Kuliner Meugang, merupakan hidangan Aceh yang dimasak untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Apa saja hidangan yang ramai dimasak oleh masyarakat Aceh untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha?
Daging: Bahan Utama Kuliner Meugang
Dalam merayakan tradisi Meugang, daging adalah bahan utamanya. Dikutip dari itjen.kemdikbud.go.id, tradisi ini telah muncul lama sejak masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.
Pada kala itu, Sultan Iskandar Muda memerintahkan untuk membagikan daging kepada masyarakat sebagai bentuk perayaan menyambut hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca Juga: Sambut Ramadhan dengan Meugang, Tradisi Kebersamaan Masyarakat
Tradisi meugang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Tiap tahun, masyarakat Aceh selalu menyediakan daging sebagai bahan utama kuliner unik itu.
Menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, para pedagang di pasar ramai menjual daging dalam jumlah yang besar untuk memenuhi permintaan masyarakat. Akibatnya, pasar menjadi ramai karena dipenuhi oleh masyarakat yang ingin membeli daging untuk diolah sebagai bahan utama kuliner meugang.
Baca Juga: Uang Meugang, Wujud Kepedulian Pemerintah terhadap Masyarakat
Kuliner Meugang Aceh: Menu Lezat Sambut Hari Raya
Dalam mengolah daging sebagai bahan utama kuliner Meugang, masyarakat Aceh memiliki ciri khas pengolahan yang berbeda pada tiap daerah. Dilansir dari rri.co.id, proses pengolahan daging di perkotaan dan di daerah lain mengalami ciri khas masing-masing.
Umumnya, masyarakat di perkotaan mengolah masakan daging menggunakan metode modern seperti semur, steak, sate, dan sebagainya. Sementara itu, di daerah lain, olahan daging lebih berbentuk masakan berkuah seperti sop daging atau kari.
Beberapa kuliner meugang Aceh yang terkenal, di antaranya:
1. Sie Reuboh
Sie reuboh adalah kuliner meugang yang menjadi ciri khas daerah Aceh Besar. Hidangan ini terbuat dari potongan daging dan lemak yang dibumbui dengan cabe kering, cabe rawit, cabe merah, kunyit, dan garam.
Selain itu, tambahan cuka memberikan aroma khas pada olahan daging ini. Hidangan sie reuboh memiliki salah satu keunggulan yaitu ketahanan makanannya yang cukup lama, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir hidangannya cepat basi.
2. Rabee
Rabee adalah masakan khas yang berasal dari daerah Aceh Selatan, tepatnya di kecamatan Kluet. Dikutip dari detik.com, bumbu-bumbu yang diperlukan untuk membuat masakan rabee di antaranya, bawang merah, cabai rawit, serai, kelapa ginseng, jeruk nipis, jahe, dan ketumbar.
Hidangan ini memiliki karakteristik tersendiri, yaitu menekankan rasa gurih dan pedas yang kuat. Namun, rabee tidak bisa bertahan dengan jangka waktu yang lama karena olahan bumbunya berasal dari bahan mentah, sehingga harus segera dimakan setelah memasak.
Selain kuliner daging, ada juga beberapa makanan pelengkap yang disajikan dalam perayaan ini. Menurut liputan6.com, beberapa makanan pelengkap yang sering disajikan dalam perayaan Meugang, di antaranya:
1. Tape
Tape merupakan makanan tradisional khas yang proses pembuatannya menggunakan metode fermentasi dari beras ketan. Jangka waktu yang diperlukan dalam proses fermentasi beras ketan berlangsung selama dua sampai tiga hari.
2. Lemang
Lemang adalah makanan khas Aceh yang terbuat dari bahan dasar beras ketan. Bahan pelengkap yang diperlukan untuk membuat lemang antara lain, daun pisang, bambu, dan santan kelapa. Proses pembuatan lemang dilakukan dengan cara memanggang lemang diatas api dan terus diawasi agar tidak hangus.
Itu tadi aneka jenis makanan yang dihidangkan oleh masyarakat Aceh dalam merayakan tradisi Meugang. Tertarik mencoba, Kawan?
Sumber:
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/mengenal-meugang-tradisi-aceh-sambut-ramadan-dan-hari-raya/
https://rri.co.id/daerah/14248/jenis-jenis-makanan-saat-meugang
https://www.detik.com/sumut/berita/d-7340385/mengenal-rabee-hidangan-khas-kluet-yang-disajikan-saat-tradisi-meugang
https://www.liputan6.com/regional/read/5328037/5-fakta-menarik-tradisi-meugang-aceh-saat-hari-raya-iduladha
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News