Ki Sawiyah merupakan maestro tatah sungging wayang kulit gagrak Cirebon. Dari tangannya, banyak wayang kulit telah diciptakan, yang sekaligus menjaga eksistensi kesenian tradisional satu ini.
Di usianya yang tak lagi muda, Ki Sawiyah seakan tak kenal lelah membuat kerajinan wayang kulit. Tangannya begitu lihai mengolah kulit menggunakan berbagai perkakas untuk menghasilkan wayang-wayang yang siap dimainkan di hadapan penonton.
Ki Sawiyah lahir di Desa Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada 1949. Bisa dibilang, jalan hidupnya di dunia wayang sudah terlihat sejak dini. Sebab, ia sudah dikenalkan dengan kesenian satu itu oleh kedua orang tuanya sejak dini.
Saat masih anak-anak, Ki Sawiyah kerap mendengar cerita dongeng mengenai tokoh pewayangan dari orang tuanya. Dari sekedar mendengar dongeng, ternyata jalan hidup Ki Sawiyah memang ada di wayang.
Setelah selesai mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat, Ki Sawiyah mendalami ilmu pembuatan wayang kulit. Ia tidak sendirian karena ada pula Ki Lesek, Ki Kardiman, dan Ki Maruna yang juga sama-sama belajar. Seperti Ki Sawiyah, keduanya merupakan maestro wayang kulit pada masanya.
Selama berdekade-dekade, Ki Sawiyah konsisten melestarikan dan menjaga eksistensi tatah sungging wayang kulit gagrak Cirebon. Ia pun tak segan-segan menularkan ilmu ke anak-anak muda hingga mereka turut mahir membuat wayang kulit.
"Keinginan saya tuh khas tradisi tatah sungging wayang kulit cirebon itu sekiranya tetap lestari, jangan punah jangan hilang. Jangan sampai terpengaruh gaya gaya zaman sekarang," ujar Ki Sawiyah.
Makna dan Filosofi Suntiang pada Pakaian Pengantin Wanita Minangkabau
Maestro Penuh Karya
Semangat Ki Sawiyah dalam melestarikan tatah sungging wayang kulit gagrak Cirebon tampak jelas dalam salah satu karya di Lomba Rekam Maestro yang diselenggarakan GNFI bersama Kemendikbud RI. Dengan semangat itu pula, ada banyak karya yang menjadi buah semangatnya.
Wayang kulit buatan Ki Sawiyah di mana-mana. Masyarakat bisa melihatnya mulai dari Museum Cakrabuana Cirebon hingga Museum Wayang di Jakarta. Belum lagi karya-karyanya yang berstatus milik pribadi.
Wayang kulit karya Ki Sawiyah memang banyak dipesan para dalang dan kolektor. Maklum saja, ia adalah perajin wayang kulit yang begitu melegenda di Gegesik. Pernah pula Ki Sawiyah tampil mewakili Cirebon dan mengirim karya ke acara Dewan Kerajinan Nasional.
"Harapan saya sekiranya pemerintah itu ada kepedulian pada tatah sungging wayang kulit Cirebon. Sekiranya tatah sungging wayang kulit Cirebon tetap lestari, jangan punah, jangan hilang." katanya.
Cerita Pakaian dari Kulit Kepuak yang Hangatkan Warga Dayak Delang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News