riwayat gunung muria gunung megah di utara jawa - News | Good News From Indonesia 2025

Riwayat Gunung Muria, Gunung Megah di Utara Jawa

Riwayat Gunung Muria, Gunung Megah di Utara Jawa
images info

Gunung Muria, gunung di sebelah utara Pulau Jawa dengan pemandangan alamnya yang indah. Gunung ini mempunyai sejarah yang panjang dan fakta-fakta menarik.

Muria adalah gunung bertipe stratovolcano, yaitu gunung berapi yang membentuk kerucut dan memiliki sisi yang curam. Muria kini sudah tidak aktif sejak 320.000 tahun lalu dan tidak akan meletus kembali.

Ketinggian Gunung Muria ada di angka 1602 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pada sumber lain menyebutkan juga tingginya mencapai 1625 mdpl.

Letak Gunung Muria ada di sebelah utara Pulau Jawa, berada di timur laut Kota Semarang. Secara administratif, gunung ini berada di perbatasan tiga kabupaten, di sebelah selatan masuk wilayah Kudus, sebelah barat masuk Jepara, dan sebelah timur masuk Pati.

Sejarah Singkat

Gunung Muria zaman dulu terpisah dari Pulau Jawa. Gunung ini berdiri di sebuah pulau bernama Pulau Muria. Di sekeliling Pulau Muria terdapat Selat Muria yang diperkirakan adalah bagian dari Kabupaten Demak, Kudus, Grobogan, Pati, dan Rembang. 

Baca juga: Mengenal Selat Muria yang Hilang, Apakah Bisa Muncul Kembali?

Daerah sekitar Gunung Muria makmur berkat adanya perdagangan rempah-rempah melewati Selat Muria ini. Tempat ini menjadi persinggahan para pedagang dalam perjalanan dari Malaka ke Maluku.

Nama Gunung Muria

Penamaan gunung ini sebagai Gunung Muria ada beberapa versi.

Pada versi pertama, nama Gunung Muria diyakini memiliki hubungan dengan Palestina. Hal ini tertulis di buku yang ditulis oleh Solichin Salam yang berjudul Kudus Purbakala dalam Perjuangan Islam (1977), cetakan kedua dari Kudus dan Kekunoan Islam (1962). 

Nama ‘Muria’ didapat dari sebuah bukit di Yerusalem bernama ‘Moriah’. Menurut beliau, nama Moriah apabila diucapkan dalam ejaan lidah orang Indonesia menjadu Muria. Nama Kudus dan Muria secara sejarah sangat mendekati hubungannya dengan nama-nama tempat di Yerusalem karena persamaan-persamaan sejarah.

Versi kedua, nama gunung ini didapat dari nama Sunan Muria. Perjalanan dalam menyebarkan ajaran Islam hingga meninggal di Gunung Muria. Bahkan, beliau sampai mendirikan masjid yang saat ini masih ramai dikunjungi.

Versi ketiga, konon di masa lalu ada sebuah bangsa bernama Bangsa Lemuria, hidup di gunung ini. Bangsa ini diyakini sebagai nenek moyang dari Suku Jawa.

Bangsa Lemuria dikenal juga sebagai sebuah bangsa yang bahkan lebih maju dibanding Atlantis. Namun, hal ini masih menjadi misteri di mana ahli belum menemukan hal yang pasti mengenai peradaban Bangsa Lemuria di Jawa.

Sunan Muria

Gunung Muria tidak dapat dipisahkan dengan kisah Sunan Muria, yang bernama asli Raden Umar Said. Makamnya terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kudus. 

Kisah Sunan Muria terkenal dengan perjalanan dakwahnya di sekitar Gunung Muria dan termasuk salah satu wali songo, sebutan dari sembilan wali yang menyebarkan Islam di Jawa. Makam Sunan Muria menjadi wisata yang paling banyak menarik wisatawan di Gunung Muria.

Melejitnya popularitas wisata ziarah wali songo membuahkan hasil pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat sekitar. Perdagangan hasil bumi, kerajinan, hingga tukang ojek menjadi pekerjaan yang paling diminati.

Dikutip dari isknews.com, pada liburan sekolah dan Nataru, ada sekitar 4.000 hingga 8.000 wisatawan makam Sunan Muria dalam sehari. Jumlah ini naik sekitar 30% dibandingkan jumlah wisatawan di hari biasa.

Baca juga: Buah Parijoto, Warisan Sunan Muria Yang Kaya Manfaat

Lereng Gunung Muria pernah direncanakan sebagai tempat pembangunan reaktor nuklir untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Rencana ini menimbulkan pro dan kontra baik dari pemerintah dan masyarakat dan belum terlaksana hingga kini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.