Apakah kawan pernah menjumpai tempe goreng tepung yang disebutnya dengan tempe mendoan? Mungkin, masyarakat umum mengira bahwa tempe yang dibalut adonan tepung dan digoreng hingga berwarna kuning cerah adalah tempe mendoan.
Tetapi, bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya bagian barat daya seperti Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, dan Purbalingga, hal tersebut bukanlah tempe mendoan melainkan tempe goreng tepung.
Meski sama-sama berbahan dasar tempe dari kedelai dan diolah dengan cara digoreng, tempe mendoan dan tempe goreng biasa memiliki beberapa hal yang membedakannya. Lantas, apa bedanya tempe mendoan dan tempe goreng biasa?
Ukuran dan Ketebalan Tempe
Perbedaan yang mencolok antara tempe mendoan dan tempe biasa yaitu terletak pada ukuran dan ketebalannya. Tempe goreng biasa menggunakan tempe yang berbentuk kotak panjang dan diiris dengan ketebalan kurang lebih 0,5 cm.
Adapun tempe mendoan dibuat menggunakan tempe khusus yang berbentuk seperti lembaran-lembaran tipis dan dibungkus daun pisang di tiap lembarnya. Ukuran yang sangat tipis inilah yang menjadi ciri khas dari tempe mendoan.
Selain itu, menurut laman Radar Banyumas, struktur tempe mendoan sengaja dibuat dengan lapisan-lapisan yang bertumpuk dan juga, jumlah kedelai yang digunakan untuk membuat tempe mendoan tidak sebanyak yang digunakan pada pembuatan tempe biasa.
Campuran Adonan Tepung
Ternyata, campuran tepung untuk membuat adonan tempe mendoan dan tempe biasa tidaklah sama. Gorengan tempe mendoan menggunakan campuran antara tepung terigu dan tepung beras yang dicampur air sehingga tekstur adonan menjadi lebih encer.
Sementara itu, tempe goreng biasa menggunakan adonan tepung yang terbuat dari campuran tepung terigu dan tepung tapioka. Campuran tepung yang berbeda inilah memberi karakteristik tersendiri untuk kedua camilan tersebut.
Bumbu Adonan Tepung
Bumbu yang digunakan untuk melengkapi cita rasa tempe mendoan dan tempe goreng tepung sangatlah mirip. Keduanya menggunakan bawang putih, ketumbar, kemiri, irisan daun bawang, dan juga garam yang menjadi bumbu utama.
Akan tetapi, tempe mendoan kerap kali menggunakan kunyit untuk memberikan warna kuning yang lebih mencolok. Bahkan, menambahkan kencur dan daun jeruk agar aromanya lebih wangi.
Cara Menggoreng dan Lama Waktu Penggorengan
Selanjutnya, antara tempe mendoan dan tempe biasa memiliki perbedaan cara menggoreng dan lama waktu menggorengnya. Tempe goreng biasa harus digoreng dalam minyak yang panas agar lebih kriuk.
Lamanya waktu penggorengan untuk tempe biasa membutuhkan waktu sekitar 5 – 10 menit atau warnanya berubah menjadi keemasan.
Baca Juga: Asal-usul Mendoan Banyumas yang Jadi Simbol Kehangatan dan Kebersamaan
Sedangkan tempe mendoan menggunakan minyak yang tidak terlalu panas karena menggorengnya pun sebentar. Tempe mendoan digoreng selama kurang dari lima menit atau hingga tepungnya matang dan segera ditiriskan.
Tampilan dan Tekstur Tempe Setelah Digoreng
Tempe mendoan memiliki perbedaan yang mencolok pada teksturnya. Tempe mendoan dikenal dengan teksturnya yang lembek, berbeda dengan tempe goreng biasa yang memiliki tekstur garing. Perbedaan ini disebabkan oleh cara pengolahan dan tingkat kematangannya.
Selain tekstur, tampilan keduanya pun memiliki warna yang berbeda. Tempe mendoan memiliki tampilan yang lebih pucat, sedangkan tempe goreng biasa berwarna kuning keemasan yang lebih menarik.
Dari segi rasa, tempe mendoan memiliki rasa rempah yang lebih kuat dibandingkan tempe goreng biasa. Hal ini dikarenakan bumbu yang digunakan pada tempe mendoan lebih meresap ke dalam tempe karena teksturnya yang lembek.
Baca Juga: Kenali Tempe Mendoan, Warisan Budaya Takbenda Asal Banyumas
Berdasarkan hal-hal di atas, ternyata tempe mendoan dan tempe biasa mempunyai perbedaan. Keduanya diolah berdasarkan caranya masing-masing dan menggunakan jenis tempe yang berbeda.
Begitulah beberapa beda antara kedua tempe ini, apakah Kawan GNFI pernah mencoba keduanya? Atau mungkin pernah tertukar menyebut kedua jenis ini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News