tempat, tapi juga rela pergi langsung ke daerah asal makanan tersebut, seperti Medan, Padang, Palembang, hingga Makassar.

Semangatnya yang nggak pernah padam, sampai rela antri panjang atau balik lagi kalau makanan yang dicari habis, bikin penonton ikut penasaran dan tertarik. Di TikTok, dia sering membuka videonya dengan kalimat khas “Yadeura bammeogja GoGo!!”, yang artinya “Teman-teman, ayo makan, GoGo!!”.

Semangatnya yang tinggi dalam menikmati makanan Indonesia bikin banyak orang makin suka dan ingin coba kuliner tradisional yang belum pernah mereka coba.

2. Rekomendasi Netizen dan Efeknya pada Tren Kuliner

Konten kreator punya peran penting dalam mengenalkan makanan tradisional Indonesia lewat rekomendasi mereka di media sosial. Misalnya, ketika Noona Rosa pergi ke Yogyakarta, dia disarankan untuk sarapan di Pecel Pincak Gemilang.

Setelah videonya diunggah, tempat itu jadi semakin ramai dikunjungi, lho! Ini menunjukkan kalau pengaruh konten kreator bisa banget mendorong orang untuk mencoba makanan tradisional yang belum mereka kenal sebelumnya. Rekomendasi dari netizen juga berperan besar dalam memperkenalkan kuliner tradisional, membuatnya semakin populer dan dihargai. Jadi, selain mempromosikan makanan, konten kreator juga ikut melestarikan kuliner tradisional Indonesia.

Peran Inovasi dalam Melestarikan Makanan Tradisional

1. Mengadaptasi Makanan Tradisional dengan Tren Masa Kini

Inovasi dalam penyajian dan kemasan adalah cara yang efektif untuk menarik minat generasi muda terhadap makanan tradisional. Dengan menggabungkan cita rasa klasik dengan sentuhan modern, makanan tradisional jadi lebih relevan dan menarik.

Misalnya, pandan latte yang memadukan rasa pandan khas Indonesia dengan cita rasa kopi kekinian, atau seblak instan yang praktis tapi tetap mempertahankan rasa aslinya. Ada juga bakso keju mozzarella, yang memadukan hidangan tradisional dengan elemen makanan modern.

Bahkan rendang kini hadir dalam bentuk frozen food, sehingga lebih praktis dan mudah diakses tanpa mengurangi rasa autentiknya. Inovasi semacam ini membantu makanan tradisional tetap hidup di tengah tren kuliner yang terus berkembang.

2. Menggunakan Platform Digital untuk Pemasaran

Di zaman digital, pedagang makanan tradisional semakin pintar memanfaatkan media sosial untuk memperluas pasar mereka. Platform seperti TikTok, Instagram, maupun Facebook memberikan kesempatan untuk mengenalkan kuliner tradisional ke audiens yang lebih luas dan beragam.

E-commerce seperti Shopee dan Tokopedia juga membantu penjualan produk makanan khas daerah, membawa cita rasa lokal langsung ke konsumen di seluruh Indonesia. Misalnya sate yang viral berkat pemasaran digital yang kreatif di media sosial. Dengan konten yang menarik dan strategi yang tepat, makanan tradisional bisa lebih dikenal luas. Inilah cara teknologi membantu melestarikan kuliner tradisional Indonesia.

Peran Masyarakat dalam Melestarikan Makanan Tradisional

Masyarakat punya peran besar dalam melestarikan makanan tradisional, dan itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Salah satunya dengan lebih sering memilih makanan tradisional daripada makanan luar, agar permintaan kuliner lokal tetap tinggi.

Selain itu, memberikan ulasan positif di media sosial juga bisa menarik lebih banyak orang untuk mencoba makanan tradisional yang mereka belum pernah coba. Mengajarkan generasi muda tentang sejarah dan cara membuat makanan tradisional juga langkah penting dalam menjaga kelestarian kuliner tersebut. Dengan dukungan masyarakat, makanan tradisional Indonesia bisa terus hidup dan dihargai.

Melestarikan makanan tradisional itu bukan cuma tanggung jawab satu pihak, ya kawan! Konten kreator, pedagang, dan masyarakat semua punya peran penting dalam membuat kuliner lokal tetap eksis. Dengan sedikit sentuhan inovasi dan strategi digital yang seru, makanan tradisional bisa terus jadi pilihan, meski zaman terus berubah. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ZJ
IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.